Penjelasan

304 30 0
                                    

Gracia POV

"Jelasin semuanya ke papa?"
Tanya papa dengan nada yang masih sama datarnya

"Mama ga nyangka kamu bohong dengan masalah sebesar ini sama mama dan papa gre" ucap mama sekarang

Aku masih menunduk takut, aku sudah mengecewakan mereka, dan tanpa sadar setetes air mata jatuh ke pipiku

"Gre minta maaf mah, pah, gre takut untuk cerita sama kalian, gre juga... Takut papa ga setuju"
Ucapku sedikit bergetar

"Tapi kamu bisa ceritain pelan-pelan sama papa kan gre, dan apa yang ga papa setujui?"

"Gre minta maaf... Gre takut papa ga setuju kalo gre calon pemimpin di kepolisian waktu"

"Hah!! Papa tau kamu berhubungan sama mereka tapi papa ga tau kalo kamu calon pimpinan mereka, kenapa kamu sembunyiin ini dari papa?" Papa sedikit terkejut

"Aku belum siap buat cerita tentang ke ini papa maupun mama, aku takut papa ga akan izinin aku, aku serba salah, di satu sisi jendral sudah sangat percaya sama aku tapi di sisi lain  aku takut papa ga akan izinin aku"

"Huffft... Papa minta penjelasannya yang sejelas-jelasnya!"

"Baiklah pa, papa masih ingat ga tentang cerita aku yang kembali ke zaman papa karena ingin menyelesaikan masalah, dan karena pulang dari sana ternyata aku tetap selamat dan tidak kehilangan ingatan atau bahkan takdir aku untuk terlahir ke dunia, itu semua adalah keberhasilan aku dalam menyelesaikan misi, dan dari sanalah jendral menganggap bahwa aku adalah kunci keberhasilan dan aku tau cara untuk berhasil dari masalah atau dari resiko-resiko yang tidak mudah, sebenarnya aku ga tau gimana caranya aku bisa berhasil tapi aku adalah orang pertama yang berhasil tanpa cacat satupun justru aku malah mendapat Kaka laki-laki yang dari dulu ingin aku miliki, begitu pah"

"Kenapa kamu ga cerita ke papa dulu soal ini, papa bisa saja mempertimbangkan keputusan papa kan"

"Emangnya apa keputusan papa?" Sedikit harapan untukku

"Hemmm mungkin papa akan setuju kamu jadi pemimpin tapi papa punya satu syarat buat kamu"

"Apa itu pah?" Tanyaku antusias

"Kamu tetep harus prioritaskan pendidikan bahkan harus sampai S3"

"Aku janji pah akan memenuhi syarat papa, makasih ya pah" aku berhamburan ke pelukan papa, papa membalas pelukanku dan mengusap pelan punggungku

"Papa kangen sama kamu, di rumah ga ada kamu rasanya sepi"

"Aku juga kangen papa"

"Jadi sama papa aja kangennya?? Sama mama enggak??" Cemberut mama

"Hehe aku juga kangen mama" giliran mama yang ku peluk

"Eli juga kangen ka gre!" Teriak eli

"Ka gre juga kangen Eli sini peluk"

Aku juga memeluk Eli begitu Eli mendekat ke arahku

"Jadi kemana kami selama sehari kemarin gre?" Tanya ka vino

"Hehe aku di Bandung ka, di markas besar kepolisian waktu"

"Jauh banget kamu, ko bisa cepet nyampe ke sini?"

"Aku pake alat canggih mereka buat ke sini lebih cepat"

"Oh gitu, Kaka jadi penasaran seperti hebat apa tempat itu" ucap ka vino sembari duduk bergabung dengan kami

"Nanti aku ajak kalian ke sana"

"Horeee asyiikkkk" girang Eli

"Hahahaha" tawa kami

Aku senang ku kira papa akan marah besar padaku tapi dugaanku salah ternyata papa menyetujui ku

"Papa udah kasih aku izin, tapi apa mama ngasih aku izin juga buat jadi pemimpin?" Tanyaku pada mama , mama menatapku dengan tatapan teduh

"Mama akan setuju selama kamu nyaman menjalaninya, tapi kamu harus ingat akan ada banyak rintangan dan tekanan saat kamu menjadi pemimpin, karena kamu akan mendapat tanggung jawab yang sangat besar, ingat untuk selalu adil dalam memimpin" pesan mama panjang lebar dan di akhiri kecupan di keningku

"Terima kasih mah, love mama"

"Hehe love Gege juga" mama kembali memelukku

"Lain kali kalo ada apa-apa kasih tau papa, jangan takut sebelum cerita, ngerti"

"Iya pah gre ngerti"

"Yaudah kamu pasti capek, lapar juga ga?" Tanya papa yang sudah melembutkan lagi ucapannya

"Aku capek aja pah ,kalo makan tadi aku makan dulu sebelum ke sini"

"Oh yaudah kamu istirahat sana, nanti di bangunin pas makan malam"

"Hehe iya pah, yaudah aku istirahat ya"

"Iya"

Akupun beranjak ke kamar ku tak lupa ku cium pipi kiri mama dan juga papa

Sesampainya di kamar aku segera merebahkan tubuhku, tadi itu detik-detik yang cukup menegangkan, tapi sekali lagi aku bersyukur mama dan papa menyetujui ku, aku akan berusaha memenuhi syarat yang papa berikan karena sebenarnya itu juga termasuk syarat menjadi jendral kepolisian waktu

Lelah dengan ketegangan tadi sampai akhirnya mataku terpejam dengan sempurna, bodo amat dengan sepatu yang bahkan masih aku kenakan

"Ckckck ya ampun gre kamu ini, udah tidur aja tapi sepatu ga di lepas" samar-samar aku mendengar suara seseorang tapi aku sudah terlalu ngantuk untuk menanggapinya

"Maafin papa ya sudah bikin kamu ketakutan tadi"

Cup

Kecupan dari seseorang itu yang mengakhiri ucapannya










Maaf kalo pendek

Yang penting update

Gimana sama Chika dan mamanya ???

Di sambung nanti ya

Ga tau mau sampe berapa chapter cerita ini tapi rasanya sudah cukup panjang hehe maafkan ya 😂😂😂😂😂

Maaf kalo ada typo 😊😊😊😊

Kembali Untuk Memperbaiki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang