Me

62.7K 2.3K 78
                                    

Aku berlari secepat mungkin sambil sesekali melirik jam tangan ku. Memegang kopi di tangan kiri,dan buku di tangan kananku,mengabaikan orang-orang yang menatapku dengan sinis dan memaki ku karena hampir menabrak mereka.

"Sial, sial!" Gumamku saat melihat seorang profesor sedang berjalan menuju kelas ku, profesor muda itu hanya berjarak beberapa langkah hingga membuatku makin mempercepat langkahku sebelum beliau sampai di kelas lebih dahulu. Aku sungguh tidak ingin menerima hukuman apapun yang akan mempermalukanku hari ini.

"Hei idiot!"

Aku menghentikan langkahku dan berbalik saat mendengar suara yang familiar memanggilku, kemudian menghela nafas kesal saat melihat seorang gadis sedang melambai ke arahku.

"Cepatlah!!" Aku berteriak pada gadis itu, dia tersenyum kemudian berlari kecil untuk menghampiriku.

"Kau terlambat lagi, ya? Aish Kau selalu seperti ini!" Ujar gadis yang lebih pendek dariku ini dengan nafas tersengal karena berlari, aku memutar mataku lalu mengalihkan pandanganku kepada profesor tadi, kemudian menghela nafas lega ketika melihat dia sedang mengobrol bersama dosen lain, akhirnya aku bisa sampai di kelas sebelum Mr. Choi.

"Apa lagi kali ini? apa kau berdiri di depan rumahnya sepanjang malam lagi?" Gadis di sampingku bertanya lagi saat kami sudah sampai didalam kelas.

"Aish, diamlah! Ini masih jam 8 pagi, dan kau disini mencercaku dengan pertanyaanmu." Ujarku menatapnya dengan kesal.

Dia tertawa dan kemudian memukul lenganku, "Sepertinya aku benar?" Katanya sambil menaik turunkan alisnya untuk menggodaku.

Aku tertawa karena tingkah konyolnya lalu menggelengkan kepalaku, "Tidak, aku tidak tidur sepanjang malam karena harus mengerjakan beberapa laporan yang harus kuberikan kepada ayahku." Ujarku lalu mengeluarkan helaan kasar saat mengingat betapa kesulitannya aku semalam saat mengerjakan semua tugas itu.

"Tidak mungkin! Lalisa Manoban tidak melakukan rutinitas 'sangat penting' nya hanya karena pekerjaan?"

Aku memutar mata lagi, membalikkan tubuhku untuk menghadap gadis ini, "Kalau aku tak segera melakukan pekerjaanku, maka aku tidak punya waktu untuk melakukan 'rutinitas penting' ku kan?"

Kami menertawakan kata-kata ku, kemudian  berhenti berbicara ketika Mr.Choi sudah memasuki kelas.

Mr. Choi adalah profesor termuda di kampusku, usianya sekitar 30 tahun? aku tak tahu pasti, tapi penampilannya sangat berwibawa. Dia selalu mengenakan kemeja dengan lengan yang digulung, rambut tersisir rapi serta sepatu hitam yang selalu mengkilat, itu membuat ketampanan nya meningkat, tidak heran kalau gadis-gadis di kampus ini selalu menggodanya.

"Apakah dia masih membencimu?" Gadis disampingku berbisik, membuatku tersadar dari lamunanku tentang Mr.Choi.

Aku menghela nafas dan mengangguk, "Dia tak berbicara padaku, tidak keluar meskipun dia tahu aku berada di depan rumahnya dan tak menyapaku bahkan ketika kami berpapasan. Itu berarti dia masih membenciku, Jisoo unnie." Bisik ku pelan, sebisa mungkin agar Mr.Choi tak mendengarku.

Jisoo unnue mendekat padaku kemudian ikut berbisik, "Sepertinya kau harus berjuang lebih lama lagi Lisa." dia tertawa kecil setelah mengatakannya dan menepuk-nepuk bahuku, sementara aku menghela nafas,mengasihani diriku sendiri.

Mr. Choi berdeham lalu menatap kearahku dan Jisoo unnie, "Kita akan memulai kelas. Nona Manoban dan Kim, tolong simpan percakapan anda sampai kelas selesai." Kata-kata profesor itu membuatku dan Jisoo unnie  terdiam sambil menahan tawa.

Kemudian Mr. Choi memulai aktivitas pagi ini, ya pagi yang membosankan dengan kelas yang membosankan dan profesor yang membosankan, ahh aku benci semua ini. Tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa, karena ini adalah langkah pertama untuk mencapai tujuanku.

If I Leave (JENLISA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang