Seokjin menghela napas lega setelah urusannya hari ini selesai. Ia punya kesibukan tersendiri sejak seminggu yang lalu. Memesan cathering, memesan gaun pengantin, memeriksa gedung, membuat undangan, lalu seterusnya.Seminggu lagi, tepatnya bulan Desember mendatang ia akan segera melangsungkan sebuah pernikahan. Sebuah acara sakral yang telah ia nantikan sejak ia menjalin kasih dengan kekasihnya.
Kim Namjoon, pria tinggi berisi yang telah menarik hati Seokjin sejak di SMA Sekolah khusus pria. Cinta pertama dan terakhir yang akan ia nikahi seumur hidup. Bahkan pernyataan lamarannya sebulan yang lalu masih terngiang di telinganya.
Seokjin hendak membuka pintu mobilnya sebelum ia melihat seseorang yang tak asing baginya. Kim Namjoon, pria itu turun dari mobil dan memasuki cafe di seberang jalan. Seokjin mengerutkan keningnya, tadi, sebelum ia pergi untuk mengecek gedung pernikahan ini, Namjoon bilang jika dia sedang sibuk. Seokjinpun tak keberatan untuk pergi sendiri.
Tapi kenapa sekarang dia ada di sini? Di sebuah cafe tepatnya.
Seokjin mengambil ponsel dan memencet nomer pria itu. Awalnya berdering, namun Namjoon merejecknya.
Seokjin kembali menghubungi nomer pria itu. Namjoon tetap merejecknya.
Tak lama satu pesan masuk. Pesan itu dari Namjoon, Namjoon bilang jika dia sedang ada meeting dan tak bisa mengangkat telepon.
Seokjin membalasnya dan mengetik 'maaf'.
Meski begitu, perasaan Seokjin tidak bisa tenang. Ia memutuskan untuk ikut masuk ke dalam Cafe tempat Namjoon sekarang masuk.
Cafe itu terlihat ramai, memudahkan Seokjin agar tak gampang dikenali. Seokjin melihat pria berjas hitam itu memasuki ruangan lain. Seokjin lalu mengekornya.
Wewangian dan bau alkohol tercium hidung Seokjin. Seokjin hampir saja terbatuk batuk menghirup berbagai aroma tersebut. Bahkan kepulan asap rokok juga turut menghalangi pemandangan mata Seokjin.
Seokjin sama sekali tidak tahu jika calon suaminya itu pernah ke tempat ini. Selama mereka pacaran, Namjoon selalu membawa kencan Seokjin ke tempat tempat eksotis dan menunjukkan keromantisannya. Yak, Namjoon itu romantis, makanya Seokjin jatuh cinta pada pria itu.
Tapi, kini ia melihat Namjoon tengah mencium orang lain. bahkan Namjoon beberapa kali meremas bokong orang itu dengan setengah nafsu birahi Namjoon. Seokjin sangat mengenali suasana hati Namjoon yang seperti itu. Ketika dengan Seokjinpun, Namjoon tak tanggung tanggung menunjukkan nafsu birahinya.
Seokjin memang tak terkejut. Tapi hatinya saat ini langsung hancur tak tertolong. Ia ingin menangis namun tak bisa disini. Ia hanya bisa terdiam layaknya patung yang siap dihancurkan. Namjoon kejam.
Seseorang mengusik diamnya Seokjin. Seorang pria bertindik banyak di hidung dan alkohol di tangannya. Pria itu menepuk bahu lebar Seokjin.
"Hei... Siapa kau? Jangan menghalangi jalan."
Seokjin mengerjap dan menoleh. Pria itu langsung terkesima. Bagaimana ada makhluk seindah ini di tempat kotor seperti ini?
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Maaf, aku salah lokasi."
Seokjin hendak beranjak namun pria itu menarik lengan Seokjin.
"Mau kemana? Kenapa pergi lagi?"
"Aku bilang salah lokasi."
Seokjin menepis genggaman pria itu, sayangnya dengan gesit pria itu berhasil meraih lengan Seokjin lagi. Kali ini dia menarik serta tubuh Seokjin dan mendekapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM [allxSeokjin] 🔞
FantasyKumpulan kisah Haremnya Kim Seokjin dalam percintaan. Jin is bottom Rated M, mature, 21++ Genre romance, harem, angst, hurt comfort Dipenuhi bdsm dan bondage. Anak kecil dibawah umur, dilarang keras....!!!!!!!!!!!!! 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞