Jika untuk pertama kali mungkin pertemuan, tapi jika terus menerus apakah ini takdir
Lalu Tasya mendekatkan wajahnya ke laki laki di depan nya itu. Hingga semakin dekat. Hembusan nafas keduanya kini terdengar sangat jelas dan degupan jantung. Jarak keduanya hanya berjarak lima centi saja.
___________________________________________"Arggg, sakit sayang!" rintih Rendy.
"Sayang sayang mata lo! Jangan ngarep deh!" kata Tasya setelah menginjakkan kakinya di atas kaki Rendy.
"Lo pikir gue cewek apaan!" sambung Tasya lalu pergi begitu saja. Sebelum pergi dia berhenti sejenak dan bicara kepada teman ala bodyguard Rendy itu.
"Awas ya lo!" kata Rendy sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Apa lo liat liat, naksir ya? ohh iya, gue nyadar, emang gue cantik dari lahir, daaa!" ujar Tasya sambil melambaikan tangan plus kissbye ditunjukkan ke pada Rendy dan teman teman nya itu.
"Gila ya tu cewek?" tanya Arjun seketika. Salah satu sahabat Rendy nama lengkap Arjun Nakuel Salim, dia romantis orangnya. Dia baik dan ramah.
Rendy melirik kearah Tasya "Eh, btw kok gak pernah liat dia ya?" tanya Rendy penasaran.
"Ohh itu, dia baru pindah tiga hari yang lalu, dia Itu sultan, keluarga Dhaniwangsa kalian tau 'kan?" balas Arjun sambil menaik turunkan satu alisnya.
Setelah mendengar keluarga Dhaniwangsa mata Bryan langsung melotot "Eh! Yang bener lo Dhaniwangsa tu kan nama pemilik sekolah sini, berarti dia anak nya dong?" Bryan cowok kudet tapi gans juga nama lengkap Bryan Dewangga Farhant. Walau pun itu dia tipikal orang yang perhatian dan humoris.
"Iya," balas Rendy santai. Kemudian berfikir sejenak.
"Kok lo tau si?" lanjutnya.
"Ya tau lah, orang pacar gue sahabatnya," balas Arjun.
Arjun berpacaran dengan Keisya dua bulan yang lalu. Pertemuan mereka sangat lucu. Awalnya Arjun ingin membuang sampah di tempat sampah tanpa melihatnya namun botol minuman itu justru mengenai dahi Keisya. Sejak saat itu mereka sering kontak-kontakan.
"Oh gitu ya? Gue makin penasaran sama itu cewek, aneh" Rendy sambil memikir mikir lagi.
"Ya, sih emang cantik" balas Bryan sambil memperhatikan cewek itu.
"Ehh ges, gimana kalo kita buat taruhan?" Ide terlintas muncul di kepala Bryan, tanpa pikir panjang.
"Maksud lo?" balas cepat Arjun sambil memperhatikan Bryan bingung.
Bryan menarik kepala ketiga sahabatnya itu. "Gini gini, kalau Rendy sampai bisa takhlukin tu cewek, kita bakal turutin apapun buat dia"
"Kalo gagal?" tanya Rendy sambil menyeritkan dahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENDYSTA (Hiatus)
Fiksi Remaja☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ '''Perjuangkan Or Tinggalkan''' "JADI SELAMA INI LO HANYA MAININ GUE HA?" "Gue minta maaf, tapi gue beneran sayang lo!" "GAADA YANG PERLU DI MAAFKAN, KITA PUTUS DAN GUE TERNYATA SALAH NILAI...