Hari yang tenang

1K 89 6
                                    

12 Januari 2020

Gracio POV

"Hoammm...." Sebenarnya aku masih ngantuk tapi mau bagaimana lagi sudah jadi kebiasaanku bangun pagi, hari ini kelas ku agak siang jadi aku bisa menikmati pagi yang indah ini

Ku langkahkan kakiku menuju balkon untuk menikmati udara pagi ini... Jakarta di pagi hari udaranya cukup bersih walaupun tidak sebersih di puncak yang mungkin masih asri

Ku hirup dalam-dalam udara yang cukup menyegarkan, lumayan bisa membuatku sedikit rilex,,, karena kemarin banyak sekali kejutan yang Tuhan berikan,,, mulai dari papa yang minta untuk pulang dan tragedi dimana Gracia dalam bahaya yang ternyata orang lain yang dalam bahaya sampai akhirnya aku bertemu dengan bidadari yang belum ku ketahui siapa namanya

Aku jadi menerawang saat kemarin Gracia menjelaskan kronologinya padaku

Flashback on

"Jadi gini pah, aku tadi jalan-jalan karena bosan sampai aku tak sadar kalau aku tersesat terus tiba-tiba mereka datang gangguin aku dan mereka bawa senjata, aku langsung hubungin papa sambil nangis, tapi tiba-tiba ada orang pake mobil berhenti sepertinya mobilnya mogok, terus dia liat aku dalam bahaya nah dia berusaha nolongin aku dan nyuruh aku buat lari, perhatian mereka teralihkan dan aku bisa lari, tapi karena aku ketakutan jadi aku ga tau keadaan dia dan belum sempat minta tolong orang lain buat nolongin dia, gitu pah" jawabnya panjang kali lebar

"Lu ninggalin dia gitu aja, bener-bener ga habis pikir gue, lu selamat tapi dia dalam bahaya, coba gue telat dikit aja pasti dia terluka" ucapku agak kesel

" Ya maaf pah, eh tapi kenapa papa jadi khawatir banget sama dia,, cie cie ada yang ehem ehem" godanya padaku

"Udah diem aja bocah" ucapku sambil berlalu menuju kamar dan bersih-bersih, apa aku mulai terbiasa dengan gangguan gadis bocah itu?

Sebenarnya dia mau ngapain sampe harus ke zaman ini, ga mungkin cuma main kan,, tapi makin di pikirin malah makin pusing, lebih baik aku selesaikan ritual mandi ku dan segera makan,, perutku sudah sangat lapar

"Eh lu punya makanan apa gue laper ni?" Tanyaku begitu keluar dari kamar dan melihatnya yang sedang menonton tv di ruang tengah

"Aku beliin makanan kesukaan papa, cobain pah pasti enak" ucapnya sambil memberikan makanan nya padaku

"Ya pasti enak lah orang beli, bukan masakan lo, kalo Lo yang masak baru mungkin ga enak" ucapku dengan enteng sambil makan makanan pemberian nya

Dia cemberut karena ucapanku barusan ,, membuat nya terlihat gemas ,, bener-bener lucvu guys

"Oh iya lu sebenarnya mau ngapain sih datang ke zaman ini, ada perlu apa?" Tanya ku penasaran

"Nanti juga papa tau, aku ngapain datang ke sini" jawabnya

"So misterius lu" ucapku malas

"Pah, bisa ga sih ga panggil aku dengan sebutan gadis bocah, lu atau gue? Aku ga enak dengernya" ucapnya so lucu tapi emang lucu ye kan guys??

"Hemmm... Gimana ya" ucapku berusaha menimang keputusan

"Yaudah deh aku rubah panggilannya, mau di panggil apa?" Tanyaku, memang kasihan juga dia kalo terus di perlakukan seperti orang asing, dia bilang kan aku papanya, masa papa gitu ke anaknya

*Baru mikir sekarang Bosque, kemarin kemana aja??* 😒😒😒

'diem lu thor' 😡😡

*Maaf Bosque* 🤐🤐

"Panggil aku gre aja,, panggilan kesayangan dari papa" jawabnya dengan senyum manis yang sungguh manis

"Gre.."

"Ya pah "

"Kamu boleh nginep di sini, pakai aja kamarnya kamu Taukan yang mana kamarnya"

Karena aku merasa sangat bertanggung jawab atasnya jadi ku beri dia tumpangan untuk sementara waktu

"Beneran pah?" Tanyanya

"Iya"

"Terima kasih papa" ucapnya sambil memelukku dengan erat membuat ku hampir kehabisan nafas

"Gre.. udah.. a..ku..ga..ku..at" nafasku terengah-engah, dasar bocah

"Udah sana tidur!" Perintahku karena memang ini sudah sangat larut malam

"Iya pah sekali lagi makasih" ucapnya dengan cengiran khasnya

"Hemmm"

Flashback end

"Huufft..."

Sekarang dia tinggal di sini untuk sementara waktu, dia bilang nanti aku akan tahu apa tujuannya datang ke zaman ini, aku benar-benar penasaran, apa ada masalah sampai dia harus kembali ke zaman ini? Padahal seharusnya dia melanjutkan hidupnya di masa depan bukan malah kembali ke zaman ini

Tidak terasa matahari sudah menunjukkan sinarnya, sebaiknya segera bersiap-siap memulai hariku yang lumayan melelahkan karena aku mahasiswa menuju semester akhir

Semoga hari ini akan berjalan normal tidak seperti kemarin

Gracio POV end

Author POV

Di kamar lain Gracia bersiap-siap dengan peralatan canggihnya, bersiap melakukan Perjuangan berikutnya tetapi pada orang yang berbeda, siapakah dia?

Ya dia adalah gadis yang di sebut gracio sebagai bidadari tak bersayap, hari ini dia tidak akan mengganggu papanya karena dia harus fokus pada gadis bidadari itu

Mereka keluar dari kamar secara bersamaan

" Pagi pah" sapa Gracia pada gracio senyum manis

"Hemmm.. ya pagi" jawab gracio singkat

"Hari ini aku akan pergi, mungkin nanti sore aku baru akan kembali" ucap Gracia

"Memangnya kamu mau kemana?" Tanya gracio dengan bahasa yang jauh lebih baik dari pertama kali bertemu dengan Gracia

"Ada deeh pah" jawab gracia dengan senyum manisnya

"Aku duluan ya pah, aku sarapan di luar saja, bye papa" ucap gracia lagi lalu mencium pipi kiri gracio lalu pergi begitu saja tidak peduli dengan papanya yang tersentak gara-gara perbuatannya itu

'aku senang akhirnya bahasa papa sudah lebih baik padaku jadi lebih enak di dengar,, maaf ya pah kalo aku harus sedikit berbohong pada papa soal kronologinya,, ini semua demi masalahnya selesai' gumam Gracia sambil berlalu pergi dari apart

'berasa punya anak, ada yang izin kalo pergi mana pake cium pipi segala' ujar gracio sambil menggelengkan kepalanya

Gracio pun berjalan menuju meja makan untuk sarapan

Siapakah gadis itu dan seperti apakah perjuangan Gracia selanjutnya untuk menyelesaikan masalahnya??

Ikuti terus cerita ini

Maaf kalo ada typo 😊😊😊

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan ☺️☺️


Kembali Untuk Memperbaiki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang