Ada sebuah ungkapan dalam Bahasa Inggris yang digunakan untuk mengekspresikan suatu kejadian yang sama sekali tidak terduga dan sangat mengagetkan: "bolt from the blue" ---Whatever happening today came as a bolt from the blue. Maka bercampurlah semua kata sifat yang mencerminkan unsur kekagetan. Oh Lord....
********************
Jika aku pergi, akankah engkau merindu?
Karena bahkan ketika ku ada, kita pun tak terjangkau
Ketika aku pergi, akankah aku terlihat?
Karena labirin tak kasat mata terlalu lihai menyembunyikan kita
Dan aku pun jauh, sudahkah terasa lega?
Ataukah perlu aku berlari semakin jauh untuk terjangkau?
Rumah itu besar dan lengang. Sebulan lebih yang lalu mungkin masih ada yang merecoki setiap sudutnya; ada yang menari nempel-nempel di dinding, duduk di lantai dan mengguling-gulingkan badan ketika ada adegan drama yang bikin baper, ada yang bernyanyi keras dari dalam kamar mandi, ada yang mengharumkan seluruh rumah dengan masakannya yang sedap. Sekarang, bahkan jejaknya sudah bersih tersapu pel, dan wangi makanan buatannya hilang jauh karena tak ada lagi yang menggunakan dapur jika bukan dirinya.
Tidak semua kekosongan berawal dari hampa, tapi dari apa yang awalnya ada namun pergi atau hilang.
Seorang wanita setengah baya berparas cantik dan anggun memasuki sebuah kamar. Kamar itu penuh dengan barang tapi aroma kehampaan menghempas terlalu kuat. Wanita itu mendekati tempat tidur di tengah ruangan, mengambil sebuah Teddy Bear coklat kecil dan memeluknya kuat.
"Yoonara, kamu dimana nak?"
Suara seorang pria berteriak kencang dan terdengar marah dari luar, sepertinya sedang berbicara di telpon.
"입 다물어! 뉴스가 이것에 대해 아직 모르고 있는지 확인해라!" (ip damuro! nyuseuga igose daehae ajik moreugo inneunji hwaginhaera! = Tutup mulutmu. Pastikan saja media sama sekali tidak tahu tentang hal ini!)
Dia membuka pintu kamar, dan terkejut mendapati istrinya juga berada di kamar yang sama.
"Clarissa harus sudah ada di rumah bulan depan. Sebentar lagi ulang tahun perusahaan. Kalau dia tidak ada semua orang akan bertanya-tanya." serunya dengan suara datar.
Sang istri tidak memberi respon apapun. Dia masih dengan lesu memeluk boneka itu.
"Mama, Papa ... ." Suara lainnya terdengar dari luar.
Tanpa menunggu respon dari dalam, pintu terbuka lagi dari luar.
"Carlos."
"Iya pa. Ada apa memanggilku kemari?" tanyanya tanpa basa basi.
"Pastikan Clarissa sudah harus pulang ke rumah paling lambat bulan depan. Dia sudah terlalu lama kita biarkan di luar. Kamu bahkan tidak memberitahu kami ada dimana dia sekarang."
"Kenapa dia harus pulang? Belum cukup kita mengurung dia bertahun-tahun disini?" yang bernama Carlos menjawab balik papa-nya dengan ketus.
"Bulan depan itu ulang tahun perusahaan. Paling nggak orang-orang masih harus tahu kalau dia ada di rumah bersama kita. Kita juga harus foto keluarga bersama. Kalau dia menghilang seperti ini, apa kata orang? Apalagi dia dalam keadaan sakit begitu."
"Jadi papa mau dia pulang karena ada ulang tahun perusahaan? Karena ada foto keluarga??? Supaya kita nggak malu ketahuan nggak becus ngurusin dia makanya dia lari, begitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IN BETWEEN
General FictionSebuah "in between" menempatkan seseorang di antara dua kondisi yang ekstrem. Kisah "in between" pun bisa berbeda versinya; ada yang bisa saja terhimpit pada rasa bahagia yang teramat kuat, pada kesedihan yang mencekam, atau ada pada kegelisahan ya...