26. She Almost Get Into An Accident

154 28 2
                                    

"Sampai."

Mobil Seungyoun berhenti tepat di depan gedung apartemen Hana pukul tujuh malam. Hampir setengah hari mereka menghabiskan waktu berdua, ga terasa.

"Udah sana turun. Gue udah ga mabuk. And thanks for today."

Seungyoun mengisyaratkan Hana yang duduk di balik kemudi untuk segera masuk rumah. Tak lupa pria itu melayangkan senyum di wajahnya.

"Bentar. Gue mau ngomong." Pinta Hana.

Seungyoun memusatkan seluruh perhatiannya. Padahal pas di resto tadi, juga di jalan, Hana terus-terusan ngomong. Sekarang mau ngomong apa lagi bocah ini.

"Please always stay with me." Rengek Hana.

Seungyoun bisa lihat ada yang berkaca-kaca di balik netra Hana. Wanita itu sungguh-sungguh meminta hal itu ke dia. Ada sedikit rasa gusar dalam diri Hana hingga kata-kata yang diucapkan terdengar sangat bergetar.

"Lo temen gue yang paling baik sedunia. Lo tau gue, baik buruknya gue. Lo selalu berusaha ngasih waktu lo buat gue. I'm so thankful for that."

Hana meraih kedua tangan Seungyoun dan digenggamnya erat seolah beneran ga pengen Seungyoun pergi jauh darinya.

"That's what friend a for." Balas Seungyoun singkat.

Selama ini dia menikmati setiap waktunya sama Hana. Secara kasat mata, Seungyoun juga berterimakasih atas kebahagiaan, pengalaman, pelajaran, yang dikasih Hana buat dia. Dia juga gamau jauh dari Hana.

"And I'm sorry."

Hana mulai menitikkan air matanya. Ada rasa bersalah, berkhianat, di balik kata-katanya.

Seungyoun udah mulai panik tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk ga meluk Hana. Yang lebih penting sekarang adalah, membiarkan Hana selesai dengan kata-katanya.

"Maaf, karena gue gabisa ngasih ke lo, apa yang seharusnya lo terima. Bukannya membalas semua yang udah lo kasih ke gue, gue malah jadi orang yang mementingkan ego gur sendiri. Gue kemakan omongan gue sendiri, Youn."

Oke. Sekarang waktunya Seungyoun ngasih pelukan. Dia ga tega lihat Hana nangis sesenggukan gitu. Dirasanya badan Hana bergetar dibalik pelukannya.

"Han, jangan pernah berpikir kalo lo ga bisa ngasih apa-apa ke gue. You're very precious for me."

Tangan Seungyoun berangsur mengusap punggung Hana. Layaknya seorang kakak yang menenangkan adiknya yang habis jatuh naik sepeda.

"You help me to find my way. I'm very lost without you. So please don't far away from me." Pinta Hana sekali lagi.

***

Hana diikuti beberapa dokter bedah saraf lainnya lari terbirit-birit setelah dapat laporan IGD rumah sakit mereka tumpah ruah dengan korban kecelakaan.

Hana bisa liat betapa kacaunya suasana IGD. Beberapa pasien yang ga sadarkan diri dibawa melewati keramaian untuk segera dilakukan tindakan, yang lain tampak mengeluh karena luka-luka di badan mereka.

"Dokter Hana! Sebelah sini!"

Hana segera menghampiri salah satu korban setelah dapat instruksi dari seorang dokter IGD.

Agak ngeri Hana melihat korban yang sudah diberi infus dan dipasang oksigen. Wajahnya cukup terluka parah.

"Korban kehilangan kesadaran. Tekanan darah turun drastis dan suhu tubuh 34,5 derajat. Saya curiga korban mengalami cidera otak atau tulang belakang setelah terhempas cukup jauh dari TKP."

Unbelievable | HSW, CSY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang