"Kita mulai keintinya sayang....."
__________🌻🌻__________
"Bangsat!!! Cepat kepung semua villa ini dan jangan biarkan bajingan tengik itu bebas barang sejengkalpun!!!" ucap Mew emosi.
"Siap!" jawab semua pengawal Mew.
Kini Mew sudah berada di halaman villa milik Nat Jayden, ia tadi hanya memakan waktu 1 jam dijalan dimana yang seharusnya 2 jam setengah. Ia tak perduli suara klakson atau pun umpatan serta sumpah serapah yang dilontarkan pengemudi lainnya atau bahkan pengguna jalan, tapi ia tetap berusaha agar tak terjadi kecelakaan.
Mew memasuki villa tersebut dengan langkah lebarnya dan tangan terkepal serta wajah menegang yang mana membuat siapapun menciut untuk melawannya. Sejenak ia merasa heran mengapa villa segini besarnya namun sepi penjagaan bukankah harusnya Niat memberi penjagaan dan brigade agar tawanannya tak kabur atau penolong tawanan itu datang. Apa jangan-jangan Gulf-??.
"Sial!!!" umpat Mew saat fikirannya mulai berkecamuk kearah yang aneh dan menduga akan keburukan yang menimpa Gulfnya.Tapi ia beruntung dengan begini berarti ia akan dengan mudah menyelamatkan istrinya, Gulf. Ia harus segera menyelamatkan Gulf tak perduli bagaimana pun kondisinya. Mew hanya tetap mencoba optimis dan berfikir positif.
"Nat!! Dimana kau sialan!!"
"Nat!! Keluar kau sialan! Jangan mencoba kabur dariku atau kau akan mati ditanganku!"
"NAT!!!" Mew menjerit memanggil-manggil Nat namun sayang tak ada sahutan apapun dari sang empunya. Perasaannya tiba-tiba semakin tak menentu sungguh fikiran buruk mulai menghantuinya.
"Maaf Tuan villa ini sudah kosong!" ucap pengawal, Mew serta diangguki oleh pengawal lainnya.
"Bagaimana dengan Gulf! Apa kalian tidak menemu-"
"Tuan....Tuan....Tuan...." ucapan Mew terhenti saat mendengar panggilan dari salah satu lagi pengawalnya yang berada di ruangan atas. Tanpa banyak bicara Mew langsung berlari ke atas bersama dengan pengawal lainnya yang mengikutinya di belakang. Tul."Ada apa!?" tanya Mew namun pengelihatannya kini terpaku oleh pemandangan yang mengerikan. Seketika itu pula tubuh Mew hendak menegang dan rubuh namun ditahan oleh 2 pengawal di belakangnya. Dengan langkah gontai ia menghampiri apa yang dilihatnya kini. Para pengawal Mew baru melihat bagaimana sedihnya sosok Tuannya yang terkenal dingin dan kejam namun hancur disaat sesuatu yang dicintainya menderita.
Disana terbaring tubuh polos Gulf yang masih terikat tali, tubuhnya penuh lebam dan luka-luka serta darah yang mengalir dari area bawahnya. Pandangan Mew kosong namun air mata terus mengalir dari matanya. Mew menyentuh tangan Gulf dan saat itu pula ia langsung mendekap tubuh Gulf, air matanya mengalir. Mew menangis sedih melihat kondisi mengenaskan orang yang begitu di sayanginya, sejenak pandangannya teralihkan ke kertas kecil di vas bunga.
Ia meraih kertas itu dan membacanya, saat itu pula Mew menjerit histeris dan semakin memeluk tubuh Gulf. Para pengawal Mew pun rata-rata semua menitihkan air matanya melihat atasannya yang baru kali ini hancur sehancur hancurnya.
"AAAAARRRRRGGGGHHH....!!!!!""BAJINGAN KAU NAT!!! AKAN KUBALAS KAU SIALAN!!!!" ucapnya penuh amarah. Air matanya benar-benar tak bisa dibendung ia menangis dan memeluk Gulf erat.
"Tuan, sebelum terlambat sebaiknya Tuan Gulf kita bawa ke rumah sakit" ucap Tul.
"Kau benar, kita harus membawanya ke rumah sakit. Bantu aku melepaskan tali tali sialan ini!" ucap Mew dengan tangan bergetar.
"Baik Tuan!" jawab Tul.
"APA YANG KALIAN LIHAT!!!KELUAR SIALAN!!!" bentak Mew marah saat sadar jika pengawal lainnya melihat kondisi mengenaskan Gulf. Ia tak rela jika tubuh Gulfnya dilihat banyak mata, namun tidak dengan Tul karena dia adalah pengawal setianya yang sangat ia percaya.
"Kumohon bertahanlah sayang...! Aku janji... a...aku aku akan membalasnya, aku akan membalaskan semua yang ia lakukan padamu..." ucap Mew penuh tekat dan segera membawa Gulf ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness At The End Of The Story (END)
Romance"Kamu yang memulai permainan ini jadi kamu harus menerima semuanya, termasuk kosenkuesinya". Bukankah itu cukup adil~ . . . "BAWASANNYA CINTA DATANG TANPA KITA SADARI, ENTAH PADA SIAPA DIA BERLABU, MENGIKUTI ARAH LAYAR HATI UNTUK MENETAP". A...