Bagian 24|| MDG

157 17 0
                                    

Hiii guyss!!!

Ini sumpah kebetulan yang berturut-turut, kenapa hari rabunya bertepatan dengan tanggal 15, kan jadi double update lagi, huh, bukan males updatenya sih, males revisinya, hehe

Berhubung hari ini double update jadi kalian wajib buat ramaikan yaaa!! Harus banget diramaikan, dukung terus cerita ini pokoknya, yups!! Semoga suka :)

Gimana nih sampai chapter 24, kalian ditim siapa???

Jangan lupa vote dulu sebelum baca yaaa

HAPPY READING....

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👾👾👾

Arthur menarik tangan Starla menuju taman samping sekolah. Starla mencoba memberontak namun tenaganya tak mampu untuk mengalahkan tenaga Arthur.

"Kita harus bicara" ucap Arthur setelah mereka sampai di taman.

Starla segera menarik tangannya agar terlepas dari cekalan Arthur. "Gak usah tarik-tarik" ketus Starla tak suka dengan yang Arthur lakukan.

"Sorry, tapi gue cuma pengen bicara bentar sama lo" Arthur mengajak Starla duduk dibangku taman, dan Starla hanya menurut.

"Lo langgar perjanjian kita?" tanya Arthur to the point.

"Sorry, gue kelepasan" Starla menjawab dengan santai, tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

"Tapi lo udah janji buat gak ngelangar peraturan sekolah, dan bertengkar itu salah satu larangan ditata tertib. So, gue harus apa kalo lo langgar? Kita gak buat perjanjian soal hukuman kalo lo ngelangar" celetuk Arthur.

Starla menaikkan bahunya acuh, kenapa malah bertanya padanya? Harusnya Arthur dong yang tentuin bukan Starla, iya kan?

"Serah lo"

Arthur tampak diam,  seperti sedang berpikir. "Oke, kalo gitu gini aja. Setiap lo langgar satu peraturan, itu artinya waktu lo buat berubah jadi baik tambah satu hari, awalnya sih gue cuma pengen ngetes lo aja, apakah lo tahan dengan gak ngelnggar aturan selama sebulan, tapi karena lo langgar satu peraturan hari ini, maka waktu lo harus nambah sehari jadi satu bulan lebih satu hari. Gimana?" cetus Arthur tak lupa ia juga menjelaskan maksud dari pendapatnya.

Starla ingin menolak, tapi ia sudah terlanjur bilang, terserah, jadi apapun keputusan Arthur ia harus setuju. Ingat Starla bukan tipe orang yang suka mengingkari ucapannya sendiri.

"Hm, terserah lo"

"Oke, gue anggap lo setuju. Gu--" ucapan Arthur terhenti saat ada seorang cewek yang datang dan menyela ucapannya.

RLS [ 2 ] My Devil Girl [Completed]️✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang