"Harus banget nih, pagi-pagi kek gini kesekolahnya?" tanya Jesica yang entah keberapa kalinya.
"Iya, lo tau sendirikan kalau udah jam 07.00 tuh orang udah pada ramai" jelas Devano
"Hem," cemberut Jesica.
"Tapi gua punya satu permintaan" ucap Jesica
"Apa?" tanya Devano
"Kita berangkat sekolahnya tanpa Rayan yah," bujuk Jesica sambil menggoyang-goyangkan lengan Devano
"Lah, kenapa? Diakan teman kita juga"
"Ish, lo pilih gua apa Rayan sih?" kesal Jesica."Iyadah iya, aku pilih kamu" ucap Devano sambil mengacak rambut Jesica
"Gak boleh pakai aku kamu, ntar dikira pacaran"
"Dan ingat! Jangan pernah ngacakin rambut gua lagi" ucap Jesica sambil memperbaiki rambutnya.
"Iya Nyai ratu, mau berangkat sekarang apa enggak nih?" tanya Devano
"Besok juga enggak kenapa kok," jawab Jesica berjalan mendahului Devano.
Seperti yang Jesica inginkan, mereka berangkat tanpa adanya Rayan. Bagaimana tidak, ini baru pukul 06.00 dan Rayan mungkin masih tidur.
SKIP....
Mobil Devano telah memasuki kawasan parkiran sekolah.
Beberapa CASIBA telah ada di sekolah.
Merekapun berjalan menyusuri koridor untuk pergi kekelas yang selama dua hari ini mereka tempati."Wah ... pantesan lo rengek-rengek minta sekolah disini, ternyata sekolahnya bagus yah," kagum Jesica saat melihat halaman sekolah yang di tumbuhi berbagai macam jenis bunga.
"Baru nyadar yah mbak?" tanya Devano
"Bukannya baru nyadar, selama dua hari inikan mata gua selalu ditutup saat melintasi koridor" jelas Jesica
Devano menghela nafasnya,
"Yah mau gimana lagi Jes, demi kebaikan lo ini mah."" Tapi enggak kenapa kok, toh gua udah bisa rasain berjalan di koridor sekolah dengan tenang, tanpa tergesa-gesa lagi," ucap Jesica sambil tersenyum.
Merekapun menuju lantai dua, yang dimana kelas mereka berada.
Lantai dua adalah kelas khusus Pria, dan lantai bawah adalah kelas khusus wanita. Selama PLS pria dan wanita sengaja di pisahkan.Dan buat kalian yang bertanya Kenapa Jesica di kelas pria?
Jawabannya adalah Angga. Yaps, Angga memohon pada kepala sekolah agar Jesica digabungkan dengan kelas pria.Pukul 06.35
Para CASIBA mulai berdatangan, sekolah mulai ramai. Jesica dan Devano sedari tadi masih stay didalam kelas karena bell apel belum terdengar.
Brrraakk.....
Terdengar pintu di buka secara paksa, semua pandangan tertuju pada seseorang yang membuka pintu secara paksa.
" Hosh ... hosh ... selamathhh pagihhh semuahhh" ucap pria yang mendobrak pintu tadi sambil mengatur nafasnya.
Pria itu berjalan menuju kearah Devano dan Jesica. Ia lalu duduk disamping Jesica.
"Nih," Jesica memberikan sebotol air mineral.
Pria itu mengambilnya lalu meminumnya hingga habis, "Terima kasih"
"Jesica," Senyum Jesica sambil mengulurkan tangannya pada pria tersebut.
"Hanan Reyfanza," pria yang di ketahui bernama Hanan tersebut membalas uluran tangan Jesica.
"Gausah lama-lama juga kali megangnya," tegur Devano yang melihat adegan saling pegang tangan itu.
"Maukan lo?" ledek Hanan
"A-apaan sih" ucap Devano sambil memalingkan wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus.
Brrraaakkkkk.....
Lagi-lagi pintu dibuka secara paksa.
Terlihat seorang pria dengan nafas yang terengah-engah berjalan menuju arah Devano dkk."Mi-minumhh ... guahhhh ... hausshhhh" ucapnya pada Devano.
Devanopun dengan sigap memberikan air mineral pada Rayan. Yah, Rayanlah yang membuka pintu secara paksa tadi.
"Kalian kenapa sih? Dateng-dateng kek orang habis dikejar maling tau nggak," ucap Jesica pada Rayan dan Hanan.
Rayan tersedak air yang ia minum "uhuk ... uhuk ... ini mah bukan maling lagi, iya gak Han?"
Hanan mengangguk membenarkan pertanyaan Rayan.
"Lah terus apa dong?" tanya Devano yang mulai penasaran.
"Jelasin Han!" suruh Rayan
"Lo aja deh, gua gak mau" tolak Hanan
"Lo aja, kan lo yang mulai"
"Lo aja ah, gua gak mau"
"Udah-udah kalian suit aja dah, biar adil" ucap Jesica yang rasa penasarannya sudah berada di tingkat atas.
"Yaudah ayok Han" ajak Rayan
Hanan menghela nafasnya pasrah.
Kalau gua kalah, terus gua yang bakal cerita, tamatlah gua batin Hanan
Semoga aja bukan gua yang bakal ceritainnya batin Rayan
Lama amat dah, tinggal suit gunting, batu, kertas aja susah batin Jesica
Sebenarnya mereka kenapa sih? Penasaran gua batin Devano
"Gunting, batu, kertas!" ucap Hanan dan Rayan dengan kompaknya.
Mereka ber-empat kaget saat melihat hasil dari permainan Rayan dan Hanan tersebut, dan yang kalah adalah ...
1...
2...
Nungguin yah? Wokwok
3...
BERSAMBUNG......
YAH UDAH CAPEK NUNGGU MALAH DI GANTUNGIN WOKWOK KERJAAN SIAPA SIH????
ya maap ye heheheh
Jangan lupa VOTE yah sahabat ;)
Tunggu kelanjutannya diminggu depan yeay!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sun || On Going
Teen FictionJesica aprilia. Seorang gadis yang selalu memiliki banyak keinginan yang belum pernah ia lakukan. Ceria,itulah dia dan selalu saja bermain dengan kalangan pria. Bukan hanya bermain dengan kalangan pria saja bahkan cara berpakaiannya saja persis sepe...