Gracia POV
"hoooaaaamm....." ku kerjapkan mataku, ya ampunnnnn nyaman banget tidur di kasur ini, rasanya hidupku tanpa beban aku jadi enggan untuk beranjak dari kasur ini
"permisi makan siangnya" ucap seseorang dari luar
"buka pintu"
pintu terbuka dan memperlihatkan seorang perempuan dengan nampan yang berisi makanan masuk dan menyimpan nampan di atas meja
"permisi" ucapnya lalu kembali keluar
"tutup pintu" sebenarnya aku enggan untuk beranjak dari kasur tapi apa boleh buat aku tidak bisa terus seperti ini, aku takut melenceng dari tujuan awalku, aku takut malah betah di sini, dengan berat hati ku langkahkan kaki ini menuju kamar mandi dan membasuh wajahku, selesai membasuh wajahku dengan air yang sangat sejuk aku kembali ke kamar untuk makan siang, ka gito bilang nanti sore dia akan menjemputku sebelum sore aku punya ide untuk melihat-lihat tempat ini, sepertinya menyenangkan aku jadi bersemangat
"selamat makan siang gre" ucapku pada diriku sendiri
"hemmm ini enak banget"
ku nikmati makan siang ini dengan penuh penghayatan di setiap suapan hehe
"nyalakan tv" tv di depanku yang berukuran sama dengan dindingnya itu kini mulai nyala dan menampilkan berita-berita di luar sana, tentang pencurian yang terkecil sampai pencurian yang paling besar apalagi kalau bukan korupsi, ku rasa masalah ini tidak pernah berubah walaupun zaman sudah mulai modern, membosankan
"matikan tv" tv kembali mati
melihat berita tadi aku jadi rindu rumah, apa mama sama papa nyari aku, apa eli juga nyari aku , apa mereka bahkan ga peduli aku hilang?? mengingat itu aku jadi sedih
selesai dengan makan siang, aku bergegas untuk keluar dari kamar ini, aku ingin melihat-lihat tempat hebat ini, tak lupa pakai sepatuku
"Buka pintu" pintu terbuka, perlahan namun pasti aku melangkah keluar dari kamar yang super nyaman ini, berbelok ke arah kiri untuk keluar dari banyaknya kamar di sini menuju ruangan tengah
Saat aku berhasil keluar dari ruangan berisi kamar-kamar aku langsung di suguhkan pemandangan ke lantai di bawahku yang ramai dengan orang yang punya kegiatan mereka masing-masing
Aku memutuskan turun ke lantai tersebut dengan lift yang tak jauh dariku
Lift ini tidak seperti lift kapsul yang tadi ini lebih normal
Aku turun dengan lift, saat pintu lift terbuka seorang perempuan tiba-tiba berdiri di depanku membuatku kaget
"Siang Gracia" sapanya dengan senyum
"Si..siang" jawabku dengan gugup aku takut di marahi
"Mau lihat-lihat tempat ini, mari ikut saya"
"Emang boleh?" Tanyaku dengan antusias
"Tentu boleh" jawabnya masih dengan senyum
"Makasih" dalam hati aku gembira sekali tapi tidak mungkin aku jingkrak-jingkrakan di sini
"Kita ke ruang pertama" ucapnya yang berjalan di depanku, aku hanya mengekorinya saja
Dia membawaku ke sebuah ruangan yang terhalang kaca yang besar memperlihatkan banyaknya orang dengan pakaian serba putih tengah membuat sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untuk Memperbaiki (END)
FantasySeorang gadis dengan gigi gingsul dan rambut panjang terikat cocok dengan seusianya dan dengan postur 160 cm dengan berdiri di dalam ruangan yang tarhalang kaca . menatap tepat pada portal yang bercahaya yang akan membawanya ke dimensi yang berbeda...