Happiness At The End Of The Story ~ |END|

9.7K 567 33
                                    


Warning 21+

     Malam itu memang mereka bercinta setelah Mew menyelesaikan meeting. Sebuah penyatuan diri dengan nuansa baru yang membuat mereka terkapar dalam tawa tak berkesudahan karena, bercinta di ruang tamu yang bisa saja Angel melihatnya ataupun Bi nirla yang mungkin saja tiba-tiba bangun ketika haus. Tapi untung saja malam itu tidak ada gangguan, sehingga mereka berdua melakukannya sedikit brutal. Mew dan Gulf mengabaikannya hingga, mereka tidak sengaja menabrak meja di samping sofa, dan mengeluarkan bunyi berderak lagi bersamaan dengan kenikmatan yang mereka raih.

     Gulf malu mengingatnya, walau Bi nirla bahkan tak menanyakan sebab kenapa meja itu harus berakhir sangat mengenaskan. Dan sofa yang terdapat beberapa cakaran.

     Gulf tertawa dalam hati.
.
.
.
.
.

     Mobil Mew berbelok memasuki sebuah hotel di pusat perkotaan.

     Gulf memilih kamar dengan privasi yang luar biasa, bahkan meminta kamar paling atas dengan spot pemandangan kota LA. Dan tentu saja kamar yang kedap suara, sehingga mereka bisa melakukan apa saja tanpa terganggu.

 Dan tentu saja kamar yang kedap suara, sehingga mereka bisa melakukan apa saja tanpa terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja kaya gini yaa😁)

     "Ini sedikit gila, tapi menginap tiga hari di sini akan menyegarkan pikiranku, apalagi akhir-akhir ini phi terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan sampai lupa waktu untuk berlibur. Aku sudah menelpon Bi nirla untuk menjaga Angel dan sudah Memberitahu kalau aku dan...Phi tidak pulang malam ini. Lagi pula kita libur besok." Gulf meletakkan Topinya di meja.

     "Hmm...apa kau sudah merencanakan semua ini?", tanya Mew curiga.

     Gulf tersipu dan mengerling manja pada Mew.

     "Katakan Phi suka atau tidak? Kalau Phi tak suka hadiahnya sebaiknya kita...."

     "Tentu saja aku suka. Sangat suka" Mew menatap Gulf yang berdiri di dekat jendela kamar hotel mereka. Pemandangan lalu lintas yang masih ramai, dengan temaran lampu yang begitu indah menjadi pemandangan unik tersendiri bagi Gulf.

     Mew memeluk Gulf dari belakang.

     "Sekarang kita mau apa, hmm?"

     Gulf terdiam. Senja turun di mana Matahari menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah Barat. Warna merah di langit pada waktu Matahari terbenam dan terbit disebabkan oleh kombinasi hamburan Rayleigh warna biru dan tingkat kepadatan atmosfer bumi, dan Gulf selalu suka melihat itu. Burung-burung dari arah pantai beterbangan pulang ke sarangnya. Lalu lintas makin ramai karena mungkin sudah waktunya jam pulang kantor. Para pekerja yang meramaikan kota besar itu mulai pulang ke rumah masing-masing.

     "Apa phi ingin bercinta dengan panas sekarang?" Gulf tersipu.

     "Well...berteriaklah untukku kalau begitu", bisik Mew sensual sambil menyusur leher jenjang Gulf lembut. Menjilatnya bagaikan menjilat es krim.

Happiness At The End Of The Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang