Happiness At The End Of The Story ~|13|

9.1K 747 43
                                    

Jangan lupa tekan bintang sebelum membaca guys❤
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~


    Kini aku tengah bersiap untuk menuju kantor Mew, makanan pesanan Mew juga sudah aku siapkan. Sweeter Kuning sederhana dan celana jeans hitam yang aku gunakan sekarang .
 
     "Tul, aku sudah siap..." ucapku pada supir yang memang sudah di siapkan untukku.
 
     "Baik. Silahkan Tuan" ucapnya mempersilahkan.
 
     Dari rumah ke kantor Mew hanya memakan waktu 15 menit. Berulang kali aku menghela nafas untuk bersiap akan kejutan yang tak terduga nanti.
 
     "Tuan sudah sampai" panggilan Tul membuatku tersentak dan tak sadar ternyata sudah sampai.
 
     "Baiklah...Terima kasih Tul"
 
     "Sama-sama Tuan"
 
     Aku melangkahkan kakiku masuk kekantor Mew, berusaha menenangkan detak jantungku yang terus berdetak tak karuan. Aku sendiri bingung setiap kali akan bertatap muka atau bertemu dengan Mew kerja jantungku pasti bekerja 10 kali lebih cepat, aku berharap semoga tidak terkena serangan jantung.

     "Selamat siang Tuan.."
 
     "Siang..."
 
     Seperti biasa aku berjalan melewati para karyawan dan mereka menyapa ku dengan hormat, sungguh aku sebenarnya minder dan tak nyaman tapi mau bagaimana lagi mereka semua mengenalku sebagai tunangan Mew dan itu mutlak. Sebenarnya dulu tidak seperti ini karena waktu pertama kali aku kekantor Mew salah satu karyawan menghalangi ku dan mengusirku namun aksi itu di lihat ole Mew dan saat itu pula karyawan itu di pecat karena mengusirku dan Mew mengatakan pada seluruh karyawannya bahwa aku adalah tunangannya dan yah inilah aku. Beruntung dihadapan khalayak namun tertekan dalam batin.
 
     "Maaf...anda ingin kemana?" tanya seorang wanita yang ku perkirakan dia adalah karyawan baru di perusahaan inj. Namanya jessica laurent kulihat dari nametagnya
 
     "Ah...saya hanya ingin menemui Mew" jawabku tersenyum.
 
     "Apakah anda sudah membuat janji?"
 
     Baru hendak menjawab pertanyaan jessica tersebut salah seorang karyawan Mew yaitu asisten yang merangkap sebagai sekretaris Mew menghampiri ku.

     "Tuan Gulf, anda sudah ditunggu Tuan Mew" ucap Mawin dengan mengangguk hormat.
 
     "Maaf....jessica, Tuan Gulf adalah tunangan Tuan Mew jadi jika dia kesini jangan pernah dihentikan atau Tuan Mew akan memecat mu" ucap Mawin tegas kepada jessica dan itu berhasil membuat jessica menciut.
 
     "Mawin hentikan, kau membuatnya takut. Sebenarnya ini tak masalah dia pasti pegawai baru jadi dia tidak mengenalku, jangan menakutinya oke" ucapku lembut dan tersenyum kepada Jessica.
 
     "Gulf!" Panggilan itu membuatku menegang seketika.
 
     Astaga Gulf! kau membuat singa lapar bangun. lirih batinku.
 
     Tanpa menjawab atau berceloteh lagi aku langsung berbalik dan menghampiri Mew.
 
     "Ma...maaf...ta..ta di...tadi...-"
 
     "Kau terlambat 15 menit, kau tau aku tak suka. Jadi masuk kedalam dan bersiaplah!" titahnya pelan namun tegas.
 
     "Ba-baik..." jawabku patuh.

     Tanpa aba-aba Mew langsung mengecup bibirku lalu merangkul pinggangku membawaku ke ruangannya.
 
-------------------
 
     "Aku ingin makan dulu" ucapnya
 
     "Baiklah" jawabku
 
     Aku mempersiapkannya makanan yang ku bawa tadi dan dia langsung melahapnya, aku suka jika menatapnya saat makan dengan lahap seperti itu dan terlebih jika dia bersikap lembut. Namun jika amarah menyelimutinya maka aku ingin rasanya tenggelam ditelan bumi. Amarahnya adalah kematian untukku.
 
     "Sekarang berikan aku disertnya"
 
     Aku terkesiap saat ia berbicara, aku tahu sebentar lagi neraka menghampiriku.
 
     "Kau!!!"
  
     "Mew a aku... maaf...maaf...aku...-"
 
     "Apa yang kau fikirkan!? Kau tau aku tidak suka jika ada orang yang mengabaikanku!!" bentaknya, aku menunduk dan meremas jemari ku.
 
      Ya Tuhan...tolong bantu aku keluar dari jeratannya, jujur aku tidak sanggup lagi. doa ku dalam hati.

      Sungguh aku ingin keluar dan lepas dari jeratan Mew aku ingin lepas darinya, Kak Earth...tolong aku...
 
     Air mata ku mulai menggenang di pelupuk mataku dan aku ingin rasanya kembali seperti dulu.
 
     "Phi...maaf..." lirih ku takut dan air mataku tak bisa bertahan lagi ia mengalir begitu saja.
 
     "Sekarang masuk kedalam dan lakukan tugasmu!" tegasnya.
 
     "Phi...-"
 
     "Sekarang Gulf!!!"
 
     Aku langsung berjalan menghampiri ruang pribadi milik Mew dan melepas semua pakaian yang ku kenakan lalu duduk di sudut ruang kamarnya menghadap dinding dengan menunduk.
 
     "Tangan mu taruh di belakang!" titahnya.
 
     Aku menurutinya membawa kedua tanganku kebelakang tubuhku, tanpa melihat kebelakang. Dapat kurasakan jika kedua tanganku diikat dengan kain lembut yang ku perkirakan adalah dasinya. Ia menarikku dan menyuruhku berdiri, aku menurutinya. Ia menarikku menuju sebuah meja dan menyuruhku untuk duduk.

     Aku menunggu Mew untuk melakukan aksinya, jujur sekarang aku sangat takut. Tiba-tiba Gulf merasakan pelukan tidak ada kekerasan hanya pelukan dari Mew, Gulf sangat terkejut ini tidak seperti Mew yang dia kenal.

     "Kali ini kamu aku maafkan" ujar Mew lalu melumat bibir Gulf, awalnya Gulf hanya diam tidak membalas lumatan yang Mew berikan tetapi ketika Mew menekan tenguk Gulf untuk memperdalam ciuman mereka, akhirnya Gulf membalas ciuman itu bahkan tangannya sudah mengalung dengan indah di leher Mew.

     "Cukup, bangun dan kenakan kembali pakaian mu lalu tunggu aku dirumah mengerti?!" ucapnya
 
     "I...iya" jawabku patuh.
 
     Ia melepaskan ikatan ditanganku dan saat itu pula aku langsung mengenakan kembali pakaianku. Mew mengantarku sampai depan lobi sebelumnya ia mengecup lembut bibirku dan keningku, aku sempat tertegun karenanya. Jujur saja ia bahkan tak pernah mengecup keningku ia lebih memilih bibirku. Ia bahkan kini tak perduli jika dirinya menjadi pusat perhatian oleh karyawannya sendiri, meski sebenarnya ini sudah biasa.
 
     "Pulanglah dan tunggu aku dirumah." ucapnya
Aku mengangguk patuh dan bergegas masuk ke dalam mobil.

 --------------------

     Jam sudah menunjukkan pukul 6.25 malam tepatnya petang itu berarti sebentar lagi Mew akan pulang, sebenarnya ia merasa bingung. Ini sudah lebih Enam bulan tapi mengapa teman-temannya tak ada yang mencari sedangkan ia sudah meninggalkan keluarganya selama 2 tahun tapi mengapa tak ada satupun dari mereka yang mencarinya. Apakah ini sengaja atau memang sudah di manipulasi oleh Mew?
 
     Sudahlah mungkin memang tak ada lagi yang memperdulikannya atau mungkin semuanya sudah diatur oleh Mew. Sekarang yang pasti ia harus segera pergi dari sini dan menjauh selamanya. Menghela nafas dan mempersiapkan diri. Deru mobil sudah terdengar itu berarti sebentar lagi ia harus menyambut Mew.
 
     Ceklek....
 
    Pintu rumah sudah terbuka dan disana Gulf berjalan dengan keadaan hanya memakai kemeja putih polos kebesaran milik mew untuk menyambutnya.
 
     "Welcome home, Phi Mew.." ucap Gulf.

    Mew tersenyum lalu meraih pinggang Gulf sambil mencium bibirnya.
 
     "Kau memang anak yang penurut sayang.... karena itu hari ini kau akan mendapatkan hadiah" ucap Mew.
 
     Jika ia patuh akan mendapat hadiah namun jika menentang maka akan memdapat hukuman. Itulah peraturannya.
 
     "Aku benar-benar membutuhkanmu saat ini." ucap Mew dan kembali melumat bibir Gulf sambil menggendongnya menuju kedalam kamar.
 
     Mew melakukan itu lagi tapi kali ini dia melakukan tanpa ada kekerasan, dia hanya ingin menikmati tubuh prianya dan benar saja bahkan Gulf sampai menikmati permainannya kali ini.

    Disisi lain.
 
     "Bagaimana?" tanya pria tersebut.
 
     "Ia berada di kediaman Mr. Mew dan mereka dinyatakan sudah bertunangan" jawab pria lainnya.
 
     "Aku tak perduli, segera ambil dia dan bawa dia kemari apapun caranya!" ucap pria tersebut yang tak lain sang atasan.
 
     "Baik Sir" jawab sang anak buah lalu berlalu meninggalkan sang atasan.
 
     "Akhirnya aku berhasil menemukan mu Gulf" ucap pria itu sambil tersenyum lembut dan menatap bingkai foto disisi kanan meja kerjanya lalu mengelusnya dan mengecupnya.











-----------------------

Kira-kira siapa pria itu?

Ada yang tahu?😌

See u the next chapter👋🏻

TBC~
    

    

    

    

    

Happiness At The End Of The Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang