PLEASE VOTE DAN FOLLOW 😊😊
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
LISA POV
Aku mengantar Jennie kembali ke rumahnya kemarin sore. Setelah dua hari di rumahku, Jennie akhirnya pulang karena kami harus mempersiapkan segala hal untuk pindah, dan dia juga harus berbicara dengan orang tuanya. Aku masih tidak percaya aku menerima tawaran ayahku. Sederhana, alasan ku adalah agar Jennie tidak harus pergi jauh-jauh ke US, well, bahkan jika aku menyetujuinya tanpa berpikir tapi aku percaya keputusan ini adalah yang terbaik
Aku sudah selesai mengepak barang-barang ku, meskipun ayah belum memberi tahu di mana kami akan tinggal, aku hanya berjaga-jaga agar tidak terburu-buru saat waktu pindahan nanti. Dan sekarang, aku sedang sarapan bersama Jisoo unnie di restoran dekat apartemennya, dia menelepon ku sebelumnya. Aku memang ingin menemuinya karena belum ada kesempatan untuk menjelaskan hal 'pindah' ini padanya
"Jadi, kau hanya mengatakan iya tanpa mempertimbangkannya?" Tanya jisoo unnie sambil menatapku dengan tak percaya. Aku tersenyum dan mengangguk, "Aku tahu... tapi saat itu, aku hanya tak ingin situasinya semakin rumit, unnie. Jadi aku mengiyakan tawaran ayahku, tapi aku cukup yakin dengan keputusan ku."
Jisoo unnie mendengus dan menggelengkan kepalanya, "Apa yang kau pikirkan, Lisa? Kau akan menyia-nyiakan mimpimu hanya karena dia?"
"Siapa bilang aku menyia-nyiakan mimpiku? Aku masih akan bekerja di Agensi ku, tak ada yang akan berubah. Hanya saja sekarang situasinya berbeda"
"Apakah kau gila? Daegu berjarak dua jam dari sini. Bagaimana kau akan mengatur waktumu? Apa kau akan berkendara dari sana ke sini setiap hari?"
Aku tertawa karena Jisoo unnie yang sangat marah padaku sejak tadi, aku tahu dia hanya mengkhawatirkanku, "Aku bisa mengatasinya, jangan khawatir. Aku punya mobil, dan jika aku lelah aku bisa meminta ayahku untuk menyewa sopir. Kenapa kau seperti ibumu yang mengkhawatirkan putrinya saat kita akan melakukan study tour unnie?" Aku bercanda lalu tertawa
Jisoo unnie memutar matanya, menyendok salad di piringnya tanpa menanggapi leluconku. "Jadi, kau tinggal di mana?" dia bertanya
"Ayahku membelikanku sebuah apartemen kecil di sana, di pusat kota. Tidak terlalu ramai jadi Jennie akan merasa nyaman," jawabku, meneguk air mineral di gelasku. Jisoo unnie mengangguk, lalu melihat sekelilingnya, "Aish! Bagaimana kalau aku merindukanmu!" Jisoo unnie membentakku tiba-tiba lalu meletakkan sendoknya dengan marah, dia sepertinya kehilangan nafsu makan
"Hei, ini tidak seperti aku akan pindah ke luar negeri bodoh! Hanya Daegu, kau bisa pergi ke sana kapanpun kau mau. Atau aku akan datang mengunjungimu setelah bekerja, tsk .. kau terlalu dramatis" Aku mengejeknya dan tertawa
"Tapi ini tidak sama jika kau berada di Seoul! Jika kau di sini, hanya dengan satu panggilan telepon maka 15 menit kemudian kau akan muncul di tempatku!" Ujarnya merajuk. Aku menggelengkan kepalaku melihat sikapnya yang seperti anak kecil. Dia lebih tua dariku tapi sikapnya tidak pernah menunjukkan itu sama sekali, perilaku nya sangat kekanak-kanakannya
"Aigoo aigoo, gadis kecil. Kau akan sangat merindukan Unnie ini huh? Jangan khawatir, aku akan membelikanmu ayam Goreng sebanyak yang kau mau," kataku sambil mencubit pipinya. Jisoo unnie menatapku dengan jijik lalu menepis tanganku dan mengusap pipinya, membuatku tertawa.
"Bagaimana aku akan menjelaskan semua ini pada chaeyoung saat dia kembali !!" Dia mengeluh dengan wajah sedih
__________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Leave (JENLISA) ✔️
FanfictionAku menerima semua rasa sakit, aku merelakan hatiku terluka berkali-kali hanya agar aku tetap bisa berada disampingmu, aku tak peduli dengan diriku sendiri, aku mencintaimu dan akan selalu seperti itu. Katakan saja aku bodoh, tidak apa-apa tapi itu...