"Kenapa, Yon? Ada masalah apa?"
Hana datang menghampiri Seungyoun setengah tergesa-gesa. Sejam yang lalu Seungyoun telfon kalo dia pengen ketemu Hana sekarang juga. Iya, cuma Hana seorang.
Seungyoun yang udah nunggu dari tadi, cuma senyum terus nyuruh Hana mendekat ke sebelahnya.
"Gue cuma mau ngobrol sama lo. Udah lama keknya terakhir kita ngobrol cuma berdua."
Hana menghela nafasnya. Something must be happen. Pikir Hana.
"Kita ketemu tiap hari loh. Baru tadi siang kita bertiga makan bareng. Sekarang udah kangen? Huu... kan situ udah punya Somin."
Hana tau, candaan kaya gini ga bakal bikin Seungyoun marah atau emosi atau apa. Inget, mereka udah kepala tiga, terlalu tua untuk mempermasalahkan hal kaya gitu.
"Kan Somin bukan lo. Lo bukan Somin."
Hana terkekeh.
Keduanya saling menikmati pemandangan kota malam hari dari atas sini, membuat keduanya cukup betah berlama-lama dalam diam.
Mana tadi Hana cukup kerepotan di rumah sakit. Banyak pasien rawat inap yang harus dikontrol ketat, terutama pasien pasca operasi.
Melihat pemandangan malam kaya gini, cukup membuat raganya, jiwanya, kembali terisi. Semacam ada energi masuk ke dalam dirinya.
"Han, kalo lo capek, kesel, marah, bilang-bilang ke gue ya. Gue siap dengerin cerita lo kapan aja."
Hana lantas menoleh ke arah Seungyoun. Curiga.
"Lo mau pergi? Jauh? Kemana? Luar negeri? Cho? Serius?"
Seungyoun ga tahan mau ngusak kepala Hana. Kenapa Hana masih gemesin meskipun usianya udah ga muda?
Padahal lemak bayi di pipi Hana juga udah ilang, tapi buat Seungyoun, Hana selalu gemesin sampe kapanpun.
"Gak lah. Gue cuma merasa dalam waktu dekat, hidup kita mungkin akan banyak berubah. Jadi lebih rumit, masalah jadi lebih kompleks. Lo ngerti maksud gue kan?"
Hana terdiam mencerna perkataan Seungyoun. Ya memang begitu kan jadi orang dewasa, harus siap kapanpun masalah melanda.
Terlebih setelah dia tersandung kasus malpraktik itu. Hana merasa bahwa semakin banyak masalah, maka makin dewasa juga pribadi kita.
Tinggal gimana kita menyikapi masalahnya. Hal itulah yang membentuk bagaimana kepribadian seseorang.
Beruntungnya dia ketemu orang-orang baik di sekitarnya, jadi semua masalah yang dia hadapi sampai saat ini bisa terselesaikan meskipun harus merelakan beberapa hal yang disayangkan.
Tapi Hana ga ngerti kenapa tiba-tiba Seungyoun bahas begini?
"Yon-" Panggil Hana.
"Lo mau nikah ya?" Tebak Hana.
"Hey, lo segitu pengennya gue nikah. Lo sendiri apa kabar?"
Saat itu juga Hana nyesel kenapa harus bawa topik itu. Kan, jadi senjata makan tuan.
Seungyoun yang dari tadi ngomong random, lantas meraih kedua bahu Hana agar berdiri menghadapnya.
"Han, gue sadar kadang gue egois dan cuma nurutin apa yang gue mau. Tapi gue berulang kali mikir, perlu ga gue ngelakuin ini, ngelakuin itu. I have so many concerns."
Seungyoun natap Hana lurus. Menurutnya ini merupakan hal serius yang perlu dia sampaikan ke Hana.
Kabar yang dibawa om Jung beberapa hari lalu mampu membuat seorang Cho Seungyoun takut kehilangan Hana.
Satu-satunya yang ngeladenin jahilnya dia, yang mau dengerin recehnya dia, yang dengan sepenuh hati memahami Seungyoun selama ini, ya Hana.
Seungyoun paham suatu saat pasti akan ada waktu dimana mereka bertiga, ga akan bisa bersatu lagi. Seungyoun meyakini itu.
Tapi sampai saat ini dia masih belum siap menghadapinya. Terlebih kalo itu Hana yang ninggalin dia.
Ah, dan satu lagi.
Seungyoun tahu kalo kawan tertuanya, Seungwoo, menaruh hati ke Hana. Sebelum esoknya Seungyoun bawa Hana kencan, dia dan Seungwoo larut dalam sebuah perbincangan.
Seungyoun menguak semua kecurigaan dia ke Seungwoo dan Seungwoo juga cerita gimana perasaan dia ke Hana selama ini.
Mereka berdua bahkan sampai membahas bagaimana mereka sama-sama menginginkan Hana.
Entah apa yang terjadi di antara mereka berdua, keduanya mengambil keputusan kalo selamanya akan selalu di sisi Hana, sebagai teman.
Obrolan siang itu mereka selesaikan dengan kepala dingin. Ga ada yang ngotot 'I must be with Hana'. Dan tentu itu semua masih jadi rahasia mereka berdua di belakang Hana.
"Sama persis kaya lo bilang ke gue, please stay with me."
Hana gatau kenapa Seungyoun bisa gini. Ditambah dia meluk Hana erat banget kaya gamau kehilangan Hana. Perasaannya tiba-tiba ga enak.
"Yon, serius deh. Lo kenapa? Ada masalah? Lo sakit?"
Pertanyaan Hana yang bertubi-tubi ga digubris sama Seungyoun. Pria itu malah makin mengeratkan pelukannya sampai dia bisa mencium aroma parfum Hana.
Hana menyerah. Mungkin belum sekarang Seungyoun mau cerita ke dia. Hanya membalas pelukan, yang bisa Hana lakukan. Sesekali dia tepuk punggung Seungyoun, memberi ketenangan.
"Han, sekali lagi gue minta. Ini yang terakhir." Pinta Seungyoun.
"Maksud lo?"
Bingung lah Hana. Seungyoun ngomongnya gantung gitu. Udah beneran kaya mau pergi jauh aja si Seungyoun. Kan, Hana jadi kepikiran yang aneh-aneh.
Seungyoun melepas pelukannya. Menatap Hana lekat, meyakinkan kalo dia sungguh-sungguh cuma mau permintaannya yang terakhir ini dikabulkan.
"I'm sorry, I love you."
Tangannya meraih wajah Hana mendekat.
Seungyoun memeluk Hana erat seperti gak mau perempuan itu lepas kemana-mana.
Hana memejamkan kedua matanya saat merasakan hangat menyelimuti tubuhnya yang kedinginan diterpa angin malam. Tangannya terulur membalas pelukan Seungyoun yang erat tapi nyaman.
Mereka berdua teman, dan timbul rasa suka di antara salah satu mereka, mungkin terdengar aneh. Tapi memang begitu kenyataannya.
Entah, semuanya rumit. Baik Hana maupun Seungyoun, keduanya gak mau saling meninggalkan satu sama lain.
Berdamai seperti ini menurutnya, Seungyoun, mungkin memang jalan terbaik biar ga ada kesalahpahaman.
Seungyoun mencium puncak kepala Hana sebelum melepaskan pelukannya.
Setidaknya dia udah berusaha sampai akhir untuk mendapatkan Hana, mengesampingkan fakta kalo Seungwoo juga suka sama Hana.
"I'm sorry. I love you to, my best friend forever," ujar Hana lirih.
... to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable | HSW, CSY ✔
ФанфикDoctor Seungwoo or Boss Seungyoun Kalo dua-duanya, boleh? Seungwoo, Seungyoun X AU 📣 DISCLAIMER The plot of this story is fiction and made to entertain the readers. The story and character do not reflect their original life and all are written on a...