"Oh ternyata Tasya punya maag" ucap salah satu dari keenam mata yang berpandangan.__________________________________________
Tasya nampak sedang berjalan santai kini ia berada di lapangan basket. Daripada harus liatin banyak cowok dan cewek alay mending ia melewati lapangan basket saja.
"Awassss!" teriak kencang sang empu yang berhasil menerobos telinga Tasya.
Hingga Tasya berbalik badang dan melihat sesuatu terbang dan langsung mengarahkan tangannya sebagai tameng.
Duk
Suara bola basket mengenai tangan seseorang. Tasya yang masih menutup mata sambil menyelipkan wajah dibalik tameng nya itu.
Kok tangan gue gak sakit ya batin Tasya. Tasya pun melihat nya ternyata seorang laki laki tinggi putih dan ganteng menurut teman temannya. Ya dia Rendy si cowok playboy.
Rendy memainkan alis kanan nya sambil membawa bola basket itu. "Ganteng ya?"
"Idih, pd tingkat dewa mas" ucap Tasya jijay.
"Mas? Oh, kita kan masih SMA pingin ngebet langsung nikah yaw?" goda Rendy dan menaikkan satu Tasya dengan tangannya.
"O TO THE GAH OGAHHHH!" teriak Tasya.
"Ehh, sya kita car-" ucap Keisya terpotong melihat siapa yang berada di depan Tasya.
Jesica membawa mundur Keisya agar mereka bisa menyelesaikan nya dulu "Sutttt!"
"Oke," Keisya memantapkan jempol nya.
Bryan ,Dion, dan Arjun menuju ke tempat Jesica "Disini aja itu pangeran lo kesini," ucap Jesica membuat Keisya terdiam.
"Ehh, busyet! Si tenyom pacaran," ledek Bryan membuat Arjun langsung menolehnya.
"Hey?" sapa Arjun.
"Hai juga!" ucap Keisya tersipu malu.
"Ehh, elu lagi kemana mana ketemunya si mak lampir" (kenapa mak lampir karena sukanya ngoceh pedes juga kata katanya kaya mau makan darah orang aja).
"Eh, lu si dukun kudet" Jesica memulai perlawanan (kenapa kok dipanggil itu karena Bryan orang nya kudet bangettt).
Keisya dan Bryan terkekeh sebaliknya Dion hanya diam sibuk dengan memandang sekolah kesana kemari padahal haaa yang berubah. "Ntar jodoh baru tau rasa lo jes" sinis Keisya.
"Jodoh, ohh amit amit mending gue jomblo seumur idup ketimbang sama Dukun kudet kek gini" Jesica melirik tajam Bryan.
"Gue juga ogah sama mak lampir toa" kini mereka berdua bersendekap saling berbalik arah.
"Emang lo mau jadi perawan tu jes" ucap pedas Keisya seperti pedang. "Ya-ya engak, kok gitu si doa lo" Jesica cemberut.
"Ehh liat ru mereka ngapain " tuding Bryan pada Rendy dan Tasya. Sontak mereka semua menoleh. Banyak orang yang menyaksikan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENDYSTA (Hiatus)
Fiksi Remaja☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ '''Perjuangkan Or Tinggalkan''' "JADI SELAMA INI LO HANYA MAININ GUE HA?" "Gue minta maaf, tapi gue beneran sayang lo!" "GAADA YANG PERLU DI MAAFKAN, KITA PUTUS DAN GUE TERNYATA SALAH NILAI...