37. Ending

310 35 4
                                    

Pagi itu, Hana terbangun akibat sesuatu yang bergerak-gerak di sebelahnya. Hana ga yakin apa itu. Kakinya juga merasa menyentuh sesuatu yang asing. Dingin, tapi hangat.

Untuk memastikan, Hana menggerakkan sedikit badannya dan alhasil terdengar suara lenguhan dari seseorang yang tidur di sampingnya.

Oh, Hana baru inget.

Hana mengangkat sebelah tangannya, di sana melekat sebuah cincin pernikahan yang sudah terpasang di jari manisnya selama dua belas jam terakhir.

Hana udah sah jadi istri orang.

"Beb, udah bangun? Kamu kan cuti seminggu, aku juga ga ada jadwal sebulan, kenapa buru-buru bangun, hm?"

Sebuah tangan besar dan kekar meraih Hana dari belakang agar mendekat lalu memeluknya erat.

Pria yang menyandang status suami Hana itu, kini tenggelam dalam aroma vanilla yang dia dambakan sejak dulu.

"Aku mau mandi. Lengket semua badan. Kamu juga mandi sana."

Hana terkejut saat suaminya mengeratkan pelukannya lalu mengecup lehernya dan bahunya.

"Kan aku udah sah jadi suamimu. Aku masih pengen lama-lama tidur sama kamu."

(flashback)

"Suami Hana wajahnya familiar banget. Kaya pernah lihat." Ujar Somin sambil memandang undangan pernikahan Hana. Ada foto Hana dan calon suaminya.

Seungyoun otomatis beralih ke arah Somin. Pacarnya ini apa ga pernah nonton tv apa gimana.

"Lo ga pernah lihat suami Hana, berarti lo ga tinggal di Korea."

"Oh, gitu?"

Seungyoun mengangguk.

"Gue tahu kenapa lo gatau."

"Hah, maksudnya?"

Seungyoun beralih dari tatap serius ke tatapan jahilnya.

"Lo terlalu banyak menaruh perhatian ke gue makanya sampe ga ngerti kalo suami Hana itu orang terkenal."

"Hmm. Memang. Laki gue paling ganteng. Paling narsis juga. Pedenya."

Seungyoun cuma balas tersenyum sampe gigi-giginya keliatan.

Pesta pernikahannya ga rame-rame amat. Hanya orang terdekat dan keluarga yang diundang. Ini juga demi keamanan dan kenyamanan acara. Maklum, yang nikah hari ini orang penting.

Acara sudah dimulai beberapa menit yang lalu dan sekarang pembawa acara kebingungan karena mempelai prianya ga muncul-muncul juga, padahal udah dipanggil dari tadi.

"Loh bang? Lo ngapain disini? Harusnya kan lo disana?!" Tanya Seungyoun setengah teriak.

Seungyoun heran melihat kehadiran Seungwoo di sebelahnya sambil gendong Eunsang. Mereka berdua kompak pake setelan tuxedo hitam.

Seungwoo tahu maksud Seungyoun, harusnya dia ada dimana.

"Seminar gue mundur. Ya kali ga dateng nikahan temen sendiri, Yon. Bisa jadi abis dibabat Hana kalo gue ga dateng nikahan dia."

Seungwoo terkekeh. Kini dalam posisi nyamannya bersama Eunsang, dia melihat sosok gagah yang baru dia temui lima menit lalu, kini berdiri di altar menunggu pengantin wanita.

"Kook, gue percaya lo bisa jaga Hana sepanjang sisa hidupnya, di sampingnya, jadi suaminya sampe tua. Jangan sia-siakan lagi kesempatan lo ketemu wanita baik kaya Hana." Ujar Seungwoo tegas.

"Inget, bukan cuma mamah atau saudara-saudara Hana yang akan maju kalo lo macem-macem sama dia. Ada gue sama Seungyoun yang juga siap membela Hana di belakangnya." Lanjutnya.

Seungwoo harus besar hati merelakan kawan yang sudah menemani setengah hidupnya, menikah dengan bahagia bersama orang pilihannya.

Iya, ini pilihan terbaik. Jangan tanya bagaimana bisa saat dia dan Hana sama-sama mengakui saling suka satu sama lain, tapi kenapa kini Hana berakhir bukan dengannya.

Hah, ceritanya akan sangat panjang. Bahkan sulit untuk Seungwoo mengingat masa-masa itu. Masa yang berat dan menyiksa dirinya, Hana, Seungyoun, dan orang-orang di sekitar mereka.

Hati kecil Seungwoo berkata, bahwa Hana tampak pantas bersanding dengan suaminya sekarang. Jeon Jungkook.

Memang sulit dipercaya. Si seleb super sibuk itu memutuskan untuk menikahi Hana di puncak popularitasnya.

Saking ga percaya, Seungwoo sama Seungyoun sampe ngadain proper test buat Jungkook. Berlebihan sih, padahal mereka juga tau Jungkook luar dalam. Tapi ini semua demi kebahagiaan si satu-satunya cewek, Hana.

"Bang, rasanya gue mau nangis. Berasa liat anak gue sendiri yang nikah."

Seungyoun alay.

"Kan yang nikah tante Hana, bukan anak om Yoyon." Celoteh Eunsang.

Oke Eunsang. Kamu pintar sekali. Ga salah, kamu lahir dari bapak yang sangat pintar dan hati lapang. Jadilah anak berbakti ya sang, biar bapakmu kuat mengasuhmu sampai nanti ketemu mamahmu yang baru.

(flashback end)

 
"Wake up, boy. Kita harus pergi sekarang."

Jungkook memasang wajah kesal saat Hana beranjak dari kasur menuju lemari baju di kamar mereka.

"Kamu ga capek? Kita baru tidur jam dua loh."

Hey, mereka baru selesai resepsi nikah tadi malam. Sekarang pagi-pagi udah ada acara lagi? Oh God.

"I'm never get tired. Itu prinsip dokter, Kook. Sekarang kita harus dateng acara syukuran rumah barunya Seungwoo."

Hana sibuk memilih pakaiannya dan pakaian yang akan dikenakan Jungkook.

Ini acara bersejarah bukan hanya punya Seungwoo, tapi juga punya mereka bertiga.

Sulit dipercaya memang, tapi sungguh, Hana, Seungwoo, Seungyoun, mereka berbagi tanggal lahir yang sama, di tahun yang berbeda.

 

 

  


END.







I am very grateful for your attention to enjoy, vote, and comment on my work ❤❤❤

If you have any suggestion/question,
maybe about my work, or anything,
please let me know by send your comments

At least, thank you so much 💙💛💙💛

Please always support Seungwoo, Seungyoun, and their family, and their friends in the future 🙏🙏🙏🙏

Please always support Seungwoo, Seungyoun, and their family, and their friends in the future 🙏🙏🙏🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unbelievable | HSW, CSY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang