Rumit

645 56 0
                                    

14 Januari 2020


Gracia POV

Kami sampai di sebuah tempat yang sudah tidak terpakai terlihat seperti pabrik bekas yang masih menyisakan beberapa mesin rusak,, mereka menyekap mama, menutup kepala mama dengan kain berwarna hitam dan mengikat tangan mama,, kami di sini tentu dengan keadaan tidak terlihat, aku ingin sekali menolong mama tapi apa boleh buat kami tidak bisa ikut campur untuk urusan ini

"Gimana keadaan kamu sayang?" Tanya seseorang yang ku rasa dia adalah dyo

"LEPASIN AKU DYO!!" teriak mama dengan kepala yang masih di tutupi kain

"Aku akan melepaskanmu tapi setelah orang yang berhasil mendapatkan mu mati di tanganku hahahaha" ucap orang itu,, bener-bener kurang ajar

"Jangan lukai dia..ku mohon" ucap mama dengan lirih,, rasanya aku jadi ingin menangis huhu

"Tentu dia harus ikut campur dalam masalah ini,, jika aku tidak bisa mendapatkanmu maka dia juga tidak akan bisa MENDAPATKANMU!!" ucap orang itu dengan penuh penekanan

"Aku mohon dyo,, aku mohon,,aku mohon" mama mulai terisak,, benar-benar memilukan

"Aku benci melihatmu menangisinya"

Dorrrr!

Orang itu menembak ke sembarang arah,, membuatku kaget, untung bukan mama yang di tembak

"Ka apa kita benar-benar tidak bisa melakukan apapun?, aku benar-benar takut kalo mereka berani ngelukain mama sama papa" ucapku pada ka Boby yang masih memantau mereka dari tempat kami berada,, tempat tidak terlalu jauh dari mereka tapi kami hanya bisa melihat semuanya

"Tidak ada gre,, kita hanya mampu berdoa agar kemungkinan terburuk tidak akan terjadi" ucap ka Boby membuatku lesu

"Jangan khawatir semua pasti akan baik-baik saja walaupun mungkin takdir sedikit berubah" ucap ka Boby menenangkan ku

"Iya ka, aku harap juga begitu"

Tak lama ada deru mobil dari luar, jantungku berdebar, ku rasa itu papa,, aku harap-harap cemas melihat siapa yang masuk

Daaann

Itu memang papa, dia sendirian, ini tidak seimbang,papa bis saja terluka kalo begini caranya, apa papa tidak bawa bantuan???

"Ka papa datang sendiri kalo dia kenapa-napa gimana??, Aku benar-benar harus nolongin papa ka, aku ga bisa diem aja" racauku sudah sangat khawatir

"Tenanglah gre, kita bahkan belum tau apa yang akan terjadi, tenangkan dirimu" ucap ka Boby mencoba menenangkan ku tapi aku tetap gusar melihat keadaan ini,, papa berdiri di tengah pabrik ini di lantai satu sedangkan mama di sekap di lantai dua

"Aku harus nolongin mereka" aku mencoba berlari tapi tanganku di tarik dengan kuat oleh ka Boby

"Ka aku mohon, lepasin aku dan biarin aku nolongin mereka" mohonku pada ka boby, sambil menahan air mataku

"Tidak bisa gre, aku sudah terbiasa menangani hal ini, tidak akan aneh jika kamu mencoba menolong mereka yang tidak seharusnya kita tolong, karena pada kasus sebelumnya mereka melakukan hal yang sama,, tapi maaf gre kita tidak bisa ikut campur, jadi diamlah di sini"

Baiklah aku hanya akan melihat mereka dari sini tanpa berbuat apapun, ya Tuhan tolong bantu mereka

"DIMANA SHANI?" Teriak papa dari lantai satu

"ternyata kau punya nyali juga ya datang kemari, apa kau benar-benar tanpa bantuan?" Ucap orang itu meremehkan

"AKU HANYA DATANG UNTUK SHANI, JADI JANGAN PERNAH MELUKAINYA!!" teriak papa, kurasa papa marah

Kembali Untuk Memperbaiki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang