Extra Part I|Special Moment|

7.5K 459 23
                                    

🐼⚽

Gulf Pov'

     "Angel. Kamu harus sarapan! Kalau tidak, nanti Angel lemas di sekolah," ucapku yang sedang mengendong phailyn, anak ke duaku dan Phi Mew yang baru berusia 4 bulan. Saat ini, aku sedang berusaha untuk menidurkannya setelah selesai memberi Phailyn susu Asi yang biasa aku beli, sambil memperhatikan anak pertamaku Angel, yang memakan sarapan dengan malas-malasan.

     "Sayang, kamu lihat dasiku yang warna Dongker gak?" teriak Mew dari dalam kamar.

     Aku pun berjalan ke kamar dan melihat suamiku tercinta yang sibuk mencari-cari di dalam lemari baju. Aku menidurkan Phailyn yang sudah terlelap di boks bayi terlebih dahulu sebelum menghampiri Phi Mew yang menggaruk-garuk kepalanya karena pusing tidak menemukan dasi itu.

     Aku mendekati lemari dan mendorong pelan tubuh suamiku dari depan lemari, agar aku bisa mencari dasi yang dia maksud. Hanya hitungan detik, aku pun langsung menemukannya.

     "Kalau nyari itu pakai mata, jangan pakai Mulut, ya pasti nggak akan ketemu, Phi," sindirku sambil mendengus geli.

     "Begitu ya kamu sama suami. Oh!! Kejamnya." gerutu Phi Mew yang terlihat lucu di mataku.

     Aku terkekeh pelan, kemudian mengancing satu persatu kemeja Phi Mew yang masih terbuka. Desir hangat menjalar di tubuhku saat melihat tubuh tegap Phi Mew dan beberapa otot yang menonjol di arah tangan. Aku kembali teringat pada aktivitas tadi malam yang begitu menggairahkan dan panas. Aktifitas yang akhirnya kembali bisa kami lakukan setelah sempat berpuasa selama aku melahirkan Phailyn, anak bontotku.

     "Jangan melihat seperti itu, aku jadi tergoda untuk menyentuhmu lagi, Sayang. Aku bisa saja tidak ke kantor hanya untuk menerkammu sekarang juga." bisik Phi Mew sambil mendekatkan wajahnya padaku.

     Mew tersenyum simpul menatapku sebelum menyatuhkan bibirnya pada bibirku dan mulai mencumbuku dengan lembut dan perlahan. Tangan kirinya menarik pinggangku untuk mendekat, sedangkan tangan kanannya menyentuh rahangku di saat ibu jarinya mengusap daguku. Kedua tanganku pun bergerak otomatis mengalung di tubuhnya.

     Erangan tertahan terdengar dariku saat lidah kami saling bertautan dan bermain di dalam rongga mulutku. Kami berdua semakin larut dalam gairah yang menggebu setiap kali kami bersentuhan. Tidak jarang, sampai melupakan kondisi di sekitar kami.

     Hingga tangisan Phailyn menyadarkan kami.

     Phi Mew menggigit bibir bawahku gemas sebelum melepaskanku sepenuhnya. "Sakit, Sayang!!" keluhku sambil memukul pantatnya yang membuat dia tertawa kecil.

     Suami Mesum! Selalu saja iseng.

     Aku kemudian menggendong Phailyn dan menenangkannya yang terbangun. Tidak lama, dia sudah kembali terlelap digendonganku setelah aku membuainya dan mengusap-usap punggungnya lembut.

     "Sudah siap?" tanya Phi Mew menghampiri Angel yang sudah menghabiskan sarapannya di meja makan. "Kita berangkat?"

     "Iya," jawab Angel sambil bergegas meraih tas sekolah mereka.

     Aku memasukkan bekal makanan ke tas Angel, mengecek baju dan rambut Angel memastikan semuanya rapi. Setelah itu, kukecup kedua pipinya dengan sayang dan Angel membalas mengecup pipiku. Phi Mew melihat kami sambil tersenyum lembut. Aku tahu dia sangat menyukai pemandangan seperti ini.

     Angel sekarang sudah memasuki Tahun kedua di High School Junior (SMP). Dan ya... Angel juga sering membawa bekal buatanku. Aku pikir Angel akan merasa risih dengan semua yang aku lakukan padanya, secara Angel sekarang memasuki tahap dimana masa pubertinya. Tetapi Angel tidak pernah menolak, bahkan dia sendiri yang meminta untuk membuatkan bekal. Katanya dia terlalu malas untuk sekedar ke kantin.

     Dulu ketika Angel masih tahun Pertama di High School Junior. Dia pernah membentakku ketika sehabis pulang dari les, aku pikir dia marah karena aku memperlakukannya seperti layaknya anak kecil. Waktu itu hatiku sangat hancur, melihat putriku seperti itu. Tetapi ketika mengetahui alasannya, aku tersenyum lega. Masalah itu hanya karena bekalnya tidak sengeja tersenggol oleh temannya, di tambah temannya tidak mau meminta maaf dan malah balik menyerang dan mengatai Angel. Semenjak saat itu Angel tidak perduli cemoohan yang di lontarkan teman-temannya pada Angel. Walaupun aku tahu hati Angel begitu rapuh.

     Aku tersadar dari lamunanku dan berjalan ke arah pintu.

     "Hati-hati ya!" kataku pada suamiku dan Angel yang berjalan ke arah pintu depan setelah sebelumnya mengucapkan salam padaku.

     Sejak setahun terakhir aku berhenti dari pekerjaanku sebagai Asisten pribadi suamiku. Phi Mew tidak ingin aku terlalu lelah karena sekarang ada dua buah hati yang harus aku urus. Awalnya aku menolak, tapi dengan bujuk rayunya akhirnya aku luluh dan memilih untuk berhenti. Selain itu Phi Mew juga lebih sering mengerjakan pekerjaan kantor di rumah. Aku juga sesekali membantunya mengurus beberapa proyek serta kerja sama dari beberapa perusahaan.

     Phi Mew mengambil tas kantornya dan mengikuti putri sulungku tapi kemudian berbalik kembali seperti mengingat suatu hal tertinggal. "Kenapa kembali lagi?" tanyaku bingung.

     "Aku lupa ini," katanya kemudian mengecup dahiku dengan penuh kelembutan.

     Kecupannya yang membuatku tersenyum bahagia karena perlakuan penuh cinta dan sayang Phi Mew padaku, yang tidak pernah berubah sejak dulu.

     "Sudah, sana berangkat!" kataku agar suamiku cepat pergi sebelum mereka semua terlambat.

     Phi Mew mengecup bibirku dan memeluk sekilas. Mencium pipi gembul dan merah di kedua pipi Phailyn yang ada di gendonganku yang membuat putri bungsu kami menggeliat geli namun tetap tertidur lelap.

     "Aku berangkat dulu, Sayang!" ucapnya kemudian berjalan ke pintu depan."I love u."

     "I love u more."

     Aku memandang punggung Phi Mew yang menjauh sambil tersenyum lebar. Mensyukuri kebahagiaan yang kami rasakan di dalam keluarga ini dan berdoa, semoga semua kebahagiaan ini akan terus bertahan hingga maut menjemput.

End~

Phailyn Jongcheveevat

Phailyn Jongcheveevat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










-----------------------------

Haiii author balik lagi dengan Extra Partnya. Sesuai janji author sama kalian, walaupun kali ini ceritanya gak terlalu panjang di banding sama chapter" sebelumnya. Karena author udah janji ke kalian, dan janji itu adalah hutang. Jadi Author ga mau nanti janji author ke kalian ditagih diakhirat karena lupa nepatinnya. Ngeri kalo ngebayanginnya. hehehe😅

Sebenarnya cerita ini udah beberapa hari selesai. Setelah author udah buat part terakhir cerita ini. Tapi author gak yakin mau di publish atau gak.
huhuhu.🤧 Takutnya udah gak menarik lagi. Semoga aja gak ya.😁

Jangan lupa vote....

Love u All❤

Amarillys.

Happiness At The End Of The Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang