Bagian 28|| MDG

139 13 0
                                    

Happy Reading....

⚫️⚪️⚫️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫️⚪️⚫️

Arthur dan Emma mendengarkan dengan seksama nasehat dan pesan dari Pak Jaka. Siang ini mereka harus berjuang untuk menentukan apakah mereka harus tetap bertahan atau harus pulang.

Babak kualifikasi ini cukup sulit bagi Arthur, pasalnya ia harus bisa menjadi 10 besar terbaik diantara 50 peserta agar bisa masuk ke babak selanjutnya, kemungkinan itu cukup kecil, tapi Arthur yakin kalau perjuangannya selama ini tak akan berhenti disini, ini baru awal ia harus bisa, ia pasti bisa.

"Kalian ingat ini, ini yang paling penting" Pak Jaka menatap kedua muridnya dengan seksama. "Kalian gak boleh panik, harus tenang biar gak blank, kalau ada soal yang sulit lompatin aja dulu, kerjain yang mudah-mudah" pesan Pak Jaka.

"Iya Pak" Arthur dan Emma mengangguk dan menjawab dengan kompak.

"Ya, bapak yakin kalian pasti bisa. Sekarang ayo kita masuk, pakai ini dulu" Pak Jaka menyerahkan nomor peserta mereka, yakni nomor 13.

Setelah memasang nomor peserta didada kanan mereka, Pak Jaka mengajak kedua muridnya untuk masuk dan duduk. Acara sebentar lagi akan dimulai.

"Kalian duduk disini, Bapak akan duduk di sana" Ucap Pak Jaka setelah mengantarkan muridnya dikursi peserta.

"Iya Pak"

"Semangat! RHS pasti bisa" seru Pak Jaka semangat. "Bapak doakan kalian lancar ngerjainnya"

"Aamiin"

"Nanti sebelum mulai mengerjakan berdoa dulu, oke bapak tinggal ya"

"Iya Pak"

Empat puluh lima menit pertama diisi dengan sambutan oleh beberapa pihak, tak hanya sambutan berupa pidato tetapi juga ada beberapa tarian asal Surabaya yang dipertunjukan. Hal itu cukup menghibur Arthur dan sedikit menghilangkan rasa gugupnya. Ini memang bukan kali pertama ia ikut olimpiade, namun kali ini rasanya berbeda, Arthur lebih gugup dan deg-degan.

Seorang MC tampak naik keatas panggung, memperlihatkan senyum lebarnya sebagai tanda hormat. Pertama yang dilakukan MC itu adalah. memperkenalkan dirinya yang dilanjut dengan menyebutkan semua peserta. Nama Arthur dan Emma disebut sebagai perwakilan Rigel High School, mereka diurutan 13 dari 50 nomor peserta yang ada. Begitu namanya disebut Arthur dan Emma dengan kompak langsung berdiri dan memberikan penghormatan kecil pada keempat juri yang duduk didepan mereka dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Sebelum olimpiade dimulai saya akan bacakan tata tertib terlebih dahulu" Lanjut sang MC.

"Peraturan pertama, antar sekolah tidak ada diskusi, semua jawaban murni diskusi setiap sekolah masing-masing, jika terjadi kecurangan sekolah yang melakukan terpaksa didiskualifikasi"

RLS [ 2 ] My Devil Girl [Completed]️✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang