12. The Man Confession

163 38 7
                                    

"Gue pulang duluan ya. Eunsang udah nyariin."

Seungwoo buru-buru keluar rumah Hana menyisakan dua temannya yang lain. Mereka baru selesai bahas lanjutan proyek sosial pekan lalu. Seungyoun harus laporan pas rapat direksi biar proyek yang awalnya dijalankan papah Hana, bisa lanjut di bawah pimpinannya.

"Ayo, Cho."

Hana mengajak Seungyoun ke arah dapur. Dimana gasnya mati sejak dua hari lalu.

Hana ga sempet manggil tukang reparasi. Eh kebetulan banget para cowok ngumpul di rumahnya malam ini. Salah satu akhirnya bisa diminta tolong. Lumayan, hemat biaya perawatan.

"Ini harus ganti selang, Han. Bocornya parah banget. Lo habis ngapain sih?"

"Padahal cuma dinyalain bentar, mau manasin lauk. Tiba-tiba mati. Untung ga meledak kan. Jadinya gue pake microwave kalo mau masak."

Seungyoun beralih posisi menegakkan badannya. Lumayan pegel juga padahal cuma jongkok lima menit. Emang udah balung tuwek.

"Gue beliin selang bentar. Sama tuh beresin sampahnya. Anak cewek ko nyimpen sampah."

Hana cuma meringis canggung. Ketahuan deh kalo males buang sampah. Cuma botol-botol plastik bekas sih. Tapi sama aja jorok.

"Siap kapten."

***

"Cho, lo mau sampe kapan ganti-ganti cewek terus? Lo ga ada rencana nikah apa gimana?"

Seungyoun memutuskan menetap sebentar di tempat Hanaaa sambil nunggu agak maleman. Kalo pulang sekarang, jalanan masih macet. Seungyoun males.

Akhirnya mereka berdua berakhir duduk hadap-hadapan sambil makan apel.

"Udah liat cewek baru gue?"

Bukannya jawab pertanyaan Hana, Seungyoun malah balik tanya.

"Udah. Minggu kemarin, pas di kafe lo. Yang kita habis ketemu pak Kim. Youn, jawab pertanyaan gue."

Seungyoun berhenti ngupas apelnya lalu memandang serius ke arah Hana. Hana tuh tipenya kalo pertanyaannya ga dibalas, bakal nanyain terus. Jadi mau gamau Seungyoun harus bersuara.

"Rencana nikah ada lah, Han. Gue cuma belum nemu yang cocok aja. Mereka semua ga sampe ekspektasi gue."

Hana mencibir.

"Standar lo ketinggian kali, Cho. Makanya ga ada yang nyampe. Apa mau gue kenalin ke temen gue? Junior gue? Lo nyari yang gimana sih, biar gue cariin."

Seungyoun lanjut ngupas apel tanpa ada minat balas omongan Hana.

Pikirnya, mungkin Hana capek liat dia yang terus-terusan ganti pacar. Hubungan asmaranya memang ga pernah bertahan lebih dari dua bulan. Habis itu mereka bener-bener pisah tapi tetep komunikasi. Aneh kan.

Seungyoun jujur soal dirinya yang belum ketemu sama cewek yang cocok. Memang betul, semua jajaran para mantannya ga ada yang memenuhi ekspektasinya. Padahal menurutnya, standar tipe wanita idealnya ga susah-susah amat.

Tapi langka.

"Youn? Lo mau nyari yang gimana? Gue bantuin tapi lo harus serius. Ya?"

"Dikira gue anak kecil, pake dibantu nyari pacar. Wkwk, enggak Han. Udah nih, lo makan dulu nih biar ga ngomong terus itu mulut. ADUH!!"

Seungyoun ngelus lengannya yang habis dipukul Hana. Panas. Seungyoun hampir lupa kalo Hana juga bisa boxing. Makanya otot tangannya pasti kuat.

"Lagian siapa suruh maksa gitu. Nyuapin tuh pelan-pelan."

Seungyoun terkekeh jahil. Paling suka kalo lihat muka Hana yang kesel. Hobinya dari jaman SMA.

"Beneran deh. Gue ada junior kuliah, cantik. Mapan. Dia juga orangnya loyal, ramah. Nge-date sama dia ya?"

Hana antusias buka kontak hapenya mencari sebuah nama yang ga asing buat dia. Ada sensasi kesenangan tersendiri dalam diri Hana kalo udah urusan begini.

Hitung-hitung balas dendam ke Seungyoun yang selalu maksa dia biar cepetan nikah. Tapi aktifitasnya terhenti ketika Seungyoun menahan laju tangannya.

"Ih, apasih. Udah ga usah. Gue baru jadian lho, masa mau macarin cewek lain?"

Seungyoun naruh hape Hana di atas meja lalu beranjak mau ambil minum. Mendadak seret. Ga siap menjawab pertanyaan yang diajukan Hana.

Pas mau jalan, langkahnya terhenti akibat ujung kaosnya yang ditarik sama Hana.

"Serius nih jawab. Lo nyari yang kaya gimana?" Tanya Hana sekali lagi.

Seungyoun memandang lurus ke arah Hana. Manik matanya gantian menatap mata kanan dan kiri Hana. Hana juga ikut balas tatapan Seungyoun. Menanti pria itu membalas pertanyaannya.

"Yang gimana?" Tanya Hana lagi.

Bukannya jawab pertanyaan Hana, Seungyoun malah meraih wajah Hana lalu mendekati wajah wanita itu, perlahan tapi pasti. Semakin dekat dan semakin dekat.








Cup~













Seungyoun mencium Hana tepat di bibirnya.










... to be continue

 to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oleng kapten

Unbelievable | HSW, CSY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang