"Gue gak gugup ya lo kalo bicara jangan ngaco lu!" Tasya nampak menyembunyikan keadaan yang sudah sempit ini. Tasya malah membalikkan kenyataan padahal dia yang gugup namun demi harga dirinya lebih baik dia membalikkan fakta. Apa dia pikir Rendy dan teman temannya bodoh? Sudah jelas jelas tadi Tasya yang gugup.
_________________________
Tasya dan Rendy telah sampai dikediaman Rendy. Rendy mengajak Tasya masuk kedalam rumah yang bisa di bilang mewah tapi jika di lihat lebih besar milik Tasya. Tasya melihat lihat foto yang terpajang di dinding ruang tamu. Mulai dari foto keluarga besar sampai foto Rendy pribadi.
Tatapan Tasya berhenti pada satu foto yang berada di ruang tamu itu, memang dia sudah dua kali kesini tapi dulu belum sempat dia melihat lihat foto ini. Foto Rendy saat masih tk, memperlihatkan Rendy yang masih kecil walau saat kecil ternyata dia sudah tampan hanya yang lucu adalah satu gigi bagian depan yang tidak ada.
Rendy menatap berbalik arah ke arah belakang dia melihat Tasya yang memegang bingkai foto itu. Rensy menghampiri Tasya. "Kenapa lo baru tau kalau gue ganteng" Rendy membuka kacamata nya dan menaikkan satu alisnya keatas dan kebawah.
"Pd amat lu eh btw, kenapa lu ompong?" ucap Tasya sambil menahan tawa nya Rendy sangat lucu waktu kecil rasanya Tasya ingin mencubit pipi nya yang seperti bakpao itu.
"Tauk ah yok ke kamar" Rendy berjalan duluan agar Tasya bisa mengikutinya.
"Ngapain ke kamar jan macem macem dehdi luar aja!" Tasya belum sempat berjalan sudah mengomel omel Rendy.
"Ambil buku katanya mau belajar?"
"Eh Rendy sudah pulang siapa dia dy, pacar baru lagi?" Tanya wanita paruh baya itu yang mungkin usianya sudah hampir empat puluh tahun.
"Saya Tasya tante" Tasya menyalami wanita didepannya itu. Wanita itu tersenyum "Saya Anna mamanya Rendy, cantik sekali kamu" puji mama Rendy.
"Makasih tante" Tasya agak canggung karena dia berbicara dengan mama nya Rendy, dia tidak terlihat menakutkan namun Tasya gugup.
"Doain ya ma, hehehe" Rendy cengengesan.
"Hm yaudah sana belajar yang rajin ya" Anna langsung meninggalkan mereka dan kembali pada pekerjaannya.
Mereka tiba di kamar Rendy kamar yang berwarna biru laut dan di tengah terdapat kasur yang bermotif captain amerika. Dan satu foto yang mengejutkan Tasya foto perempuan cantik yang terletak di atas laci coklat. Tasya menatap foto itu kemudian ada notifikasi dari whatsapp. Tasya melihat notifikasi itu dan terkejut dia membaca keseluruhan data dari anak Ligerdas.
"Kenapa sya ayo!" Tasya yang kaget langsung mematikan ponselnya dan kembali konsen pada Rendy.
"Siapa dia?" Tanya Tasya menampilkan wajah yang biasa. Rendy kembali duduk di kasur dan menatap Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENDYSTA (Hiatus)
Teen Fiction☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ '''Perjuangkan Or Tinggalkan''' "JADI SELAMA INI LO HANYA MAININ GUE HA?" "Gue minta maaf, tapi gue beneran sayang lo!" "GAADA YANG PERLU DI MAAFKAN, KITA PUTUS DAN GUE TERNYATA SALAH NILAI...