Note: Revisi pas udah tamat ya, tandain aja♡
___________________________"Gue" suara lantang terdengar Rendy dari arah sampingnya. Dion, apakah benar Dion yang memberitahu semuanya?
"Kenapa lo kasih tau dia?" Tanya Arjun.
"Dia Reren!" Ucapan Dion berhasil membuat mereka terdiam. Mereka bertiga mengetahui tentang fakta jika Dion pernah memiliki sahabat kecil bernama Reren.
"Kenapa lo gak cerita!" Bryan kini berucap sangka, dia yang merencanakan taruhan ini namun dia juga menyakiti hati Dion.
"Gue yang ngelarang!" Tasya menatap tajam kearah Bryan, Bryan yang tersadar langsung terdiam tanpa sepatah kata pun.
"Saat pulang kemah, gue mau beli bunga matahari. Dan disitu gue lihat Dion yang juga beli bunga, gue ikutin taksinya pakek taksi. Dan gue akhirnya sampai di pemakaman umum...."
Dion bingung mengapa ada bunga matahari yang ada dimakan ibunya sebelum Dion yang menaruhnya?
Tapi itu tidak penting dia langsung berdoa dan menyapa ibunda tercinta. Tanpa disadari Tasya dari tadi hanya menatap Dion yang menangis didepan makam.
Dion sudah menyelesaikan semuanya dan akan pulang sambil mengotak atik ponselnya mencari taksi online. Kedatangan Tasya yang tida tiba muncul didepan Dion membuatnya terinjak kaget.
"Ngapain lo?" Sinis Dion menatap Tasya. Mereka sudah berada didepan gerbang.
Tasya menangis dan memeluk Dion, Dion sebenarnya rindu pelukan ini namun dia tidak bisa mencegahnya Dion bahkan berkaca kaca.
"Ayo peluk gue, gue tau lo Didis gue, dan makam itu yang kasih bunga gue sebelum berangkat kemah, gue udah tau Didis!" Kekeh Tasya dalam tangisan dan langsung disambut pelukan hangat dari sahabat kecilnya.
"Sorry" cicit Dion yang sudah memeluknya.
"Kenapa lo lakuin ini, lo jahat tau!" Tasya melepas pelukan.
"Gue gak mau liat lo tersakiti karena gue gak bisa cegah Rendy!"
"Kenapa dengan Rendy?" Tanya Tasya yang masih sesenggukan.
"Dia, dia taruhin lo, gue udah nyoba batalin tapi dia bersikeras!, deadline satu bulan" Dion mengelus puncak kepala Tasya dan akan pergi dari sini.
"Setelah deadline satu bulan gue akan perbaiki hubungan kita!" Tasya melambaikan tangannya kepada Dion yang berjalan menuju Taksi yang dia pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENDYSTA (Hiatus)
Teen Fiction☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ '''Perjuangkan Or Tinggalkan''' "JADI SELAMA INI LO HANYA MAININ GUE HA?" "Gue minta maaf, tapi gue beneran sayang lo!" "GAADA YANG PERLU DI MAAFKAN, KITA PUTUS DAN GUE TERNYATA SALAH NILAI...