About Seungwoo

345 43 10
                                    

(past time)

Hari ini Seungwoo sengaja ga bawa mobil ke rumah sakit karena dia tau pasti bakal kecapekan. Jadwalnya hari ini padat. Pasti ga bakal sanggup nyetir sampe rumah.

Jadi malam ini, setelah naik taksi dari rumah sakit, Seungwoo jalan kaki dari jalan utama ke rumahnya. Ga jauh, cuma butuh tujuh menit.

Harus ekstra waspada sih, soalnya jalanannya sepi. Ga rame kaya yang di jalan utama. Di sini juga sebelah jalan tuh jurang gitu. Makanya kenapa sisi sebelah kanan jalan dikasih pagar.

"Pesan terakhir Minhee. Mamah sama papah ga akan bahagia setelah Minhee pergi nanti. Mamah sama papah akan menyesal seumur hidup karena terus mengekang Minhee. Mending Minhee mati aja!"

"OIY BOCAH!"

"ASTAGA DRAGON!"

Seungwoo dari kejauhan agak berlari kecil menghampiri seorang cowok yang berdiri di pinggir pagar. Cowok itu rupanya anak SMA, ketahuan dari seragamnya.

"Ngapain? Bahaya berdiri disitu. Mau paralayang?"

Siswa yang tadinya udah siap mau loncat, sekarang posisinya ganti berjongkok. Dia megangin dadanya yang deg-degan parah. Nafasnya ngos-ngosan. Kaget cuy, tiba-tiba ada yang dateng terus teriak.

"Pak! Jangan ngagetin dong! Kalo gue jantungan gimana coba?"

Seungwoo tersenyum lalu berusaha narik cowo itu biar jauh-jauh dari pagar pembatas.

"Hush. Sembarangan nih kalo ngomong. Mau ngapain? Teriak malem-malem kaya orang sawan. Ayo sini."

"Eh kemana pak? Sampeyan ga kenal saya ga usah sok dekat. Saya mau mati aja daripada hidup ribet begini!"

Seungwoo menjewer telinga siswa itu lalu menyeretnya ke sebuah minimarket terdekat. Lumayan jauh sih. Balik lagi ke jalan utama. Mana ini bocah pake berontak segala.

Keduanya berakhir duduk berdua sambil makan mi instan. Siswa itu keliatan laper parah. Seungwoo aja baru mau makan, sementara bocah di depannya ini udah mau abis aja.

"Rumah kamu dimana?" Tanya Seungwoo.

"Perumahan tadi, pak. Blok G." Jawab bocah itu santai.

Anak orang kaya. Batin Seungwoo.

Rumah Seungwoo juga di perumahan situ. Bedanya dia di komplek A, untuk kalangan yang menengah. Sementara komplek G, untuk kaum konglomerat.

"Mau ngapain tadi?"

Bocah itu spontan berhenti mengunyah. Seketika inget tujuannya berdiri di tepi pagar tengah malem. Rencana bunuh dirinya gagal gara-gara diinterupsi Seungwoo.

"Wah, iya. Harusnya sampeyan ga usah manggil saya, pak. Saya udah mau loncat tadi. Saya udah capek hidup dipaksa ini itu sama orang tua."

Seungwoo lantas menaruh sumpit nya lalu menatap serius wajah bocah itu.

"Bocah. Mau denger cerita om ga?"

***

Sore itu hujan turun deras banget dari pagi. Padahal akhir-akhir ini jarang hujan. Tapi entah kenapa hari ini langit kaya mau runtuh. Gelap.

Seungwoo yang barusan dateng langsung menemui pasien di unit rawat inap. Stetoskop yang selalu di bawa kemana-mana dia arahkan ke dada pasien.

"Dari hasil pemeriksaan kemarin dan hari ini, jantung anda mengalami penurunan fungsi dan menjadi sangat lemah setelah melahirkan. Hasil diagnosa menunjukkan anda mengalami kardiomiopati peripartum." (Penyakit jantung yang menyerang wanita pada masa kehamilan atau pasca melahirkan)

Unbelievable | HSW, CSY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang