41. INTRUDER

91 8 5
                                    

REVISI SETELAH TAMAT
________________________

"Kok malah ngobrol sih, makan!" Ucap Anna yang tiba tiba berada dihadapan mereka.

"Papa mana mam?" Tanya Eka.

"Lagi lembur dikantor mau ngapain?" Tanya Anna dengan posisi duduk disamping Eka.

"Mau bilang pokoknya lulus nanti harus lanjutin ke korea selatan titik!" Eka tersenyum dan menghadap sang ibu.

"Kenapa pengen banget sih ke korea, katanya punya pacar? Mau ldr an?" Tanya balik Anna.

"Ya, paling pacarnya juga ke korea ya kan?" Tebak Rendy sinis.

"Pinter banget adik gue" Eka menepuk bahu Rendy.

"Terus juga ntar disana bisa ketemu oppa oppa yaampun gilaaaaaa!" Histeris Eka dengan membayangkan apa yang akan terjadi di korea nanti.

"Kebanyakan liat orang korea ditinggal pacar lo nanti!" Ancam Rendy.

"Ya gak lah, dua setia gak kayak lo!" Cibir Eka.

"Yayaya!" Rendy menggeleng gelengkan kepala dengan tingkah laku Eka yang tak jauh dari Tasya. Namun Tasya lebih suka dengan hal yang berbau teka teki, jika kakak hanya lebih banyak ke kpopers saja. Contohnya dengan kamarnya yang penuh polaroid, dan album album boyband atau pun girlband.

***

"Gue mau ngomong sama lo!" Ucap lelaki seumuran Rendy dihadapannya.

"Ngapain sih!" Bantah Rendy yang berada dikoridor untuk menuju kantin.

"Ikut gue!" Lelaki itu langsung pergi ke arah rooftop dan menunggu Rendy disana. Dia menatap arah berlawanan dengan Rendy dengan posisi yang berhadapan dan tangan berada dikedua saku.

"Mau ngomong apaan gue gak punya waktu!" Sinis Rendy.

"Sans, bro, oh ya lo kan waketos jadi sibuk, sibuk ngejar cewek" Sinis lelaki itu.

"Gue tinggal!" Rendy berbalik badan dan mulai berjalan pergi.

"Gue mau mundur dari semua ini!" Rendy memberhentikan langkahnya dan berbalik arah menatap laki laki itu.

"Maksud lo?" Tanya Rendy bingung.

"Gue gak mau Tasya tersiksa karena gue, dan gue liat perjuangan lo, gue liat lo emang bener bener suka sama Tasya" Irfan sengaja menjaga perkataannya.

"Tapi gue mohon jangan pernah sakitin Tasya, kalau lo sakitin dia maka gue yang akan buat Tasya ngelupain lo!" Rendy masih tidak percaya dengan ucapan Irfan, apakah dia benar benar melepaskan Tasya tanpa alasan?

"Apa alasan lo?" Tanya Rendy memasang wajah curiga.

"Gue selalu liat dia bahagia sama lo, dan gue tau kalau dia suka sama lo waktu..."

***

"Gue masih gak percaya secepat itu sama si Irfan!" Bryan memikir mikirkan ucapan Rendy.

"Gue juga!" Sahut Arjun setuju.

"Lo ikut ikut aja!" Sinis Bryan.

"Siapa yang ikutin lo, kurang kerjaan!" Cibir Arjun balik.

"Heh, diam para bidadari dateng!" Heboh Rendy melihat kedatangan Tasya, Keisya dan Jesica.

ARENDYSTA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang