ARENDYSTA (Hiatus)

34. FALL IN LOVE

Namanya juga jatuh cinta, Jadi harustahan sama sakitnya🤗

PLAGIAT MINGGIR DEH

"Kemarin ngapain ke club lagi?" Tanya Rio saat Tasya turun dari tangga. Tasya terdiam, dia bingung harus menjawab apa lagi.

"Nganu, itu" Tasya menggaruk-garuk tengkuk lehernya yang tidak gatal sembari menuruni tangga.

"Kalau ada masalah, cerita bukan ke club" ucap Rio membuat Tasya merangkul Rio dari belakang dan mencium Rio. Rio hanya diam, dia tahu sifat manja dari Tasya.

"Abang inget sumpah aku kan?" Tanya Tasya sambil menyambar roti dari belakang badan Rio. Tasya memakan Roti itu setelah mendapat anggukan dari Rio.

"Inget apaan?" Tanya Rafi seusai melepas headsetnya.

"Bocil mana tau?" Tasya mengambil satu bagian apel yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian milik Rafi dan melenggang pergi.

"Siapa yang bocil? Woy!" Rafi melihat kepergian Tasya dengan berlari. Rafi memakan kasar roti miliknya.

Rio mengerutkan keningnya seakan bertanya kepada Rafi "Masa cowo seganteng gini, sekeren ini, setajir ini, sepopuler ini, dibilang bocil"

"Gue emang ganteng kan bang?" Krik krik tidak ada jawaban dari sang empu. Benar saja dirinya sudah ditinggal oleh kakak laki lakinya.

"Dasar, anak orang!" Gerutu Rafi

***

"Rendy?" Tanya Tasya kepada Rendy. Mereka sedang berjalan kearah sekolah. Mungkin lima menit lagi akan sampai.

"Kenapa hum?" Rendy masih fokus mengendarai dengan menggunakan helm full face.

"Lo beneran cinta gue gak?" Tanya Tasya tiba tiba, Rendy terdiam tak menjawab.

"Kenapa diem, gue hanya mau bilang gue gak mau jadi mainan" ucap Tasya dengan nada menciut pada bagian terakhir

"Apa lo bilang, gue gak denger" Rendy meminta penjelasan sekali lagi.

"Haha, lupain gue ngaco" Tasya terkekeh fake. Dia tidak benar benar mengucapkan itu. Sebenarnya dia tau tentang semua taruhan ini. Tapi apa salahnya jika dia mencoba masuk dalam kehidupan Rendy.

"Lo aneh" Rendy sepertinya curiga.

"Gak gitu gue kemarin tidur kemaleman jadi otak gue rada eror" kekeh Tasya.