Lebih baik

662 60 0
                                    

14 Januari 2020

Shani POV

Aku bergegas bersih-bersih setelah Gracia bilang kalo keadaan cio sudah membaik dan dia akan segera melewati masa kritisnya, aku harus terlihat cantik di depannya jangan sampai aku terlihat acak-acakan karena menangisi kebodohan ku,, kalo saja cio tidak menolongku ini semua tidak akan terjadi,,, ini semua gara-gara laki-laki kurang ajar itu,, ku dengar papa yang mengurusnya di kantor polisi semoga saja dia mendapatkan hukuman yang pantas untuk semua perbuatannya

Kemarin aku terlihat kacau tapi kali ini aku harus terlihat sempurna,, walaupun aku tidak tau kapan dia akan kembali sadar,, tapi semoga tidak akan lama,, karena di sini aku menunggunya akan selalu menunggu

...
Selesai bersih-bersih dengan mengenakan make-up tipis aku kembali ke tempat dimana gre dan mama menunggu yaitu di depan ruang ICU

"Mah.." panggilku

Mereka menoleh secara bersamaan tampak kaget dengan penampilanku yang sebelumnya terlihat seperti orang tidak waras tapi sekarang aku seperti seorang bidadari walaupun aku tidak tau bidadari itu seperti apa

*Ci Shani kamu sempurna*

"Sayang ini kamu" ucap mama menghampiriku seakan tidak percaya kalo aku ini anaknya, dia membolak-balik kan tubuhku

"Mah ini aku, kenapa sih pake di bolak-balik segala" ucapku sedikit kesel

"Anak mama sudah baik-baik saja, tidak seperti sebelumnya" ucap mama meneteskan air mata dan memelukku

"Aku sudah baik-baik saja ko mah, yang harus aku lakukan hanya tetap berada di samping cio" ucapku

"Iya temenin cio ya sayang, biar dia cepat siuman" ucap mama melepaskan pelukannya,, ku lihat dari tadi gre hanya melihat adegan kami

Akupun menghampiri nya yang masih memperhatikan ku tanpa berkedip itu hehe lucu

"Gre.." ucapku menyadarkannya

"Ehh...iii..yaa ka kenapa?" Ucapnya gelagapan seperti seseorang yang tercyduk hahaha

"Makasih ya, kalo bukan karena kamu mungkin mama masih terus nahan aku buat ga ke sini"
Ucapku tulus

"Sama-sama ka, lagian yang di butuhin sama papa.. emmm Mak..maksud aku ka cio itu cuma keberadaan Kaka yang terus di sampingnya, begitu" 'kenapa aku bisa keceplosan sih haduh, semoga dia ga denger aku ngomong papa' ucap gre dalam hati

Apa aku salah denger atau gimana ya, tadi aku denger gre ngomong papa??

"Tadi kamu ngomong apa gre, aku denger kamu ngomong papa sama cio?" Tanyaku penasaran , aku ngerasa ga salah sama pendengaran ku

"Enggak tadi aku bilang ka cio, salah denger kali Kaka hehe" ucapnya, tapi kenapa aku masih ngerasa ada yang di sembunyikan sama gre ya, nanti aku tanya lagi deh dengan serius, sekarang aku harus ke cio dulu

"Yaudah aku mau ke cio dulu, mah aku masuk dulu ya" ucapku pada gre dan mama yang sedang menelfon papa, mungkin mengabari tentangku

Akupun masuk kedalam ruangan yang boleh di masuki oleh orang dengan jumlah terbatas, aku melihat orang yang aku cintai dari awal aku bertemu dalam keadaan tidak berdaya dengan selang infus di tangannya dan beberapa alat yang terpasang untuk menopang hidupnya,, perlahan aku mendekatinya air mataku kembali menetes,, aku benar-benar tidak sanggup melihatnya tapi aku harus, aku harus berada di sampingnya

Perlahan aku duduk di kursi sebelahnya dan menggenggam tangannya, aku mencium tangannya

"Cio bangun, aku di sini.. kamu ga mau ketemu sama aku.. aku nungguin kamu di sini aku kesepian, jangan tinggalin aku ya,.. cio harusnya hari ini kita menghabiskan waktu bersama, harusnya hari ini kita jalan-jalan, pergi makan bareng, nonton bareng dan lain-lain yang kamu mau, terserah kamu mau ngajak aku kemana asalkan sama kamu aku akan selalu mau,, cepet bangun ya,, kamu ga tega apa biarin aku terus-terusan nangis di sini nungguin kamu,, aku kangen sama kamu,, cio jawab aku,, jawab cio aku mohon,," air mataku kembali mengalir dengan deras,, aku mencoba untuk kuat tapi hatiku berkata lain aku takut kehilanganmu, jangan tinggalin aku cio

Kembali Untuk Memperbaiki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang