14. DREAM

121 45 11
                                    

Kali ini tangisan untukmu hanya untuk kata 'RINDU'

Kali ini tangisan untukmu hanya untuk kata 'RINDU'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel dari mobil Tasya membuat Dion serentak kaget.

"Cepetan!" ucap Tasya lalu pergi.

"Oke" ucap Dion lau menaiki motor ninja sport nya mengikuti arah mobil Tasya.
________________________________________

"Syaaaaa" Teriak Jesica pada telinga Tasya membuat Tasya langsung terbangun.

"Didis mana?" Di tengah kesadarannya Tasya mencari sosok lelaki tersebut.

"Didis? Didis siapa si dari tadi lo cuma tidur tolol!" ucap Keisya menyadarkan Tasya. Padahal tadi mimpi yang sangat indah bahkan Tasya berharap itu semua bukan mimpi namun taksir berkata lain itu 'mimpi'

"Gue dari tadi tidur tak ketinggalan berapa jam pelajaran?" Tanya Tasya yang masih sesekali menguap.

"Iya lo ketinggalan dua jam pelajaran Bu Sri sebenernya si Bu Sri ngajar beberapa menit terus katanya mau rapat" ucap Keisya sambil menatap ponsel nya.

Tasya berlari ke arah toilet untuk membasuh wajah yang mulai berkaca kaca karena mengingat mimpi nya. Yang begitu indah bersama Didis, ia sangat rindu  dengan Didis.

"Ikutin Tasya buruan!" ucap Jesica langsung berlari bersama jesica  ke arah Tasya. Tasya berada dalam tangisan dalam salah satu bilik kamar mandi. Pikirannya kacau dirinya hanya sedang berhalusinasi, dia sangat berharap jika semua itu adalah sebuah kebenaran.

"Gue hanya mimpi" ucap pilu Tasya meyakinkan dirinya.

"Sadar dong sya!" Tasya sesekali memukuli jidat nya sendiri.

"Tapi gue sangat yakin kalau Dion itu adalah Didis sahabat masa kecil gue!" Tasya mengusap air matanya dan meyakinkan dirinya.

"Syaaa!" teriak kedua sahabatnya membuat Tasya yang berada dalam kamar mandi itu kaget.

Tasya membuka knop pintu itu "Apaan si!" Tasya pura pura menguap. Tanpa aba aba kedua sahabatnya itu menarik Tasya ke taman belakang sekolah.

"Siapa Didis?" Keisya menatap tajam Tasya.

"Bukan siapa siapa" Tasya mengelak.

"Jujur aja!" ucap Jesica.

"Gatau!" Tasya tetap dalam pendirian untuk mengelak.

"Lo sahabat apaan si" ucap Keisya mendadak sebal.

"Iya iya gue crita" Tasya pasrah, Tasya menceritakan semua nya dengan rinci mulai dari sahabat mimpi dan semuanya.

"Lah, jadi di mimpi lo Dion itu Didis?" Tasya Keisya sambil berfikir.

"Iya" ucap Tasya polos.

"Emang bener?" Tanya Jesica.

"Gue sangat yakin seratus persen" ucap Tasya.

"Tapi gue bakal nanya, kalian jangan ikut ikut ya" ucap Tasya memperingatkan teman temannya sementara yang lain hanya mengangguk.

ARENDYSTA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang