Hidup terus berjalan, sama seperti sinar matahari yang selalu datang dan pergi, tetapi tidak pernah terlambat untuk menyinari dunia. Menyinarkan kegembiraan dan harapan baru.
Begitu juga kehidupan Gulf sekarang, yang awalnya penuh air mata dan siksaan tergantikan oleh cinta yang begitu banyak, bahkan Gulf tidak bisa menyimpulkan semuanya secara keseluruhan jika di tulis bisa menjadi sebuah novel yang begitu panjang.
Gulf tidak pernah berfikir untuk hidup bersama dengan Mew, karena awalnya ia begitu membenci pria yang sekarang ini telah menjadi suaminya sekaligus ayah dari anaknya. Tetapi Gulf tidak bisa menghindari takdir yang mengharuskan dia hidup bersama dengan Mew.
Cukup lama Gulf melamun, hingga dimana ia tersadar karena suara tangisan dari anaknya. Gulf segara menghampiri anaknya yang tak jauh dari pandangannya, menggendong dan sesekali menenangkan Angel.
"Apa kamu lapar sayang?" tanya Gulf kepada Angel.
Angel hanya menatap Gulf dengan jari jempol yang di emutnya. Gulf tahu bahwa putrinya belum bisa berbicara karena Angel masih berusia sekitar empat minggu, tetapi Gulf yakin putrinya mengerti apa yang dia ucapkan. Gulf mencubit gemas hidung Angel yang memerah akibat menangis tadi.
Gulf keluar dari kamar dengan menggendong Angel menggunakan baby warp. Kemarin hari terakhir perawatan buat Gulf, para perawat juga sudah kembali ke Rumah Sakit. Sehingga sekarang Gulf sendiri yang mengurusi Angel, awalnya Mew menyarankan Gulf untuk memiliki baby siter tetapi Gulf menolak, ia takut anaknya akan lebih dekat dengan baby siter di banding dirinya. Hingga berakhir pula sekarang Gulf lah yang mengurusi segala urusan putrinya.
Gulf menuruni tangga menuju dapur mengambil Asi untuk putrinya. Kenapa bisa ada Asi di rumahnya? Padahal Gulf seorang pria? Sebenarnya waktu Gulf balik dari Rumah sakit, Mew sudah membeli Asi di Rumah Sakit itu. Awalnya Angel di beri susu formula, tetapi Mew pikir jika putrinya sering meminum susu formula itu tidak baik untuk tubuh putrinya, jadi Mew memutuskan untuk membeli Asi terbaik di Rumah sakit milik Dr.Max.
Gulf melangkah ke arah dapur dan mendapati bibi nirla tengah memasak. Gulf segera menghampiri bibi nirla.
"Selamat pagi bi" ujar Gulf.
Bibi nirla sedikit terkejut, ia mungkin tidak menyadari kehadiran Gulf. Melihat bibi nirla seperti terkejut, membuat Gulf merasa bersalah.
"Maaf bi, Gulf tidak bermaksud menakuti bibi" ujar Gulf menyesal.
"Tidak apa-apa Gulf, bibi baik-baik saja" kata bibi nirla tersenyum.
Bibi nirla bekerja di mansion milik Mew sudah terbilang cukup lama, hanya saja keberadaan bibi nirla tidak begitu kentara karena bibi nirla hanya di tugaskan Mew untuk menyiapkan sarapan pagi dan malam, itupun jika Mew berada di rumah. Tetapi semenjak Gulf ada, Mew meminta bibi nirla untuk tinggal di mansion mereka agar bisa menjaga dan mengurusi segala keperluan Gulf. Awalnya bibi nirla menganggap Gulf akan sama kejamnya seperti Mew, tetapi ketika Gulf yang mulai mendekati bibi nirla bahkan menganggap dirinya sebagai ibunya, membuat pandangan bibi nirla terharap Gulf berubah. Hingga sekarang bibi nirla dan Gulf begitu dekat bahkan ia sudah menganggap Gulf sebagai putranya sendiri.
"Apa kamu butuh sesuatu Gulf?" tanya bibi nirla yang masih fokus dengan masakannya.
"Tidak ada bi, Gulf hanya perlu mengambil Asi untuk Angel" jawab Gulf yang sudah memegang Asi di tangannya.
Bibi nirla hanya menganggu kan kepalanya seraya mengerti. Gulf menuju ke arah meja makan dan duduk sambil menyondorkan Asi untuk Angel. Sejak pagi tadi Gulf tidak melihat suaminya, apakah Mew sudah pergi berangkat ke kantor? Apa ia sedang memiliki urusan penting. Tapi biasanya Mew selalu berpamitan kepada Gulf, entah itu hanya pergi keluar sebentar atau hanya pergi mengerjakan beberapa pekerjaan di ruang kerjanya. Gulf mengnyeritkan alisnya, seperti ada yang tidak beres.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness At The End Of The Story (END)
Romance"Kamu yang memulai permainan ini jadi kamu harus menerima semuanya, termasuk kosenkuesinya". Bukankah itu cukup adil~ . . . "BAWASANNYA CINTA DATANG TANPA KITA SADARI, ENTAH PADA SIAPA DIA BERLABU, MENGIKUTI ARAH LAYAR HATI UNTUK MENETAP". A...