JENNIE POV
4 hari di Seoul, aku menghabiskan waktu dengan melakukan apa pun yang tidak bisa ku lakukan dalam sebulan terakhir. Jika ibuku memiliki waktu kosong, maka beliau akan menemaniku untuk jalan-jalan, tetapi jika ia tidak bisa maka aku akan pergi sendiri. Lisa tidak bisa menemaniku karena dia bekerja, dan sibuk dengan Somi.
Sejujurnya, Aku takut dengan kedekatan mereka. Aku bisa melihat bagaimana Lisa memperlakukan Somi dengan hangat dan baik, aku takut Lisa punya perasaan pada Somi. Itu mungkin saja terjadi, dan aku takut dengan kemungkinan itu. Aku tidak bisa diam selamanya atau aku benar-benar akan kehilangan Lisa.
Rasanya cerita ku terlalu panjang, berbelit-belit dan membosankan, aku harus segera mengubahnya
"Jennie, apa semuanya baik-baik saja selama kau di sini?" Ayahku bertanya, matanya masih tertuju pada koran ditangannya. Aku melirik ibuku yang sedang menyiapkan sarapan untuk kami, dia hanya tersenyum hangat padaku.
"Y - ya, ayah. Semuanya baik-baik saja" jawabku sedikit gugup. Ayahku mengangguk, melipat koran dan kemudian menatapku dengan hati-hati. "Baguslah.. ayah Lisa membantuku menstabilkan perusahaan kita, situasinya membaik dengan cepat. Dia juga membantuku membungkam media. Kita harus mengunjungi mereka sebelum kau kembali ke Daegu" kata ayahku, aku menanggapi dengan anggukan.
Lisa dan keluarganya benar-benar berperan besar dalam membantu masalah ku. Aku juga cukup yakin, Paman Marco selalu menasihati ayah ku, karena suasana hatinya dan caranya berbicara dengan ku sedikit melunak akhir-akhir ini.
"Tidak perlu terburu-buru sayang, Marco sangat sibuk." Ujar ibuku sambil meletakkan makanan di atas meja.
"Karena itulah kita harus segera pergi ke sana. Jika dia terlalu sibuk dengan proyek barunya, dia tidak akan punya waktu untuk kita ... Jennie, kenapa kau tidak menelepon Lisa dan minta dia datang untuk makan siang? Aku ingin melihatnya. " Ujar ayahku. Aku menggigit bibirku, memikirkan cara memberi tahu Lisa tanpa membuatnya kesal. Kemarahannya akhir-akhir ini sungguh tidak terkendali, aish
"Uh., Kurasa Lisa tidak bisa datang, ayah. Dia bilang hari ini akan pergi ke salah satu lokasi syuting video musik girl grup mereka. Ayahnya memintanya untuk memantau pembuatan film" jawabku. Lisa mengatakan itu kemarin saat aku meneleponnya. Aku bermaksud untuk mengajaknya ikut denganku ke akuarium hari ini, tapi dia tidak bisa pergi karena alasan itu.
Ibu dan ayahku mengangguk lalu sibuk dengan makanan mereka.
"Oh, bagaimana kalau kau pergi ke kantornya, Jen? Bawakan dia beberapa masakan ku, dia akan menyukainya." saran ibuku. Aish, aku benar-benar tidak ingin mengambil risiko seperti itu, aku tahu Lisa tidak akan menyukainya. Tapi jika aku terus membuat alasan, ibuku akan curiga. Jadi aku tidak bisa menolak dan hanya mengangguk
Ding dong …
Suara bel berbunyi membuatku menoleh ke pintu. Ibuku berdiri dari kursinya dan siap untuk melangkah ke pintu, tetapi aku menghentikannya
"Biar aku yang melakukannya, Bu." Aku berseru kemudian bangkit dari tempat dudukku dan melangkah ke pintu. Siapa yang datang sepagi ini? tsk
________________________
"Hei!!"
Jennie kaget melihat kedua gadis itu berdiri di depan pintunya.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" Jennie bertanya sambil mengerutkan kening, terkejut gadis-gadis itu akan datang ke rumahnya
Gadis-gadis itu saling memandang dan tersenyum canggung. "Uh, apa kau sibuk? Kami hanya… kami datang untuk menyapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Leave (JENLISA) ✔️
FanfictionAku menerima semua rasa sakit, aku merelakan hatiku terluka berkali-kali hanya agar aku tetap bisa berada disampingmu, aku tak peduli dengan diriku sendiri, aku mencintaimu dan akan selalu seperti itu. Katakan saja aku bodoh, tidak apa-apa tapi itu...