"Aku akan mengantarmu pulang" desak Somi sambil menggigit sandwich-nya
Lisa menggelengkan kepalanya, "Tidak. Aku membawa mobilku," katanya. Somi merengut dengan kesal, meletakkan sandwichnya di piring lalu menyilangkan lengannya dan menatap Lisa dengan serius. Sementara Lisa membalas tatapannya seolah tak ingin kalah dalam perdebatan ini. "Tsk, kau bisa berkunjung lagi lain kali, Somi." Kata Lisa
Somi menghela nafas dan menundukkan kepalanya, "Aku hanya ingin tahu dimana kau tinggal." Dia berkata dengan nada cemberut.
Dia bersikeras pergi ke Daegu bersama Lisa sejak tadi. Tetapi Lisa tidak mengizinkannya karena, pertama, dia tidak ingin Somi kelelahan dan kedua dia tidak ingin ada yang menyadari apa yang terjadi antara dia dan Jennie.
"Sangat keras kepala, bagaimana aku bisa mengatakan tidak jika kau memasang wajah seperti itu?" Kata Lisa, akhirnya dia mengalah karena tidak ada gunanya berdebat dengan Somi, lagipula dia sudah memutuskan untuk bersikap normal kembali dengan Jennie. Menganggap tidak ada yang terjadi sampai dia perlahan menerima kenyataan
"Benarkah? Thank you!" Somi berteriak kegirangan sambil memeluk Lisa dari samping
Mereka lalu menyelesaikan sarapan mereka dan berangkat ke Daegu. Sepanjang perjalanan, Somi terus membicarakan lagu barunya atau jadwalnya dengan antusias, yang ditanggapi Lisa dengan tawa atau senyum, sesekali mengacak-acak rambut Somi. Lisa sangat berterima kasih kepada Somi karena telah membantunya melupakan semua yang menyakitkan untuk sejenak
JENNIE POV
Aku tidak bisa tidur semalaman, setelah menelepon Lisa dan memberitahunya bahwa aku merindukannya, perasaanku semakin memburuk, terutama setelah Lisa tidak menjawabku dan langsung mematikan ponselnya, sulit bagiku untuk menahan tangisanku.
Sekali lagi, jangan marah padaku, kuakui aku masih belum mengerti bagaimana menamai perasaan ini, seperti yang kukatakan tempo hari, bukan karena aku takut salah tapi aku takut itu benar.
Apa yang aku takuti? Aku takut karena ini semua terjadi begitu tiba-tiba. Aku dulu sangat membencinya dan bahkan berharap dia pergi, tapi sekarang kenapa aku merasa kesepian jika dia pergi, aku merasa takut dan cemas setiap kali berjauhan darinya. Kenapa tiba-tiba semuanya terjadi padaku?
"ck! sadarlah Jennie Kim!" gumamku pada diriku sendiri, lalu fokus kembali dengan masakanku
Aku sedang menyiapkan makanan untuk Lisa, katanya dia akan pulang pagi ini. Aku tidak tahu kenapa aku sering memasak untuknya belakangan ini, yah, aku hanya senang saat melakukannya. Saat aku bersama Mino dulu aku jarang memasak untuknya karena dia lebih sering makan di restoran, tapi sejak mulai memasak untuk Lisa, aku mulai merasa nyaman lagi dengan hobiku.
Lisa, Lisa, Lisa. Kenapa segalanya tentang dia beberapa hari ini? aish
......
"Wah, apartemenmu sangat bagus!"
Aku mendengar suara seorang gadis dari ruang tamu, apakah itu Lisa? Aku bergegas ke ruang tamu setelah itu, dan aku melihat Lisa yang sedang meletakkan mantelnya, dengan seorang gadis di sampingnya?
Gadis itu terlihat lebih muda dan sama sekali tidak terlihat seperti orang Korea. Dia cantik, rambutnya yang panjang bergelombang, jaket kulit dan jeans menambah kecantikannya. Tapi siapa dia? Aku belum pernah melihatnya sebelumnya
"Kau berjanji akan mengajakku berkeliling kota. Jadi jangan membatalkan kesepakatan atau aku tidak akan berbicara denganmu selama sebulan!" katanya, mereka bahkan tidak menyadari aku di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Leave (JENLISA) ✔️
FanfictionAku menerima semua rasa sakit, aku merelakan hatiku terluka berkali-kali hanya agar aku tetap bisa berada disampingmu, aku tak peduli dengan diriku sendiri, aku mencintaimu dan akan selalu seperti itu. Katakan saja aku bodoh, tidak apa-apa tapi itu...