JENNIE POV
Hari-hari berlalu dan aku masih saja orang yang sama. Hanya diam tanpa tahu harus berbuat apa, aku bertanya pada diriku sendiri kenapa aku pengecut dalam segala hal? Aku tidak bisa memutuskan apa pun sendirian, entah itu perasaanku atau hidup ku ke depannya.
Lebih tepatnya, aku menolak untuk memberanikan diri, aku tidak ingin tahu apapun di balik masalah ini karena aku takut akan kebenaran, dan aku takut mencari tahu arti perasaan aneh ku terhadap Lisa.
Itu bukan karena aku takut salah, tetapi aku takut jika ternyata dugaanku terhadap perasaanku itu benar
"Apa yang kau pikirkan?"
Pria di depanku, yang mengenakan kemeja hitam dan topi dengan warna yang sama, membuat lamunanku menghilang. Dia tersenyum padaku, memegang cangkir kopi di tangannya. Aku menggelengkan kepalaku dan membalas senyumannya, "Tidak ada, aku hanya memikirkan apa yang harus ku masak untuk makan malam" Jawabku sekenanya
Jackson, dia mengangguk setelah mendengar jawabanku. Menyeruput kopi hitamnya lalu melepas topinya dan membenahi rambutnya yang berantakan, aku memperhatikannya, ini sudah kesekian kalinya dia melakukan itu. "Jadi, kau tinggal dengan temanmu?" Dia bertanya
Aku hanya mengangguk, tidak mencoba menjelaskan kenapa aku pindah dengan Lisa. Meskipun Jackson dan aku sangat dekat saat di sekolah menengah tetapi kami sudah lama tidak bertemu satu sama lain, jadi agak canggung bagi ku, terutama jika aku harus menceritakan kepadanya tentang kehidupanku,Aku tidak berpikir kami sedekat itu lagi.
Dia adalah pria pertama yang kusukai saat di SMA. Dia pintar dan juga merupakan siswa yang sangat aktif, dia memperlakukanku dengan baik dan selalu saja berhasil membuatku kagum dengan hal-hal tentang dirinya, tapi itu dulu.
Aku kebetulan bertemu dengannya saat aku membuang sampah tadi, dia menawariku untuk minum kopi dan aku takut untuk mengatakan tidak, selain itu karena Lisa pergi ke Seoul aku merasa bosan sendirian di rumah
"Menurutku kita harus sering nongkrong bareng, sudah lama sekali, jadi aku agak merindukan hari-hari saat di SMA. Bolehkah aku sesekali mengajakmu jalan-jalan? Hanya untuk menghilangkan kecanggungan di antara kita" Dia berkata, rupanya dia menyadari bahwa aku merasa canggung
Aku tidak langsung menjawab, tidak tahu harus menjawab apa. Pertama-tama aku tidak dalam mood yang baik untuk hal-hal seperti ini, dan kedua aku tidak tertarik sama sekali. Jackson ini, dia cinta pertamaku tapi tidak ada yang istimewa saat aku melihatnya lagi.
Dia masih sama seperti dulu, dia tampan, memiliki banyak cerita yang tidak akan membuatku bosan saat aku berbicara dengannya, tapi .... saat ini ada seseorang yang bahkan tidak perlu mengatakan apapun sudah bisa membuat ku merasa tidak bosan, hanya dengan melihat dia saja sudah membuatku merasa aneh,
Tapi aku suka perasaan aneh ini
"Yah, kapan-kapan kita bisa nongkrong. Aku juga tidak sibuk, dan Lisa sering ke Seoul." Kataku, kurasa tidak salahnya karena aku tidak punya teman di sini
Dia tersenyum puas dan mengangguk: "Oh, aku ingin tahu di mana unit mu? Bagaimana kalau kita memesan pizza dan makan di tempat mu? Apa kau keberatan?"
Aku sedikit terkejut dengan cara dia yang menyampaikan maksudnya begitu blak-blakan. Aku melirik jam tanganku, sudah jam 7 malam, aku tidak menyadari sudah dua jam aku duduk di sini bersamanya, aku juga tidak tahu kapan Lisa akan kembali dan aku juga sedikit lapar. Aku tidak yakin, tapi akhirnya mengangguk setuju, dan dia menanggapinya dengan tersenyum manis
________________________________________
"Benarkah?! lalu apa yang terjadi setelah itu?" Jennie bertanya dengan semangat sambil menyantap pizza yang mereka pesan
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Leave (JENLISA) ✔️
FanficAku menerima semua rasa sakit, aku merelakan hatiku terluka berkali-kali hanya agar aku tetap bisa berada disampingmu, aku tak peduli dengan diriku sendiri, aku mencintaimu dan akan selalu seperti itu. Katakan saja aku bodoh, tidak apa-apa tapi itu...