Just Like My Savior

189 40 0
                                    

Hana memeriksa sekitarnya, sudah lebih banyak petugas medis yang menolong korban. Oh ya, dan juga satu dokter yang tiba-tiba datang merebut pasiennya.

"Hana!"

Seorang pria lainnya menghampiri Hana. Cho Seungyoun.

"Kalian berdua ngapain disini?" Tanya Hana heran.

Pandangannya bergantian melihat Seungwoo dan Seungyoun.

"Tadi ga sengaja denger dari radio ada kecelakaan di acara maraton. Gue sama bang Seungwoo ga jadi mancing, langsung puter balik kesini. Inget lo sama om Yoon ikutan maraton."

Hana tersenyum. Ga nyangka dua sekawannya itu datang kesini untuk memastikan keadaan dirinya dan papah.

Seungyoun melepas jaketnya dan mengenakannya di tubuh Hana yang bisa dibilang cukup terbuka. Ya lah, cuma pake singlet longgar dikasih dalaman sama celana olahraga pendek di atas lutut.

"Thanks." Gumam Hana lirih yang dibalas senyum singkat dari Seungyoun.

"Makasih pak." Ucap Seungwoo kepada salah seorang petugas medis. "Yuk kesana Han. Om Yoon udah nungguin."

Seungwoo memberi instruksi kepada dua temannya itu untuk menepi ke tempat aman. Dimana papah Hana sudah bercengkerama serius dengan beberapa petugas setelah selesai mengatasi satu korban patah tulang di tempat.

"Aduh!"

Hana lupa kalo kakinya sempat terkilir. Perempuan itu seketika oleng ke kanan setelah berjalan beberapa detik.

"Ealah, bu dokter keseleo." Canda Seungyoun.

"Sakit tau." Rengek Hana.

"Sini."

Kompak, Seungwoo dan Seungyoun melingkarkan masing-masing lengan Hana ke pundak mereka. Seungwoo di kanan, Seungyoun di kiri. Memapah Hana bersamaan untuk berjalan. Hana lumayan tersentuh.

"Duh, berasa kaya tuan putri. Wkwk." Kekeh Hana pelan.

"Emang tuan putri kan? Gue sama bang Seungwoo kacungnya."

"Masa kacung si, le." Protes Seungwoo.

Mereka bertiga tergelak dalam tawa.

***


"Halo Eunsang!" Sapa Hana ceria.

"Tante!"

Bocah usia empat tahun itu langsung menghambur ke pelukan Hana yang hangat. Hana yang kelewat gemes langsung mencium pipi Eunsang.

"Bibinya belum dateng bang?" Tanya Seungyoun saat sadar kalo di rumah itu cuma ada Seungwoo dan Eunsang.

Biasanya ada pembantu perempuan yang dipanggil bibi untuk jagain Eunsang kalo pas ga ada Seungwoo.

"Baru kesini besok pagi. Kalian udah makan belum? Mumpung gue masak banyak."

"Mau. Mau banget. Di jalan gue hampir mati kelaparan gara-gara nih gamau mampir bentar."

Hana menunjuk Seungyoun yang sekarang terkekeh tanpa dosa.

"Iya nih bang. Sori jadi ga bawa apa-apa kesini. Tangan kosong doang. Eh sama perut kosong juga."

Seungwoo tertawa sejenak lalu menggiring tamunya masuk ke rumah.

Hana sambil menggendong Eunsang langsung menghampiri ruang makan rumah Seungwoo yang sudah tersedia bermacam lauk dan sup.

"Surga dunia." Gumam Hana.

Dia ga tahan dengan pemberontakan dari dalam perut. Barusan dia dan Seungyoun selesai mengurus masalah administrasi rumah sakit bersama direksi yang lain. Sepanjang jalan Hana protes minta makan, tapi Seungyoun tetep gas aja biar cepet sampe rumah Seungwoo.

Unbelievable | HSW, CSY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang