Langit

15.1K 1.4K 42
                                    

LISA POV

Sumpah, aku mulai hilang kesabaran melihat gadis ini. Dia sudah menangis seperti anak kecil selama satu jam dan aku tidak bisa menghentikannya bahkan setelah meminta Chaeyoung untuk datang kesini dan membantuku menenangkan gadis ini.

Aku baru saja bangun dan masih pusing karena berpesta semalaman, lalu tiba-tiba dia muncul dan menangis dengan keras

Menghela nafas, kuambil sekotak tisu di atas meja lalu kuberikan padanya sementara Chaeyoung mengelus-elus punggungnya, "Lisa, berhentilah menangi" ujarku

Lisa menghapus air matanya dengan tisu , "Aku hanya sangat senang, Jisoo. Aku hanya ingin berbagi beritas baik ini dengannya" Ia terisak, mengulangi kalimat yang sama dan entah sudah berapa kali

"Aku tau, itu bukan salahmu jadi berhentilah menangis. Kau akan lemah hanya karena ini?"

Lisa menceritakan semuanya padaku, aku tidak tau apa yang salah dengan Jennie. Dia seperti memberi harapan palsu pada lisa, jika dia membenci lisa seharusnya dia tetap mengabaikannya saja. Tapi dia membuat lisa bingung dengan sikapnya, aku merasa muak dengan cara dia memperlakukan lisa

"Bisakah kalian berdua meninggalkanku sendiri dulu? Aku akan baik-baik saja, hanya lelah" ujarnya, aku menghela nafas berat lalu melirik Chaeyoung, kemudian kami keluar dari kamar

Chaeyoung mengerang dan menghempaskan tubuhnya di sofa. "tsk! Aku buru-buru kesini ditengah latihan hanya untuk mendengar ceritanya tentang Jennie" gumamnya

"Jangan salahkan dia, dia hanya terlalu mencintai Jennie" Kataku lalu memberikan segelas air putih pada Chaeyoung

Chaeyoung meraih gelas itu dengan kesal kemudian meminumnya hingga habis. "Apa sih yang salah dengan gadis itu? Kenapa dia sangat jahat pada Lisa! Lisa tidak seburuk itu, dia peduli padanya, selalu berada disisinya dan tidak pernah memaksakan perasaanya tapi si Jennie itu terlalu buta hingga tidak bisa melihat ketulusan lisa!" Ujarnya penuh rasa kesal

Aku terkekeh lalu ikut duduk di samping Chaeyoung, "Dia tidak menyukai wanita,Chaeng. Tentu saja dia tidak akan mengerti" kataku

"Yah, aku juga tidak suka wanita sebelum bertemu denganmu!" Katanya tiba-tiba, membuatku tersipu

Chaeyoung seperti menyadari ucapannya, terlihat dari bagaimana dia berdeham dengan canggung. "Maksudku, cinta ya cinta tidak peduli apapun! Kalau dia tidak bisa membalas perasaan Lisa, seharusnya dia biarkan saja Lisa menyukainya! Dia tidak harus bersikap menyebalkan!"

Aku mengangguk setuju, berdasarkan cerita Lisa, Jennie tidak pernah mempermasalahkan seksualitasnya. Jennie bahkan mengenal beberapa mantan kekasih lisa, tapi tiba-tiba saja sekarang dia bertingkah seperti homophobic. Yah, mungkin dia punya alasan, tapi tetap saja dia tidak seharusnya menyakiti lisa seperti itu

"Biarkan saja dia, nanti juga baik sendiri" Ujarku, ucapanku tentu saja untuk lisa

Sungguh aku lelah dengan pembahasan ini, kututup mataku dan berbaring untuk meringankan rasa pusingku. Lisa temanku, tapi aku tidak tahan melihat dia seperti ini, aku bahkan pernah mencoba mencarikan gadis untuknya tapi lisa tetap keras kepala dan mempertahankan perasaanya pada Jennie. Aku tidak tau apakah itu memang cinta, atau hanya obsesi

"Kau terlihat mengerikan, apa berpesta semalaman lagi?" Ujar Chaeyoung memecah keheningan, membuyarkan lamunanku

Mengangkat kepalaku, aku mengerutkan dahi dan menatap Chaeyoung, "Ada apa dengan nada bicaramu? Aku berpesta semalaman kan tidak merugikanmu. Dan, aku lebih tua 2 tahun darimu, hormati aku sedikit!" Kataku, namun aku tidak bersungguh-sungguh dengan kalimat terakhirku

If I Leave (JENLISA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang