Gerutu Tasya dalam hati "Kok bengong neng?" Tanya Irfan membuat Tasya kaget.Akhirnya Tasya mengikuti permainan ini. Permainan tentang manusia serigala. Permainan ini begitu seru.
_______________________Tasya sampai didepan rumahnya dengan sepeda motor ninja 250R miliknya yang berwarna hitam. Rumahnya sama seperti hari hari biasanya terlihat sepi. Hari sudah mulai sore terlihat senja yang sangat cantik. Tapi justru membuat Tasya mengingat masa lalunya.
Tiga kali sakit hati dan tiga kali peristiwa itu terjadi diwaktu yang sama diwaktu senja. Tasya sudah berada di belakang rumah dan akan melihat tanaman miliknya sudah tiga bulan dia tidak melihat tanamannya itu. Sejak putus dari Irfan, itu merupakan bunga yang dia tanam sendiri sedangkan yang berada dibalkon kamarnya merupakan karyanya bersama mendiang Justin.
Tasya menatap bunga matahari dihadapannya dengan wajah memerah seperti tomat. Dia sangat marah.
"BANG RIO!"
"RAFI!"
"BIINEM!"
"MANG DADANG!"
Teriak kencang dari Tasya membuat semua yang dipanggil memberhentikan aktifitasnya. Mereka berlarian ke arah Tasya dengan tergopoh gopoh. Mereka berlarian karena berfikir ada sesuatu yang terjadi dengan Tasya, mereka khawatir.
"Paan si?" Tanya Rio dengan celana pendek dan bagian atas yang ditutupi handuk putih. Bagaimana tidak? untuk penampilan seperti ini dia baru saja berenang.
"Tauk ni kalah kan!" Cerocos Rafi tadi dia sedang bermain mobile legend dan karena suara Tasya yang kencang dia menutup telinga. Namun naas hero miliknya kalah dan musuh berhasil menyerang turet miliknya. Memang dari tadi tim miliknya sudah kualahan dan akhirnya karena suara Tasya membuat kalah.
Sedangkan Bi Inem dan Mang Dadang hanya terdiam.
"SIAPA.YANG.RUSAK.BUNGA.GUE!?" Tasya terlihat sangat murka mereka melirik bunga dibelakang Tasya dilihatnya bunga matahari yang sudah layu dan rusak. Mereka terdiam jika diberi tahu alasannya pasti Tasya akan sangat marah.
"Nganu,"
"Ituloh" Rafi tampak gugup dengan beberapa ucapannya. Semoga dewi fortuna berpihak kepadanya.
"Yang jelas!?" Sarkas Tasya dengan mata sangat tajam.
"Itu non," Bi Inem menggaruk garuk tenguk lehernya yang tidak gatal.
"Anu, itu, anu" ucap Tasya kesal.
"Yang jelas bi!"
"Kemarin anjing Pak Rudi lepas terus, terus," Bibi nampak gugup.
"Terus apaan bi, astagfirullah?" Tasya frustasi dengan sikap aneh Bi Inem.
"Diinjek non" Bi Inem dengan polosnya memperlihatkan deretan giginya sedangkan Tasya melihatkan senyuman smirk seperti singa yang akan menerkam mangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENDYSTA (Hiatus)
Novela Juvenil☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ '''Perjuangkan Or Tinggalkan''' "JADI SELAMA INI LO HANYA MAININ GUE HA?" "Gue minta maaf, tapi gue beneran sayang lo!" "GAADA YANG PERLU DI MAAFKAN, KITA PUTUS DAN GUE TERNYATA SALAH NILAI...