Happiness At The End Of The Story ~|9|

9.6K 789 20
                                    


Chapter ini mengandung unsur 🔞
.
.
.
-------------------------

    "Akan ku buat kau mengerang dan menjerit keras karena tubuh ku dan setelah ini kau akan tunduk kepada ku....!" ucap Mew pelan namun penuh ketegasan.
 
     Gulf menatap Mew sengit dan penuh kebencian, ia yakin sebentar lagi nasibnya akan berada di genggaman Mew. Mew terkekeh dan kembali menindih tubuh Gulf, melumat bibirnya dan menyesapnya.
 
     "Lepashmmm....lepash...breng mmmh... brengsek hmmm....!" ucap Gulf di sela-sela ciumannya.
 
     "Aaaakhh!" jerit Gulf keras saat Mew menarik keras rambutnya hingga mendongak ke atas.
 
      Mew mulai mengecupi leher Gulf dan memberi tanda merah di sekitaran leher Gulf, tangannya meremas kasar dada Gulf yang ada di bawahnya. Air mata Gulf mengalir membasahi pipinya, ia tak menyangka jika hidupnya akan jadi seperti ini.

     "Jangan....jangan...ku mohon....jangan lakukan itu lagi....aku mohon...jangan...." ucap Gulf serak karena isak tangis dan menggeleng kan kepalanya.
 
     Namun Mew tak menghiraukan permohonan Gulf, ia malah semakin berbuat yang lebih dengan merobek kemeja yang Gulf kenakan hingga menampilkan tubuh Gulf yang hanya di tutupi boxer yang dipakainya.
 
     "Tubuh mu benar-benar indah" ucap Mew sambil meremas kuat pergelangan tangan Gulf.
 
     Gulf tak bisa melawan lagi tenaga Mew begitu kuat, ia hanya menangis terisak akan perbuatan Mew. Mew mengambil sesuatu di balik lacinya, yang ternyata dasi hitam miliknya sendiri. Ia mengambil dasi itu lalu meraih ke dua tangan Gulf mengikatnya sedemikian rupa dengan dasi itu lalu menautkannya di kepala ranjang.

     Kakinya sudah dirantai dan kini tangannya juga harus di ikat, Gulf tak tau harus berbuat apa lagi. Kini Ia sudah pasrah dan menyerah dengan perlawanan yang ia lakukan terhadap Mew, mungkin sekarang adalah waktunya ia harus melepaskan keperawanannya meski sebenarnya ia tak pernah ingin melepaskannya.
 
     Mew menatap intens tubuh telanjang Gulf yang terikat tak berkutik di atas ranjang, setelah puas menatap tubuh Gulf, Mew kembali menindih tubuh Gulf dan menyeringai. Gulf masih menangis dan ia memilih memejamkan matanya di banding menatap wajah Mew.
 
     Perbuatan Gulf membuat Mew geram, ia tak ingin saat menyatukan diri dengan pria dibawahnya, pria itu malah tak menatap matanya. Mew mencengkram rahang Gulf membuat Gulf semakin memejamkan matanya rapat dan meringis merasakan nyeri di pipinya.
 
     "Buka mata mu!" ucap Mew pelan namun tegas.

     Gulf masih memejamkan matanya tak mau menuruti permintaan Mew, ia tak ingin menatap wajah penuh kepuasan Mew yang mungkin nanti akan membuatnya semakin benci. Bukan berarti saat ini Gulf tak membenci Mew, ia membenci Mew sangat, tapi ia tak ingin menambah kebencian itu semakin dalam karena benci itu beda tipis dengan cinta. Dan ia tak mau jatuh cinta dengan Mew.
 
     "Baiklah jika itu pilihan mu, maka jangan salahkan aku jika kau menerima akibatnya!" tegas Mew.
 
     Mew mulai melumat bibir Gulf kasar, Gulf semakin menitikan air matanya sungguh ia tak bisa melakukan apa-apa, semua yang di lakukan Mew terhadapnya benar-benar kasar dan kejam.
 
     "Akh...! Sa...kiiit!!" erang Gulf saat merasakan bibir bawahnya di gigit kuat.

     Mew semakin menggebu melakukan aktifitasnya, ia tak memperdulikan jeritan sakit yang Gulf lontarkan barusan, sedangkan Gulf menahan rasa sakitnya akan bibir yang digigit kuat oleh Mew. Ia mencengkram kepala ranjang dengan kuat, karena tangannya hanya bisa meraih itu satu satunya.
 
     Ciuman Mew turun hingga keperut menikmati pusar Gulf dan memberi tanda di sekitaran perut Gulf, tangannya sudah memegang Boxer Gulf dan bersiap menurunkannya dan akhirnya boxer milik gulf itu bernasib sama dengan kemeja yang ia kenakan tadi, robek tak berbentuk.
 
      Sebelum Boxer itu di hempaskan begitu saja Mew menghirup sesaat aroma khas yang tertinggal disana, ia benar-benar menikmati aroma itu setelah cukup ia kembali menatap tubuh polos Gulf yang sudah terpampang jelas dihadapannya.
 
     Mew kembali menindih tubuh Gulf setelah tadi ia bangkit untuk menanggalkan seluruh pakaiannya, tubuh polosnya kini sudah beradu dengan tubuh polos Gulf. Kejantanan Gulf sungguh sungguh mengagumkan dengan ukuran yang menakjubkan, Mew melumat kembali bibir Gulf dan menjalarkannya hingga sepanjang leher Gulf.

Happiness At The End Of The Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang