Let Me Breathe

14.5K 1.3K 58
                                    

LISA POV

"Aku tidak tahu harus berbuat apa." kataku, mendesah lirih dan menundukkan kepalaku.

“Ikuti saja kata hatimu, lakukan yang terbaik untukmu. Seperti yang kubilang, tidak ada salahnya memikirkan dirimu sendiri.” ucap Somi sambil menggenggam tanganku dan mengusapnya dengan lembut.

"Somi .... kalau aku berhenti, apa aku pengecut karena tidak bisa menepati janji pada diriku sendiri?" Tanyaku, suaraku sangat lemah.

Somi menghela nafas lalu tersenyum hangat. “Kau hanya manusia, Lisa. Kalau kau menyerah bukan berarti kau lemah. Terkadang kau tidak bisa memaksakan diri terus menerus, inilah hidup. Apapun yang terjadi dalam hidup, memang membuat kita harus memilih . Dan kau tidak pantas untuk terus tersakiti, percayalah, jauh di lubuk hati mu, kau sudah lama ingin menyerah namun kau berpura-pura pada diri sendiri, dan kau bahkan tidak menyadarinya. Sekarang setelah kau menyadarinya, kau perlu melakukan sesuatu agar kau tidak terjebak lagi. "

Kata-kata itu terus berulang-ulang di kepalaku. Aku tidak tahu harus melakukan apa, kenapa membuat keputusan begitu sulit? Aku tahu Somi ada benarnya, tapi aku yang keras kepala ini masih bingung.

"Ada apa denganmu? kau melamun sejak tadi" Ucap Chaeyoung, aku menghela nafas berat, menatap Chaeyoung yang sibuk makan snack di sofa. Dia sudah disini sejak pagi, hari ini adalah hari pertama ku bekerja di agensi dengan posisi resmi sebagai produser, lalu chipmunk ini muncul karena dia tidak punya jadwal jadi dia merasa bosan dan menghabiskan waktu di kantor ku.

"Banyak pikiran, stres, semuanya." kataku sambil berjalan ke arahnya dan duduk di sofa. Dia
menggelengkan kepalanya, menatapku dengan prihatin.

"Biar kutebak, kau sedang memikirkan Jennie, kan?"

Aku tersenyum getir dan mengangguk, tidak ada gunanya menyembunyikan apapun dari teman-temanku. "Apa yang terjadi? Akhir-akhir ini kau sepertinya sedang bad mood." Tanya Chaeyoung,

"Chaeyoung, apa menurutmu jika aku menyerah padanya, apa itu tidak apa-apa?" Aku bertanya tanpa menjawab pertanyaan Chaeyoung

"Menyerah? Untuk Jennie? Kenapa?" Tanya Chaeyoung, mengerutkan keningnya. Aku menghela nafas untuk kesekian kalinya, "Aku tidak tau, rasanya sangat melelahkan." Aku tidak ingin memberitahunya apa yang sebenarnya terjadi karena aku ingin mendengar pendapat Chaeyoung tanpa harus menyudutkan Jennie.

Chaeyoung tertegun, seolah sedang memikirkan jawabannya. "Tidak apa-apa untuk menyerah, tapi kenapa? Bukankah kau bilang kau tidak akan menyerah apa pun yang terjadi, kenapa ini terjadi tiba-tiba? Apa kau dan Jennie ada masalah?"

Aku menggelengkan kepalaku, "Aku tidak tahu, tapi kupikir aku sedang waras. Tiba-tiba aku menyadari bahwa aku tidak bisa terus seperti ini selamanya," kataku sambil tertawa. Kemudian Chaeyoung terdiam, aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya. "Yah, tidak masalah asalkan keputusanmu itu berdasarkan pada dirimu sendiri, bukan keputusan orang lain," katanya

"Aku tahu akhir-akhir ini kau bergaul dengan Somi. Biar kubilang, hati-hatilah dengannya, Lisa. Dia tidak seperti yang kau lihat." Kata Chaeyoung

"Ada apa denganmu, Chaeng? Kau tahu kalau Somi dan aku dekat, kita berteman." Ujarku, aku menggelengkan kepala dengan apa yang baru saja ku dengar.

Chaeyoung mengangkat bahunya, "Percaya atau tidak, kau tidak boleh terlalu mempercayai kata-katanya" ujarnya lagi, aku tidak mengerti kenapa Chaeng selalu tidak menyukai Somi. Sejak Somi dan aku mulai berteman, Chaeyoung terkadang menunjukkan sikap itu, tapi terkadang dia juga bersikap normal.

Entahlah



Daegu
05.00 PM

"Apa yang kau inginkan?" Jennie bertanya dengan sinis kepada pria di depannya. Pria itu menggaruk tengkuknya, dia tampak canggung. Mereka berdua sedang berada di tempat parkir, Jennie baru saja kembali dari toko untuk membeli beberapa persediaan saat berpapasan dengan pria tinggi itu.

If I Leave (JENLISA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang