Lelah

443 41 10
                                    

Gracia POV

"Jadi gini pah... Tapi janji ga akan nyela ya"

"Iya ya ampun gre, yang lain udah nungguin Hem"

"Heheh yaudah aku jelasin semuanya dari awal ya pah"
Aku sedikit menjeda, mengingat ini kembali pasti akan membuatku sedih karena sama dengan membongkar luka lama yang sedang coba ku obati dengan seiringnya waktu tapi mau bagaimana lagi mereka mau tau cerita yang sesungguhnya

Ku tarik nafas dalam sebelum melanjutkan kisah ku

"Jadi gini pah, mah, ka dan Eli..."

Flashback on

"AKU TAU SEMUA KELAKUAN KAMU DI LUAR TAPI SETIDAKNYA SAAT DI RUMAH INI HARGAI AKU SEBAGAI ISTRI KAMU!!!"

"ISTRI YANG TIDAK AKU INGINKAN DENGAN PERNIKAHAN YANG TIDAK PERNAH AKU HARAPKAN, JANGAN SEKALI-KALI IKUT CAMPUR URUSANKU!!"

ini kesekian kalinya mereka bertengkar dengan hebat aku hanya bisa menangis dalam diam di balik pintu kamarku yang tidak sepenuhnya tertutup, bersyukur Eli sedang tidak ada di sini jika Eli tau semua ini mungkin dia sudah menangis histeris, aku hanya mampu menangis tiap kali mereka kembali bertengkar, dari cerita yang ku dengar dari kakek kalo mereka menikah karena di jodohkan, tapi kenapa mereka tidak mencoba untuk menolak jika hanya akan berakhir seperti ini, tidak sadarkah mereka jika aku dan Eli menjadi korban di sini, satu hal yang aku takutkan untuk terjadi yaitu perceraian mereka, hatiku sudah cukup hancur dengan semua ini apa aku masih hidup jika mereka sampai benar-benar bercerai, hatiku rasanya sudah mati

Teriakan mereka masih menggema di rumah ini cacian demi cacian masih bisa ku dengar, lelah dengan pertengkaran mereka sebaiknya aku menutup pintu dan menyumpal telingaku dengan earphone

Aku memilih mencari suasana baru di sosmed dengan air mata yang masih tersisa dan musik yang mengalun di telingaku sampai sesuatu membuatku penasaran, ada sebuah situs yang cukup membingungkan tapi karena tingkat penasaran yang cukup tinggi akhirnya aku memilih membukanya dengan perlahan

Situs yang menunjukkan sebuah organisasi yang cukup elite dan di bawah kendali orang-orang genius, mereka memiliki wewenang untuk menggunakan mesin waktu, aku tau para ilmuan sedang mengembangkan teknologi itu tapi aku tidak tau jika teknologi itu sudah sempurna sampai bisa di gunakan saat ini, aku mencari tau lebih dalam dan gotcha ada alamat yang bisa ku tuju, ternyata di Indonesia juga ada, terletak di Bandung lebih tepatnya Cileunyi, kenapa lokasinya di sana ternyata karena tempat itu cocok sekali di jadikan untuk penelitian ini dan tepat untuk berbagai experimen lainnya

Apa bisa aku kembali ke masa lalu untuk memperbaiki ini, atau bahkan mencegah agar hal ini tidak terjadi, aku menghapus air mataku dengan kasar dan bergegas untuk packing semua pakaian ku

Aku sudah lelah dengan ini semua, setidaknya jika mereka tidak akan pernah bisa bersatu lebih baik mereka tidak pernah menikah, walaupun mungkin aku dan Eli tidak akan pernah terlahir ke dunia ini, itu lebih baik daripada kami terlahir tapi dengan konflik mereka yang tidak pernah berakhir dan selalu meributkan hal yang sama setiap harinya

Selesai packing semua pakaianku aku mengambil kartu tabunganku, iya aku menabung untuk masa depanku agar aku bisa pergi dari keluarga ini tapi jika takdir bisa di rubah aku tidak harus punya keluarga seperti mereka jadi ini saatnya aku mengeluarkan semua tabunganku aku juga perlu ongkos untuk pergi ke sana

Setelah suasana di rumah ini sudah mulai tenang aku turun ke bawah, ku rasa papa pergi lagi, ku lihat mama sedang menangis di sofa, ku dekati dia dan ku peluk ia dari samping

"Mah jangan nangis lagi, aku ikut sedih kalo mama nangis terus kaya gini, mama ga capek apa nangis hampir tiap hari"

"Hiks hiks papa kamu gre yang tega sama mama"

Kembali Untuk Memperbaiki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang