Is It Too Late?

15.1K 1.3K 41
                                    

JENNIE POV

"Apa kau sudah menelepon ayahmu?" Lisa bertanya, aku menoleh dan mengangguk padanya. Dia meminta ku untuk menelepon ayah ku dan mengatakan kepadanya bagaimana keadaan ku, awalnya aku enggan tapi jika aku ingin menyelesaikan apa yang seharusnya ku lakukan, maka aku harus memulai dengan hubungan antara diriku dan ayah. Sejak pindah ke sini aku belum pernah meneleponnya , aku hanya berbicara dengan ibu saja.

"Baguslah... Jisoo unnie dan Luca akan berada di sini sebentar lagi" ucapnya tanpa menatapku, aku  memperhatikan betapa sibuknya dia dengan ponselnya sejak tadi. Dia kembali ke daegu sendirian karena Jisoo dan Luca punya urusan lain yang harus dilakukan di Seoul. Lisa bilang mereka ingin berbicara dengan ku tentang rencana mereka.

Beberapa saat kemudian, aku mendengar bel berbunyi. Lisa segera bangkit dari kursinya dan mendekati pintu lalu membukanya.

"Apa yang membuatmu begitu lama?" Lisa bertanya pada Jisoo dan Luca saat mereka masuk. Mereka berdua hanya menyeringai lalu duduk di sofa setelah menyapaku

"Lalu lintas macet karena kecelakaan mobil," jawab Luca

Lisa kembali dari dapur dengan nampan berisi empat gelas air. Dia meletakkan nampan itu di atas meja dan duduk di sampingku. "Aku akan pergi ke toko dan membeli bir dan makanan ringan." Ujarnya kemudian berdiri lagi.

"Uh uh. Tidak usah, aku membawa ini." Jisoo menghentikannya, menunjuk ke kantong plastik yang dibawanya. Dia meletakkan kantong plastik itu di atas meja, lalu Lisa membukanya dan mengeluarkan beberapa kaleng bir dan makanan ringan.

"Apa kalian sudah makan malam? Aku ingin memasak makan malam untuk kalian," kataku. Jisoo tersenyum lebar dan ingin mengatakan sesuatu tetapi Lisa menyela, "Tidak perlu. kalau lapar kita bisa memesan makanan nanti, lebih baik kita bahas tentang hal itu sekarang juga" Katanya, Jisoo menjawab dengan tatapan tajam dan mendengus.

"Kau jahat," gumam Jisoo

Lalu aku melihat Luca yang sibuk mengeluarkan laptopnya. Dia fokus ke layar lalptop-nya saat ini, suasana menjadi sunyi karena kami bertiga juga sibuk memperhatikan dia

"Jadi, setelah mencari tahu selama beberapa minggu. Aku tidak bisa menemukan apa pun yang berhubungan dengan kasus Jennie, mereka benar-benar menutupi perbuatan mereka kecuali kecerobohan mereka waktu itu. Tapi aku menemukan sesuatu yang kurasa bisa membantu kita membalas mereka," kata Luca, dia membalikkan laptopnya dan menunjukkan kepada kami.

Aku melihat banyak angka-angka dan nama di layarnya, lebih seperti daftar yang aku tidak tahu entah daftar apa itu

"Donasi Panti Asuhan?" Lisa mengerutkan dahinya.

"Yap.  Aku berhasil meretas data mereka dan menemukan ini. Aku tidak bisa menemukan yang lain karena hanya punya waktu 3 menit sebelum alarm keamanan mereka bekerja dan mengetahui kalau aku meretasnya," kata Luca

"Luca menjelaskannya padaku sebelumnya. Tapi kupikir kau harus menjelaskan semuanya pada lisa, luc ..." ucap Jisoo, lalu luca mengangguk sementara Lisa dan aku bingung.

Luca menarik napas dalam dan mulai menjelaskan. “Jadi, daftar yang kalian lihat sekarang adalah nama-nama orang yang memberikan sumbangan ke panti asuhan bernama Dream House yang terletak di Busan, melalui perantara guardian group. Ini semacam  yayasan dan guardian melakukan ini sejak tahun 2014. Tapi aku merasa ada yang janggal, karena setelah mencari tahu dari berbagai sumber, panti asuhan itu kini berada dibawah  J-LO sebuah perusahaan properti Amerika. Dan perusahaannya sangat besar hingga mereka tidak perlu mencari donasi dari perusahaan lain lagi."

Lisa dan aku sama sekali tidak mengerti, jadi kami hanya fokus mendengarkan penjelasan luca..

"Aku mencari nama itu satu per satu. Dan tidak satupun dari mereka adalah orang Korea, mereka tertulis di daftar itu sebagai warga negara lain. Aku mencari orang-orang itu, mencari nama mereka di setiap situs web, media sosial atau artikel hingga akun bank dan kartu kredit. Tapi aku tidak bisa menemukan apa pun. Dengan kata lain, sebenarnya orang-orang itu tidak nyata "

If I Leave (JENLISA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang