Namsan International Kindergarten, Seoul
Yiren duduk di bangku ayunan menunggu jemputan bersama teman-teman. Tangan satunya mendekap erat boneka bertelinga panjang. Ia menggerutu kesal. Pipinya digembungkan bibirnya mengerucut.Seorang guru di tempat yang sama memperhatikan gadis kecil menggemaskan itu. Ia terkekeh, Yiren memasang wajah masam sejak pagi. Dengan langkah gemulai guru cantik itu menghampiri Yiren lalu berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya.
"Yiren?" panggilnya lembut mengusap pucuk kepala Yiren.
"Miss Sooyoung"
"Hey mengapa cemberut?"
"Yiren kesal, Papa tidak ada sejak semalam. Lihat jam segini belum menjemput Yiren. Jaehyun juga tidak masuk sekolah, Yiren jadi tidak ada teman"
Guru cantik bermarga Park itu tersenyum kemudian menoleh pada presensi pria tampan yang baru tiba menyerukan nama siswanya. Sedikit terperangah karena rupa pria berjas cokelat muda itu sangatlah tampan. Matanya membulat tidak percaya.
Kim Taehyung?
"Papa!" seru Yiren segera turun dari ayunan lalu berlari menghampiri Taehyung.
Papa?
Hidung Yiren memerah. Karena menahan kesal akhirnya gadis kecil itu menangis.
Taehyung mengangkat tubuh Yiren lalu menggendongnya "maafkan Papa sayang"
"Kim Taehyung?"
Taehyung melirik pada sosok wanita yang memanggilnya. Rupanya guru Yiren mengenalnya. Ia mengernyit mencoba mengingat wajah serta nama wanita itu namun nihil jawabannya.
"Aku Park Sooyoung. Jika tidak ingat, aku adalah adik tingkatmu dulu" ucapnya direspon Taehyung dengan ber-oh ria.
"Ahh ternyata Yiren ini putrimu?"
"Iya" ucap Taehyung mengangguk dengan senyuman. Ia mengecup kening Yiren lalu pamit pergi pada wanita cantik berponi itu.
Sooyoung menatap pundak yang semakin menjauh itu. Meringis setelah menyadari pria itu tidak pernah menganggap kehadirannya.
Kita bertemu lagi.
Jelas Sooyoung tidak pernah melupakan sosok pria pemilik senyum kotak itu. Pria yang menolongnya saat terjatuh di kantin kampus. Pria yang membelanya saat tubuh gendutnya menjadi bahan cemoohan. Pria yang memotivasinya merubah diri menjadi wanita cantik bertubuh indah.
"Aku pernah berharap suatu saat nanti bisa bertemu denganmu dan mengucapkan banyak terima kasih. Lalu menjadi sesuatu bagian dari hidupmu, kita memadu kasih. Namun, ya itu hanya angan. Mengingatku saja kau enggan"
____♡____MY Hospital
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bae
Fanfictionvrene's story [ COMPLETED ] [ Work pertama pemikiran random selama karantina. Jangan berharap lebih, hanya iseng semata ^_^ Anyway ide cerita, kata-kata, semua murni dari pemikiranku. Don't plagiarism 🙇♀️ ] COMPLETED 27/08/2020