Myeongdong Cathedral Seoul
Seorang wanita berparas cantik dengan surai hitam legam tergerai panjang menatap datar altar gereja. Dengan segera ia mendudukkan tubuhnya di bangku kayu gereja barisan paling depan lalu meraih sesuatu dari dalam tas hitam miliknya. Digenggamnya undangan pernikahan berwarna putih hangat dengan inisial "S & J" yang terukir cantik di depan sampul. Ia menutup kedua matanya menyisakan bulu mata lentik yang sudah sedikit basah "huffft aku di sini" ucapnya seraya membuang napas kasar.Ia membuka kedua matanya, kali ini menatap kosong undangan pernikahan yang digenggam. Matanya mulai berkaca-kaca.
Bae Joohyun.
Wanita berparas cantik yang begitu membuat iri para wanita kebanyakan. Mantan model terkenal di bawah naungan agensi raksasa Korea Selatan. Sebut saja sebagai primadona. Namanya semakin dikenal publik apalagi setelah hubungannya dengan aktor kenamaan Korea Selatan terungkap. Wanita yang selalu menjadi pusat perhatian di manapun ia berada.Terlahir dari keluarga konglomerat tidak membuat dirinya buta akan kepedulian terhadap sesama. Mempunyai sifat dermawan serta wujud yang rupawan membuatnya begitu dipuja terutama bagi kaum adam. Memiliki hati yang sangat lembut menambah kadar kesempurnaan seorang Bae Joohyun.
Namun wanita tetaplah wanita. Setegar apapun hatinya tetap saja ada titik lemahnya.
Tetes demi tetes air matanya berjatuhan. Tubuhnya bergetar namun tidak ada suara yang berhasil keluar dari tangisnya. Tangannya memukul pelan dada berharap sesak yang menggerogoti hati berkurang.
"Baechu?" panggil seorang pria seraya menyentuh bahunya.
Mendengar panggilan akrabnya disebut, Joohyun bangkit dari duduknya lalu memeluk erat tubuh pria yang jauh lebih tinggi dari tubuhnya itu. Dadanya bertambah sesak, air matanya terus berjatuhan membasahi kemeja putih pria yang dipeluknya. Namun suara tangisnya tidak terdengar sama sekali.
"Aku sudah menduga kau pasti kemari. Tidak apa-apa semua akan baik-baik saja, aku di sini. Kau menangis tapi tidak bersuara, keluarkan saja Joo itu akan membuatmu merasa lebih baik" ucap pria itu seraya mengusap-usap punggung wanita yang sedang dalam pelukannya.
Setelah berhasil melawan tangisnya, Joohyun melepaskan rengkuhan tubuhnya. Ia mendapati wajah mulusnya diusap lembut sapu tangan coklat motif kotak bermerek Gucci oleh pria yang berdiri di hadapannya.
"Thanks Namjoon"
"Makan siang bersama setelah ini? Aku tahu kau belum makan. Jangan lewatkan makan siangmu Joo, itu tidak baik untuk kesehatan. Bahkan aku mengetahui dari sekretarismu, kau juga melewatkan sarapan pagi. Aiisht Bae Joohyun kau tidak boleh sakit"
"Kau dokter paling cerewet yang pernah ada Namjoon. Tentu saja kau tahu, sekretarisku adalah anggota intelijenmu"
Dengan gemas Namjoon tersenyum menampilkan lesung pipinya lalu mengacak surai hitam wanita yang begitu disayanginya itu "aku tidak menerima alasan, kau ikut aku makan siang. Aku tunggu di mobil Baechu" sambungnya lalu pergi keluar gereja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bae
Fanfictionvrene's story [ COMPLETED ] [ Work pertama pemikiran random selama karantina. Jangan berharap lebih, hanya iseng semata ^_^ Anyway ide cerita, kata-kata, semua murni dari pemikiranku. Don't plagiarism 🙇♀️ ] COMPLETED 27/08/2020