Her

20.6K 1.7K 83
                                    

Pagi hari yang sangat sibuk di lingkungan Seoul University. Terlihat beberapa mahasiswa sibuk dengan kegiatanya masing-masing, beberapa ada yang berlari tergesa-gesa sambil menenteng buku, beberapa terlihat santai sambil mengobrol dengan mahasiswa lainnya. Tapi pagi ini sepertinya tidak berjalan mulus untuk gadis jangkung bernama Lalisa Manoban ini, sejak tadi dia terus gelisah di dalam toilet.

Dia terjebak di kamar mandi saat ini karena mendengar suara yang sangat familiar, dan ini bukan karena dia tidak ingin bertemu dengan pemilik suara itu, tapi gadis itu tidak sendirian, dia bersama seorang pria dan mungkin saja itu pacarnya. Lisa duduk di toilet sambil mendengarkan percakapan mereka, bukan berarti dia tak sopan karena menguping pembicaraan orang lain, tapi apa yang bisa dia lakukan ketika terjebak di sini? Tidak ada. Lisa hanya tidak ingin muncul secara tiba-tiba karena gadis lainnya pasti akan menganggapnya aneh

"Jennie, kau membuatku gila" Lisa mendengar pria itu mengerang frustasi diiringi dengan tawa Jennie

"Mino, kita tidak bisa melakukannya di sini" Jennie menjawab

Oke, apa yang mereka lakukan? ucap Lisa dalam hati

"Ayolah baby, bibir itu membuatku gila. Aku benar-benar ingin menciummu"

Lisa tersenyum pahit mendengar itu, mereka ternyata sedang bermesraan? Dan kenapa aku harus berada di sini saat ini? Aish, gumam Lisa dalam hati

Gadis bertubuh tinggi itu mendengar keheningan sejenak kemudian mendengar suara-suara aneh dari Jennie. Dia menghela nafas berat lalu tersenyum pahit sekali lagi, dada nya terasa sangat sesak saat ini. Lisa benar-benar ingin keluar dari sini tapi entah kenapa dia tidak bisa menggerakkan kakinya. Dia lalu menutup mata untuk mengabaikan suara yang tidak ingin didengarnya, lalu beberapa saat kemudian terdengar suara ponsel berdering

"Aish Sialan! Kenapa mereka harus menelepon ku sekarang?!" Pria itu menggerutu kemudian menjawab teleponnya dan berbicara tentang sesuatu yang tidak terdengar dengan jelas, Lisa mengabaikan nya karena dia tidak peduli

"Sayang maafkan aku, tapi aku harus pergi sekarang" kata pria itu dengan suara lirih

Lisa lalu mendengar Jennie mendengus "Ya sudah! Hubungi saja aku setelah kau selesai " suara Jennie terdengar kesal

Lisa menunggu beberapa saat hingga dia tidak mendengar apa-apa lagi, mungkin mereka sudah pergi. Dia menghela nafas berat dan memutuskan untuk membuka pintu, tapi kemudian dia terkejut saat melihat Jennie yang sedang bersandar di wastafel, dan Jennie juga terkejut ketika melihat Lisa

"Hei" Lisa tersenyum dan menyapanya dengan gugup, lalu pergi ke wastafel di sebelahnya,menyalakan keran dan mencuci tangannya, berusaha bersikap normal didepan Jennie meskipun sebenarnya dia gugup setengah mati

"Sejak kapan kau ada di sana?" Jennie bertanya dengan nada dingin

"Uhm sejak sebelum kau ada di sini," jawab Lisa singkat

Jennie menghela nafas dan menyilangkan tangannya, "kau mendengarnya?"

Lisa berbalik lalu menatap gadis dengan mata seperti mata kucing di depannya itu, dan tersenyum lebar, "Tidak, aku ketiduran di sana jadi aku tak mendengar apapun"

Oke Lisa, jawaban bodoh apa itu?

"Well, aku tak peduli bahkan jika kau mendengarnya. Tapi tolong jangan bilang pada siapapun atau pura-pura saja kau tidak ada di sini " jawab Jennie masih dengan nada dingin

Lisa mengangguk dan tersenyum, "Aku tidak mendengar apa-apa, Nini"

Jennie menatap Lisa dengan wajah kesal, "bisakah kau tak memanggilku dengan nama itu lagi?"

If I Leave (JENLISA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang