Kisah pilu

1.5K 207 28
                                    

MY Graveyard

Masih terletak satu komplek dengan rumah sakit milik Yoongi, kedua orangtua Seokjin dimakamkan di pemakaman asri itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih terletak satu komplek dengan rumah sakit milik Yoongi, kedua orangtua Seokjin dimakamkan di pemakaman asri itu.

Pemakaman khusus para pasien yang mendonorkan organ tubuhnya.

Para kerabat setuju untuk tidak menjadikan jasad keduanya menjadi abu karena itu juga permintaan dari mendiang orangtua Seokjin.

Seokjin berjongkok di antara makam kedua orangtuanya. Ia meletakkan sebuket bunga di masing-masing makam. Sedangkan kedua sahabatnya berdiri bersisian di samping makam.

"Jenn, tadi Seokjin menangis saat menjemput Jaehyun di sekolah"
"Sejauh ini dia pandai menyembunyikannya"

"Dia memang pandai menyembunyikan sesuatu Joo"

"Aku khawatir, tidak biasanya dia seperti ini"

"Everything will be okay, don't worry"

Jennie memeluk tubuh Joohyun dari samping sesekali mengusap punggung wanita bermarga Bae itu.

Seokjin tertunduk. Entah mengapa rasa pilu menggerogotinya.

Pikirannya melayang menuju masa lalu saat tawa bahagia merekah di keluarganya yang sangat hangat. Seokjin kecil tidak tahu sejak awal orangtuanya mengidap penyakit mematikan. Pria malang itu mengetahui di masa-masa terakhir kehidupan orangtuanya. Ia bahkan sempat menjalani terapi untuk memulihkan kondisinya akibat kehilangan kedua orangtua.

Jika bukan karena kedua sahabat serta keluarga Joohyun yang membantu mungkin ia tak akan bertahan hingga sekarang.

Ayah Seokjin terkena kanker otak. Sedangkan sang ibu terkena kanker hati. Keduanya tidak terselamatkan setelah menjalankan operasi. Karena kesempatan hidup yang minim, ayah Seokjin mendonorkan hati yang masih berfungsi baik untuk istrinya. Itu juga sudah berkonsultasi dengan dokter spesialis kanker.

Namun takdir berkata lain. Setelah menerima transplantasi hati, reaksi tubuh ibu Seokjin justru menolaknya. Ibu Seokjin menghembuskan napas terakhir 5 jam setelah ayah Seokjin menutup kedua mata untuk selamanya.

Karena memiliki tingkat kepedulian yang tinggi, kedua orangtua Seokjin mendonorkan beberapa organ tubuh yang masih berfungsi baik untuk orang-orang yang membutuhkan.

Pria tidak pantas menangis.
Seokjin kami begitu kuat.

Seokjin merasakan pilu yang teramat dalam. Apalagi setelah mendapati dokumen beramplop cokelat yang Joohyun temukan di dalam mobil. Hatinya bertambah sesak. Bagai dihantam batu, ia meringis lagi.

Tidak terduga bahu lebar itu bergetar membuat Joohyun dan Jennie saling memandang.

"Jinnie-ya"

Tangis Seokjin terdengar begitu sesak di telinga. Dengan sigap kedua wanita cantik itu menghampiri lalu memeluknya.

Dear BaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang