Happy Reading🌻.
.
.
.~~~~~~~~~~~~~
Acara akad nikah berjalan dengan sempurna dan malam ini adalah malam acara untuk resepsi pernikahan untuk Gulf juga Mew. Baju yang Gulf kenakan benar-benar sempurna dan mengagumkan serta di rancang dengan sedemikian rupa oleh perancang ternama yang mendunia. Sedangkan gedungnya benar-benar di rias dengan megah dan indah serta penuh warna.
Gulf sejak tadi sudah merasakan lelah yang sangat, terlebih ia harus terus berdiri berdampingan dengan Mew dan memasang senyum terpaksa. Cukup lama para tamu berdatangan dan memberi salam serta selamat untuk kedua mempelai, kini Mew tengah asik bercengkrama dengan para tamu undangan yang tak lain kolega bisnisnya. Sedangkan Gulf, ia lebih memilih duduk di sudut ruangan sambil menghela nafas lega karena ia bisa merasakan bagaimana rasanya duduk lagi.
Di meja depannya sudah tersedia minuman juga beberapa camilan kecil untuk mengganjal perutnya yang sejak tadi protes minta diisi.
"Kenapa disini?" sebuah suara yang sangat khas dan dikenalinya membuat Gulf mengalihkan pandangannya dari makanannya."Kak Earth!" jerit Gulf dan langsung menghambur memeluk Earth, pria yang barusan menyapanya.
"Bagaimana kabar Kak Earth? Kenapa tadi tidak datang di acara akad nikahnya? Kak Earth sama siapa? Yang lainnya kemana? Kak Earth apa sendiri kesini? Oh iya maaf ya udah ngilang gitu aja, tapi tenang aja kak nanti pasti aku ceritain secara detail. Oh iya Kak Earth siapa yang kasih tau kalau aku disini? Ap-"
"Hei! Bicara satu satu bodoh! Bagaimana aku mau menjawab pertanyaanmu jika kau nyerocos kayak bus malem?!" Earth memotong ucapan Gulf dan Gulf hanya cengengesan dengan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya. (Maksudnya Peach ya✌🏻).
"Hai...Gulf...!" suara 3 Pria membuat Gulf membulatkan matanya.
"Kalian aaaaa......!!!" jerit Gulf lalu beralih memeluk ke 3 sahabatnya itu.
Sebenarnya jika dilihat lihat Gulf seperti bukan sedang dalam acara pernikahannya namun acara temu kangen. Bahkan siapa sangka jika dia begitu ekspresif saat bertemu para sahabat terdekatnya.
"Kangeeeen...."
"Me too.... Eh, duduk-duduk "Mereka berlima duduk bersama dan saling memandang satu sama lain. Hingga suasana yang semula ceria berubah senyap.
"Maaf" Gulf memecah kesunyian.
"Jujur, kami syok mendengar ini. Tapi kami memaafkan mu" ucap Boat dan di beri anggukan oleh 2 lainnya. Earth hanya diam menatap Gulf, sesungguhnya ia cukup lama memendam rasa terhadap Gulf namun ia lebih memilih diam dan menunggu. Karena baginya cukup berada didekat dan bisa melihat Gulf itu sudah cukup.
"Pernikahan ini bukan kemauanku" ucap Gulf lirih dengan menunduk.
"Kalian ingat nggak dengan pria yang kita kerjain di mall?" tanya Gulf menatap ketiga sahabatnya, mereka sempat berfikir dan mengingat sesaat lalu mengangguk bersamaan.
"Dia, dia Mew Suppasit Jongcheveevat dan setelah kejadian itu, dia mengklaim aku menjadi miliknya. Aku sempat marah dan menolak namun sayang itu semua berakhir buruk" jelas Gulf.
"Aku yakin kalian sudah mengetahui yang sebnarnya. Fakta tentang diriku selama ini, jadi mungkin aku tak perlu menjelaskannya karena semua itu memang benar.""Tentang jati dirimu kami sudah tidak mempermasalahkannya tapi bagaimana demgan penikahanmu ini?" tanya Kao.
"Iya. Apa perlu kami melakukan sesuatu un-"
"Tidak perlu!" jawab Gulf cepat.
"Maaf. Kalian tidak perlu melakukan apapun tapi jika suatu saat aku membutuhkan kalian aku ingin kalian siap"
"Kami akan selalu siap! Tapi apa pernikahan ini membuatmu bahagia?"
"Bahagia atau tidak, aku tak perduli. Yang aku minta hanya 1 itu saja, please...."
"Tap-"
"Disini kau rupanya"
Baru saja salah satu dari mereka hendak bertanya, sebuah suara membuatnya menjadi hening kembali.
"Phi...Me..Mew..."ucap Gulf tergagap
"Sweetheart...kenapa meninggalkanku. Taukah sejak tadi aku mencari mu?" tanya Mew pelan.
"Ma-af tadi a-aku lapar, ja...jadi aku mencari makan dan tak sengaja bertemu teman-temanku" jawab Gulf gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness At The End Of The Story (END)
Romance"Kamu yang memulai permainan ini jadi kamu harus menerima semuanya, termasuk kosenkuesinya". Bukankah itu cukup adil~ . . . "BAWASANNYA CINTA DATANG TANPA KITA SADARI, ENTAH PADA SIAPA DIA BERLABU, MENGIKUTI ARAH LAYAR HATI UNTUK MENETAP". A...