Pukul 05.56 WIB
Jesica terbangun dari tidurnya, ia mengambil ponselnya yang berada diatas nakas.
3 pesan belum dibaca
Itulah yang tertera dinotifikasi ponselnya. Dengan mata yang masih mengantuk ia membuka aplikasi LINE.
0812******80
Save AnggaJangan lupa festival sekolahnya, jangan telat bangunnya.
Ohiya, kalau udah sampai disekolah kabari gue yah.
Kak Angga? Dapet nomor gue dari mana yah? Batin Jesica.
Kemudian ia menepuk jidatnya, ohiya gue lupa, toh waktu itu gue yang ngasih nomor gue batin Jesica lagi.
Kemudian ia bangun dari kasurnya dan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap kesekolah.
Saat selesai bergulat dengan seragamnya, ia baru sadar kalau belum ada suara berisik dari kamar sebelah.
"Pasti nih tiga gembel masih kebo" gumam Jesica sambil menuju kamar yang ditiduri para boy.
Jesica membuka pintu kamar tersebut tanpa mengetuknya terlebih dahulu, "Wo- Aaaa!!!" teriak Jesica.
Ia dikejutkan dengan Rayan yang tidur memakai handuk sepinggang dan memeluk Hanan. Dengan terpaksa Jesica menutup kembali pintunya.
"Gila sih Rayan. Tidur gak pakai baju, malah pakai handuk. Mata suciku ternodai astagah," ucap Jesica sambil memegang jantungnya yang berdetak tidak karuan.
Sedangkan para boy terbangun karna teriakan Jesica.
"Apa sih, pagi-pagi ribut amat," ucap Rayan berjalan menuju arah pintu dan membukanya.
"Jangan dibuka pintunya!" teriak Jesica menutup matanya dan masih didepan pintu kamar.
"Ada apa?" tanya Hanan yang mulai terusik.
"Gak tau nih si Jesica kenapa," ucap Rayan sambil memaksa membuka pintu kamar yang dikunci Jesica dari luar.
"Ah shit! Pantesan aja Jesica kek orang kesurupan. Mending lo mandi aja dah Ray," perintah Hanan.
"Masih ada Devano dikamar mandi," ucap Rayan.
"Lu-" ucap Hanan sambil mendekatkan wajahnya ke Rayan.
"Apa? Lo mau cium gue? Mau morning kiss?" timpal Rayan.
"Lu tidur apa mau bangun pulau? Hahahaha" ucap Hanan dan bergegas lari kearah kamar mandi yang bertepatan dengan Devano keluar kamar mandi.
"Gak ada akhlak lu Han!" kesal Rayan.
"Masih pagi juga, udah kek Tom & Jerry aja," ucap Devano yang sudah rapih.
"Cih, yang udah rapih mah songong."
"Makanya, bangun tidur itu langsung mandi. Bukan ngerusuh."
"Siapa juga yang ngerusuh."
"Udah kelar belom?!" teriak Jesica dari depan pintu kamar.
"Duluan aja kebawahnya, ntar kita nyusul," ucap Devano.
Jesicapun menuruti apa yang dikatakan Devano.
Setelah beberapa menit kemudian, ketiga pria tersebut menuruni tangga dengan seragam yang lengkap.
"Ayok sini gabung," ajak ibu Jesica.
"Wah, maaf ngerepotin Tan," ucap Rayan.
"Gak apa-apa kali, kaliankan temannya Jesica, jadi tante udah anggep anak sendiri juga," ucap ibu Jesica dengan sangat ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sun || On Going
Ficțiune adolescențiJesica aprilia. Seorang gadis yang selalu memiliki banyak keinginan yang belum pernah ia lakukan. Ceria,itulah dia dan selalu saja bermain dengan kalangan pria. Bukan hanya bermain dengan kalangan pria saja bahkan cara berpakaiannya saja persis sepe...