35. TRAKTIRAN

79 31 17
                                    

_____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________

"Sya hormat buruan!" Rendy sudah hormat didepan tiang bendera Tasya yang bingung langsung mengikuti saja apa kata Rendy.

"Woy, kalian ngapain gak capek apa?" Tasya Bryan keras. Sementara Rendy dan Tasya hanya diam.

"Oh jadi kalian ber empat hanya duduk santai?!" Ucap seseorang membuat sang empu menoleh.

"Oh ya tu bu, kita capek banget kan sya?" Rendy mengode Tasya untuk menjahili keempat sahabat mereka itu.

"Bener banget bu, mereka diem sama pacaran disana bu!" Kekeh Tasya.

"Siapa pemilik bunga sama minuman itu?" Bentak Bu Sri dengan tegas.

"Mampus gue!" Tasya memukul keningnya yang tak bersalah.

"Tasya bu!" Ucap Keisya dan Jesica dengan serempak.

"Benar Tasya?" Tasya gelagapan bingung hendak menjawab apa.

"I- iya, ngaku bu dari bang Rio tadi, iya bang Rio iya!" Tasya berharap dewi fortuna berpihak padanya kali ini.

"Bohong bu!" Kelak Bryan.

"Iya bu bohong banget itu!" Arjun tak mau jika Tasya dan Rendy tak ikut dihukum.

"Nggak bu, mereka yang bohong bu!" Elak Tasya. Sementara Rendy bingung harus berkata apa jika dia mengucapkan satu kata dia takut akan salah.

"Diam!, itu Rio, Rio sini kamu!" Rio yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung berjalan santai kearah Bu Sri.

"Kenapa bu?"

"Apa benar kamu yang kasih Tasya bunga sama minuman botol itu?" Tanya Sri tampak sedang menginterogasi. Rio melirik kearah bunga dan minuman itu. Dan melirik kearah Tasya seperti sedang mengodenya.

Sementara Rio hanya menggeleng tanpa dosa. "Oke terimakasih Rio kamu boleh pergi"

Sri menatap tajam Tasya "Bu jangan hukum saya ya" pinta Tasya memelas.

"Kamu dihukum, karena kamu pasti juga ikut pacaran kan!" Bentak Sri.

"Bu jangan ya, plis, ya!" Pinta Tasya dengan menyatukan kedua tangannya memohon. Pasti nanti hukumannya adalah membersihkan toilet guru.

"Apa kamu bisa ikut cerdas cermat ips?" Sengit Bu Sri. Pasalnya sudah beberapa minggu ini Tasya mendapatkan nilai yang sangat bagus disemua bidang mapel. Sudah banyak guru yang menawarinya untuk ikut olimpiade sains nasional namun dia bersikeras tidak mau.

"Huh, oke baiklah saya mau, dengan syarat gak akan dihukum" Tasya pasrah dengan keadaan. Dia tak mau jika terus panas panasan disini.

"Okey, Tasya dan Rendy boleh istirahat sebentar selama sepuluh menit, nanti kalau sudah boleh masuk kelas, yang lainnya tetap menjalankan hukuman sampai pulang sekolah!" Bu Sri pergi begitu saja.

ARENDYSTA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang