23. Maybe He Jealous

136 35 0
                                    

"Tante Hana?"

Seungwoo langsung terbangun begitu denger Eunsang manggil nama Hana. Ga salah sih, Eunsang pasti kaget kenapa ada Hana di sebelahnya.

Seungwoo bangkit dari tidurnya. Pikirnya dia harus segera bangunin Hana karena mungkin Eunsang ga nyaman ada Hana di sana.

Setelah tadi Seungwoo melarang Hana pulang karena mabuk, wanita itu tiba-tiba berangsur ke kamar Eunsang dan tertidur sambil meluk Eunsang.

Seungwoo ikut bergabung usai membereskan sisa party di ruang tengah dan membersihkan diri. Jadilah dia, Eunsang, dan Hana berurutan tidur di atas satu ranjang.

"Tadi Tante Hana ketiduran pas nemenin Eunsang. Biar papah suruh tante pindah bentar ya-"

"Tante Hana biar disini aja. Gausah kemana-mana."

Seungwoo terpaku melihat anaknya malah semakin nempel ke Hana.

Dia khawatir mungkin Hana kebangun atau gimana akibat Eunsang. Tapi dia ga berkutik sekalipun menandakan dia benar-benar pulas.

Seungwoo menilik jam di meja sebelah ranjang. Masih jam dua pagi.

"Eunsang tidur lagi ya." Ujar Seungwoo.

Pria itu mengusap rambut Eunsang pelan hingga bocah itu kembali tidur dalam pelukan Hana.

Melihatnya menciptakan getaran aneh dalam diri Seungwoo. Lama Seungwoo bergantian menatap Hana dan Eunsang yang tenang dalam tidurnya.

Oh, setelah sekian lama baru kali ini Seungwoo kembali menyaksikan wajah Eunsang yang tidur sambil tersenyum simpul. Terakhir adalah ketika dirinya baru pulang konferensi dari New York setelah sepekan.

Detik itu juga Seungwoo kembali menyadari bahwa hanya dirinya yang mengharapkan Eunsang hadir ke dunia. Ibunya ga pernah memandang ke arah Eunsang sekalipun dia adalah darah dagingnya sendiri.

Seungwoo mencium ujung kepala Eunsang dengan penuh sayang. Bocah itu kelewat berharga untuknya.

Ah ya, jangan lupakan juga Hana yang sekarang di sebelah Eunsang. Wanita itu juga sama berharganya buat Seungwoo.

Dialah yang banyak membantunya selama ini. Dari jaman kuliah, sampai yang harus berjuang membesarkan Eunsang seorang diri. Hana juga yang sangat antusias menanti Eunsang lahir, setelah keluarganya.

Tangan Seungwoo terulur menyingkirkan beberapa anak rambut yang menghalangi wajah Hana. Menampilkan sosok yang selama ini ga kalah dia sayang setelah Eunsang.

Seungwoo ga menyangka sebelumnya, sesuatu yang pernah dia bayangkan, terwujud malam ini.

Pemandangan keluarga yang normalnya begini. Seorang anak tidur ditemani ibu dan ayahnya. Tapi miris, Hana cuma sebatas teman, bukan ibu Eunsang.

Seungwoo terkekeh konyol saat itu juga.

***

"YAKIN LO?! BENERAN?!"

Hana mengangguk. Tapi buru-buru dia menangkis perkataannya saat menyadari ada yang kelewat.

"Tapi cuma kencan. Inget. Kencan sehari. Semacam kencan buta(?). Ga ada lebih dari itu."

Seungyoun mendadak nge-freeze. Masa cuma sehari.

"Lo masih punya Somin. Sadarlah, wahai anak muda. Ntar gue dikira pelakor. Gue cuma pengen menggugurkan rasa ga enak gue ke lo."

Seungyoun mengangguk setuju. Kencan sehari ga buruk-buruk amat. Toh dia juga sadar, kalo dia menuruti egoismenya untuk memiliki Hana sepenuhnya bisa jadi menyakiti banyak perasaan.

Pikirnya, mungkin dia bisa cari cara lain agar Hana juga mau membuka hati untuknya. Dasar kau pleyboi, bwang.

"Oke. This weekend. Gue jemput lo. Oke?"

Hana memberi gesture setuju dengan satu jempolnya yang terangkat. Membuat Seungyoun kegirangan bukan main.

Hana mendadak jadi khawatir kalo nanti Seungyoun berpaling ke dia gimana. Bisa-bisa Somin datang ke ruangannya terus ngamuk-ngamuk.

"Jangan khawatir. Somin ga akan semarah itu tau gue bakal jalan sama lo. Tenang. Jadi lo tinggal dandan yang cantik, menunggu pangeran tampan ini menjemput di depan rumahmu."

"CHO SEUNGYOUN!"

Seungyoun buru-buru kabur setelah mencuri satu ciuman di pipi kanan Hana. Pria itu kelewat seneng sampe ga sengaja hampir nabrak Seungwoo yang baru masuk ruangan Hana.

"BANG! I'm so happy to see you!" Pekik Seungyoun sambil memeluk Seungwoo erat.

Seungwoo yang gatau apa-apa menampakkan muka bingung dan minta penjelasan ke Hana.

"I grant his wish." Jawab Hana singkat.

Seungwoo melotot. Yang bener? Hana sama Seungyoun jadian?

"Han, lo-"

"Kencan doang, Bang. Tenang. Gue ga akan mengotori pertemanan kita." Ujar Seungyoun.

"Anggep aja, dia pengen jalan sama gue. Udah gitu aja." Terang Hana.

Suasana masih belum juga jelas. Mereka bertiga malah diam saling pandang. Terutama Seungwoo, orang yang paling bingung di sana.

Apa dia udah harus nyerah ke Hana, apa mungkin Hana juga suka sama Seungyoun, apa dia harus mulai menyiapkan diri kalo Hana sama Seungyoun-

"Lo juga pernah jalan berdua sama gue kan? Ya? Lo inget ga waktu itu siapa yang minta ditemenin ke Busan waktu nyokap lo sakit?"

Memori Seungwoo sejenak mengenang momen dua atau tiga tahun lalu, dia seharian cuma sama Hana. Dari Seoul, ke Busan, ke Seoul lagi, berdua. Seungwoo malah jadi malu sendiri inget seberapa manjanya dia ke Hana waktu itu.

"Udah, bang. Tenang. Jangan pasang muka gitu dong, gue jadi merasa kek bawa istri orang aja, haha."

Hana mendorong Seungyoun keluar ruangan.

"Gue mau ada operasi. Dah sana balik! Katanya mau meeting malah mlipir kesini." Perintah Hana galak.

"Kan lo yang nyuruh gue kesini."

Hana buru-buru melotot ke arah Seungyoun dan melayangkan pukulan ke lengan pria itu.

"Buruan sana cepet balik!"














... to be continue

 to be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unbelievable | HSW, CSY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang