13|Terungkap?

2.4K 140 0
                                    

Jangan lupa voment nya ya!
Happy reading❤

...

Syla sekarang sedang di balkon melihat motor dan motor yang melintas disana ia sangat suka melihat kendaraan lalu lalang dari atas ketinggian, walaupun rumah Syla cuma tingkat 2 tapi sangat damai melihat dari balkon kamar Syla yang mengarah ke jalan raya.

Tok tok tok!!

"Masuk aja" Ucap Syla ketika mendengar pintu kamarnya diketuk.

"Belum tidur dek?" Tanya Frans menghampiri Syla, memang yang mengetuk pintu tadi Frans.

"Ga ngantuk" Balas Syla.

"Udah malem tidur, kenapa ga tidur si?" Tanya Frans.

"Gua keinget chat dari orang ga dikenal itu yang mau bunuh gua sama lu" Balas Syla.

"Gausah takut, ada Athena apa perlu Raka yang nemenin lu terus?" Tawar Frans.

"Ga perlu bang gua bisa sendiri, kan ada ka Al" Balas Syla.

"Al kan ga bisa setiap hari sama lu, Al juga banyak kesibukan dia kemarin bilang sama abang, walaupun dia udah mantan geng motor tapi dia masih aktif nongkrong di basecamp nya" Ucap Frans memberi tahu.

"Gua ga percaya bang Raka bisa, makanya gua minta ka Al" Balas Syla.

"Lah ko gitu? Walaupun tampilannya kek gitu Raka jago bela diri, gua gibeng juga ye lu" Ucap Frans, karna memang benar Raka kelihatannya kayak malas dan sedeng tapi kalo masalah bela diri lumayan.

"Bukan gitunya, kata ka Aldi bang Raka suka gua, jadi gua takut aja" Balas Syla.

"Lah Aldi kan pea ngapain lu dengerin dia?" Ucap Frans.

"Ya keliatannya kayak ga memungkinkan gitu, harus gimana dong" Tanya Syla.

"Tau" Ucap Frans.

"Ga pengen seblak?" Tanya Frans.

"Seblak? Mauu ayo beliin" Balas Syla antusias.

"Yee giliran seblak aja lu semangat banget" Ucap Frans.

"Bodoamat penting beliin seblak sama susu kotak di supermarket" Balas Syla.

"Iyaudah ayo siap siap sono" Ucap Frans lalu pergi dari kamar Syla, menuju ruang tamu untuk menunggu Syla berganti pakaian.

Setelah menunggu 15 menitan akhirnya Syla turun dari kamarnya.

"Lama bener lu dandan nya kek cewe" Ucap Frans.

"Lah emang gua cewek, lu kira gua waria?" Balas Syla.

"Eh ini kenapa pada ribut? Mau kemana kok udah pada rapi?" Tanya Andra Papa mereka, yang 2 hari lalu baru pulang dari tugasnya di luar negeri.

"Nih biasa cewe kaum seblak" Balas Frans.

"Oh mau beli seblak? Inget syl kamu punya magh kalo kumat gimana?" Peringat Andra.

"Iya Syla beli yang level 3 dah" Balas Syla.

"Bohong pa, dia mah beli seblak level 5, Frans kemaren nyoba pedesnya kebangetan sampe mules perut Frans" Timpal Frans.

"Ye itu lu yang lemah, orang pedes dikit aja pake acara mules segala, lemah banget perut lu jual aja sono" Celutak Syla.

"Emang perut bisa di jual?" Tanya Frans.

"Bodoamat bangg! Bodo!, jadi ga nih seblaknya?" Ucap Syla jengah.

"Jadilah, ayoo" Ucap Frans lalu mereka pergi dari sana meninggalkan papanya tanpa pamit, Andra yang melihatnya cuma bisa menghembuskan nafas pasrah.

Setelah berkendara dengan kecepatan sedang mereka sampai di warung seblak buk ijah, warung seblak buk ijah memang cukup terkenal karena seblaknya yang enak dan pedas.

"Bang ramee, gamau ngantrii" Ucap Syla.

"Kan udah langganan pasti di layani pertama kita" Ucap Frans lalu memarkirkan motornya dan masuk warung seblak itu diikuti Syla dari belakang.

"Ibu ijaah seblaknya 2 kayak biasa yaa" Ucap Frans.

"Eh ko baru kesini kalian, udah 2 minggu ga beli, ga kangen seblak ibu?" Tanya bu ijah.

"Iya lagi sibuk bu" Balas Frans.

"Yaudah ibu bikinin dulu bentar ya" Ucap bu ijah, lalu langsung meracik seblaknya.

Di depan warung seblak bu ijah Reivan melihat Syla, ia ingin menghampirinya tapi dia tidak ingin membuat keributan disana, pasti kalau Reivan menghampiri Syla Frans langsung bertindak.

Reivan masih tetap menatap Syla dan Frans yang sedang tertawa, ia merindukan tawa gadis itu.

Sedang asyik melihat Syla dan Frans yang sedang tertawa tiba tiba ada cowo menghampiri Syla dan Frans, Frans dan Syla menyambut nya dengan senyuman.

"Eh ada Syla beli seblak syl?" Tanya cowo yang menghampiri Syla itu.

"Loh ka Al? Dari mana? Suka seblak juga?" Tanya Syla antusias.

"Iya suka, tapi ga suka banget, tadi lewat depan kok kayak enak jadi beli deh" Balas Al.

"Ko buru keliatan Al? Dari mana aja?" Tanya Frans.

"Ada, lagi banyak tugas kuliah sih Frans" Balas Al.

"Katanya minggu lalu lu nganterin Syla tapi ga mampir? Kenapa" Tanya Frans.

"Oh minggu lalu lagi ada kumpul kumpul di basecamp, jadi langsung aja pulang" Balas Al.

Reivan masih saja menatap tiga orang yang lagi berbicara itu dari jauh, ia melihat postur tubuh cowo itu dari belakang, tidak asing pikir Reivan.

"Masih aktif geng motor?" Tanya Frans.

"Gua si cuma ikut nongkrong aja, kan udah ada leader barunya" Balas Al.

"Emang kaka mantan leader geng apa si?" Tanya Syla.

"Serius lu gatau de?" Tanya Frans heran.

Saat Al hendak menjawab pertanyaan dari Syla Frans di panggil bu ijah "Frans ini seblaknya udah jadi".

"Oh iya bu" Balas Frans lalu pergi dari sana hendak membayar seblaknya.

"Mau pulang bareng ga?" Tanya Al.

"Udah ada bang Frans, sama bang Frans aja deh, ntar dia ngambek lagi" Balas Syla sambil terkekeh.

"Syl ayo pulang, udah nih seblaknya" Ajak Frans yang sudah datang dari membayar seblak.

"Ka Al gimana bang?" Tanya Syla.

"Ayo aja kalo mau ikut" Ajak Frans.

"Gak usah deh, gua mau pulang aja" Balas Al.

"Yaudah gua sama Syla pulang dulu ya" Pamit Frans lalu pergi dari sana diikuti Syla dari belakang, Al pun memutuskan untuk pulang juga.

Saat Al berbalik, Reivan yang melihat dari tadi kaget dia tidak habis pikir, orang yang paling ia percayai dan mencontoh nya sebagai panutan ternyata berkhianat, memang dari jauh Reivan mendengar semuanya, walaupun tidak semua Reivan mendengar dengan jelas ternyata yang mengantarkan Syla kemarin Fano.

Lalu Reivan mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, ia sangat kecewa orang yang paling ia percayai membohongi nya, memang belum terungkap pasti dalang dibalik semua itu adalah Fano tapi Reivan sangat kecewa karna ia tak pernah dibohongi oleh orang yang dipercayai nya, bahkan ketiga sahabatnya tidak pernah membohongi nya, Anggota Refose semua sudah tau bahwa Reivan tidak suka dibohongi termasuk Fano, mantan leader Refose, tapi mengapa Fano membohongi nya?

Tbc...




REIVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang