PLIS VOTE AND KOMEN BUAT DUKUNG PENULIS♡♡♡
MAACI CMIW
_________________________"Selamat pagi anak anak?" sapa Bu Sri.
Semua murid hanya memasang wajah tegang, karena Bu Sri merupakan guru sejarah yang terkenal killernya. Rendy dan ketiga temannya hanya menatap biasa.
"Pagi, Bu," jawab mereka serempak.
"Baiklah, kali ini saya akan membawa murid baru, bisa dibilang murid lama karena sudah beberapa bulan koma di rumah sakit, dan hari ini kembali hadir lagi, Silakan masuk." ucap Bu Sri panjang lebar. Sementara Rendy terus menerus menutup mata sambil berharap semoga bukan orang yang dia harapkan. Dion, Bryan dan Arjun pun berharap sama.
Dan masuklah seorang wanita cantik seumuran Rendy, dari wajahnya saja sudah terlihat jika dia blasteran. Ditambah dengan bibir pucat dan plester yang menutupi luka pada bagian dahi kanannya. Itu menambah kesan yang cantik untuk seorang Asilia Queen Elara atau yang kerap dipanggil Sisil.
"Loh, bu-bukannya dia nggak ikut ujian kok bisa masuk?" sinis Bryan menatap wajah Sisil tak suka.
"Sudah di tes tadi, dan di setujui oleh Pak Zidan," perjelas Bu Sri.
"Baiklah Sisil, tidak usah perkenalan tidak apa, karena kalian masih satu kelas" Ucap Bu Sri.
"Sisil duduk di depan bangku Rendy ya." Bangku Rendy dan Dion terletak nomer dua dari meja guru, sedangkan Arjun dan Bryan berada dibelakangnya. Jadi sudah pasti Sisil duduk didepan bersama dengan Anisa. Anisa akhir akhir ini diam saja, bahkan jika dekat dengan Rendy atau satu kelompok dengan Rendy, dia hanya diam tidak menyimak ataupun berbicara. Sedangkan Revi duduk tepat di meja sebelah Dion bersama Dhena. Sedangkan Desi berada dibelakangnya tidak sendirian tentunya bersama pacar barunya.
"Oh, iya Dion, kamu jemput Tasya sama Irfan di kelasnya terus kita pembinaan. Untuk kalian jamkos tapi jangan ramai, kalian ibu kasih waktu buat acara bubas!" Bu Sri mendadak lenyap dari pandangan dan menuju
"Hai Rendy?" Sapa Sisil ramah.
Rendy hanya diam dan sibuk bermain bolpoin yang dimainkan sejak tadi. Sementara Anisa yang memang tidak suka dengan Sisil mulai melontarkan cibiran.
"Cuihh, ngapain lo kenapa nggak mati aja!" sinis Anisa menatap Sisil tajam. Keduanya saling beradu pandang.
"Ikut gue ke ruang osis!" ucap Rendy kepada Bryan dan Arjun.
"Ngapain?" tanya Arjun.
"Ikut gue kita susun rencana sama Rio buat bubas!" Rendy pergi diikuti dengan Bryan dan Arjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENDYSTA (Hiatus)
Novela Juvenil☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ '''Perjuangkan Or Tinggalkan''' "JADI SELAMA INI LO HANYA MAININ GUE HA?" "Gue minta maaf, tapi gue beneran sayang lo!" "GAADA YANG PERLU DI MAAFKAN, KITA PUTUS DAN GUE TERNYATA SALAH NILAI...