JISOO POV
Suara Musik bergema dengan keras diruangan ini. Hari imi adalah haro sabtu, dan aku mengundang teman-temanku ke apartment ku. Mereka semua sudah datang kecuali satu orang yang belum ku lihat sejak tadi, aku sudah sangat kesal karena menunggu dia, tsk..
Aku melirik arlojiku lalu mendengua kesal, aku sudah menghubungi Lisa beberapa kali tapi dia tidak menjawabnya. Apa yang gadis bodoh itu lakukan bersama Jennie? Apa dia tidak datang ke sini karena Jennie? Jangan salah paham, bukannya aku ingin menjado teman yang posesif, tapi dia sudah berjanji akan membelikan minuman untukku!
"Jisoo! Kenapa kau diam saja disana? Ayolah, it's your party!" Seolhyun, salah satu temanku menghampiriku
Aku mengusap tengkukku lalu mengangguk, "Aku menunggu Lisa. Bersenang-senanglah Seolhyun, aku akan bergabung nanti" Ujarku
Dia lalu mengangguk dan meninggalkan ku. Aku menelpon Lisa untuk kesekian kalinya, berharap dia akan mengangkat teleponku
"Aish, kenapa kau menyebalkan sekali Unnie!" Lisa menggerutu sesasaat setelah dia mengangkat panggilanku
Aku memutar mata jengah, "Dimana kau bodoh! Aku sudah menunggumu sejak tadi! Kau melupakan aku hany karena Jennie,huh?" Ujarku berpura-pura marah
Kudengar Lisa menghela nafas, yang membuatku menahan tawaku saat membayangkan seperti apa raut wajahnya saat ini. "Salahkan lalu lintas! Aku sudah di tempat parkir, tunggu saja disana" Ujarnya kesal
Aku tak bisa lagi menahan tawaku kali ini, "Arraso.. Kau tidak melupakan alkoholku kan?" Ujarku dengan suara yang di buat-buat
"Ewhh, menjijikan! Aku tutup dulu, ckck aku tak tahan denganmu" Ucapnya, aku tertawa kecil setelah mendengarnya
Beberapa menit kemudian, aku melihat Lisa berjalan kearahku. Dia menenteng plastik di tangannya, aku melambaikan tanganku dan tersenyum lebar padanya, dia hanya memutar mata jengah dan mengabaikan senyumanku
"Apa kau puas sekarang?" ujarnya, bersandar ke tembok lalu memberikan plastik ditangannya padaku
Aku terkekeh dan menepuk bahunya pelan, mengambil plastik itu dan membukannya. Didalamnya ada beberapa botol alkohol kesukaanku yang membuatku tersenyum puas, aku kemudian meletakkan semua minuman itu di meja sebelahku. "tentu saja aku senang, aku memang mengharapkanmu" Ujarku, menatap nya dan tersenyum sumringah
Dia menatapku beberapa saat lalu terkekeh dan menggelengkan kepalanya. "Dasar aneh, sudah kubilang aku tidak suka hal seperti ini, tapi kau memaksaku untuk datang. Karena aku sudah disini, boleh aku pulang sekarang?" Tanyanya sambil menyilangkan lengannya
Aku merangkul pundaknya, "Cobalah untuk menikmati hidup, Manoban! Tak ada salahnya berpesta sesekali, hidupmu sangat datar dan itu membuatku sebagai temanmu merasa kalau aku harus membantumu" ujarku
Dia menggeleng lagi lalu menghela nafas dalam-dalam, "Kau sama seperti ayahku, selalu membicarakan ini," Ujarnya, saat aku menatapnya aku bisa melihat wajah sedihnya
"Okay, maaf. Aku tak akan membicarakan itu lagi, tapi malam ini aku ingin kau disini. Sekali ini saja, ya?" ujarku memohon
Lisa hanya mengangguk lemah, aku tersenyum lalu mencium pipinya. Dia tidak merespon, mungkin dia tidak ingin berdebat lagi denganku. Aish gadis ini, aku hanya ingin dia bersenang-senang
"Baiklah, aku ingin mengahampiri temanku dulu. Kau tunggu disini, lakukan apapun yang kau inginkan atau dekati gadis manapun." Ujarku sambil mengedipkan sebelah mataku
"Unnie, kau meninggalkanku sendirian? setelah kau memohon padaku?" ujarnya tak percaya
"Aku hanya sebentar. Apa kau anak kecil? ckck aku akan kembali" Kataku, lalu berlari meninggalkannya. Aku mendengar Lisa memanggilku, tapi aku mengabaikannya dan tetap berjalan menghampiri teman-temanku
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Leave (JENLISA) ✔️
FanfictionAku menerima semua rasa sakit, aku merelakan hatiku terluka berkali-kali hanya agar aku tetap bisa berada disampingmu, aku tak peduli dengan diriku sendiri, aku mencintaimu dan akan selalu seperti itu. Katakan saja aku bodoh, tidak apa-apa tapi itu...